Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal EVERY, Brand Furnitur Baru yang Mengusung Tema Indonesia

Toko furnitur EVERY (hinstagram.com/every.collections)

Proses pemilihan furnitur kadang menjadi hal yang sulit. Pasalnya, ada banyak pertimbangan yang dibutuhkan, baik berdasarkan selera maupun kebutuhan. 

Meyakini hal ini, hadirlah brand furnitur baru yang mengusung desain bertema Indonesia dengan tujuan untuk kembali bernostalgia dan mendapatkan kehangatan dari pengalaman yang dimiliki, bernama EVERY. Untuk mengetahui lebih jauh apa itu EVERY, mari simak ulasan berikut. 

1. EVERY baru saja membuka flagship store pertamanya di Jakarta

Media Gathering dan Open House flagship store EVERY yang diberi nama The House of EVERY-Things (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Selain memperkenalkan signature design dan produk, EVERY juga membuka flagship store pertama untuk publik, “The House of EVERY-Things”, yang berlokasi di Jl. RS Fatmawati Raya No. 28C, Jakarta Selatan. Gak hanya sebagai toko offline, tapi flagship store ini juga bertujuan sebagai ruang pamer produk sekaligus presentasi value proposition yang ditawarkan EVERY.

Dalam Media Gathering dan Event Open House yang diselenggarakan pada Kamis (11/11/2021), Edward Tirtajasa, Founder EVERY mengatakan bila hal ini dilakukan sesuai dengan prinsip EVERY yang menekankan pentingnya peranan dan komitmen terhadap nilai-nilai kreativitas, inovasi, kolaborasi dan kerajinan lokal. Hingga akhirnya masuk ke dalam interpretasi kontemporer dan relevan dengan gaya hidup konsumen saat ini.

"Kami berusaha tidak sekadar menawarkan physical product, tetapi menghadirkan storytelling atas setiap karya yang dihasilkan. Ide-ide dalam menciptakan karya, datang dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari, yang kadang terabaikan. Melalui EVERY kami ingin menjadi brand yang tidak hanya fokus pada furnitur, tetapi juga lighting, aksesori interior dan segala aspek yang berkaitan dengan inovasi dan kreativitas," jelasnya. 

2. Untuk koleksi perdana, EVERY bekerja sama dengan tiga desainer sekaligus

Media Gathering dan Open House flagship store EVERY yang diberi nama The House of EVERY-Things (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Untuk koleksi perdananya, EVERY didukung oleh tiga desainer produk dan interior yang memiliki visi desain yang sama dan tetap memiliki individualitas dan keaslian masing-masing. Di antaranya ada Alvin Tjitrowirjo, Eugenio Hendro dan Hendro Hadinata.

Alvin Tjitrowirjo merupakan desainer yang dikenal konsisten menghadirkan napas Indonesia tetap relevan dalam setiap desainnya. Ia mengekspresikan spirit tersebut dengan menyuguhkan hal menarik dan lucu dari budaya Indonesia, melalui ekspresi yang tak terduga dan tetap modern.

Sedangkan Eugenio Hendro fokus mengeksplorasi material dan detail dengan lebih spesifik, untuk kemudian membiarkannya menjadi focal point. Lain lagi dengan Hendro Hadinata yang mengunggulkan kekayaan budaya Indonesia dan menerjemahkannya ke dalam format yang sederhana dan efisien.

"Dari awal kita fokus untuk mendesain bagi user. Jadi, ini menjadi pembeda EVERY dengan yang lain. Kita mengerti bahwa dari bangun hingga mau tidur lagi kita berinteraksi dengan furnitur. Maka dari itu, kita mau memberikan kehangatan dengan menambahkan bentuk yang familier di hidup tapi secara lebih modern," terang Eugenio.

3. Dalam menginterprestasikan detail setiap furniturnya, EVERY menerapkan pendekatan humour dan fun

Koleksi furnitur dari EVERY (dok. Every)

Selain itu, EVERY juga menerapkan pendekatan humour dan fun dalam menginterpretasikan detail pada setiap furniturnya. Hal tersebut menjadikan koleksi EVERY selain terkesan muda dan fresh, juga menghadirkan kehangatan dan keakraban pada ruang yang diisi oleh koleksi EVERY.

Sebuah koleksi yang juga menghadirkan kegembiraan pada ruang yang dihiasinya sekaligus menjadi pendekatan yang mengedepankan estetika serta memprioritaskan soul dan kenyamanan di dalamnya.

Oleh karena itu, beberapa karya ikonik EVERY muncul dari hal-hal yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, sebuah bangku yang terinspirasi dari desain bangku sekolah, kursi plastik yang biasa ditemukan pada pedagang bakso di pinggir jalan, serta kaleng kerupuk. 

"Desain kontemporer dalam konteks Indonesia seharusnya melihat balik ke budaya kita karena jadi hal baik yang bisa dilakukan secara terus menerus. Misalkan, bangku sekolah yang sangat kaku sehingga sulit membuat fokus belajar. Idenya sangat simpel, yaitu memperbaiki atau melakukan improvement," terang Hendro.

4. Gak hanya memperhatikan desain yang relevan, produk yang dibuat juga mengdepankan esensi versatilitas dan durability

Media Gathering dan Open House flagship store EVERY yang diberi nama The House of EVERY-Things (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dalam setiap pengembangan produk, EVERY memperhatikan konsep yang relevan dari masa ke masa. Selain memperhatikan faktor tahan lama, juga mengedepankan esensi versatilitas produk yang bisa diaplikasikan untuk berbagai konsep desain ruang.

Melalui tema-tema sederhana dan unik, produk-produk EVERY menjadi representasi
kolaborasi harmonis antara desainer dan artisan lokal. Hal ini termasuk dalam komitmen EVERY untuk mempertahankan nilai dari kerajinan tangan dan menggabungkannya dengan sentuhan teknologi. 

"Dengan EVERY memberikan kesempatan bagi kita bertiga, tapi saya punya misi tersendiri, di  mana artisan kita semakin lama semakin hilang. Gak ada lagi yang mau jadi pengrajin karena produk yang dihasilkan gak bisa nyambung lagi dengan pasarnya. Kerajinan Indonesia dengan pasar yang baru, yang lebih kontemporer dapat berguna untuk mengeksplorasi Indonesia dan memperkuat karakter Indonesia dengan kerajinan khasnya," tutur Eugenio.

5. Uniknya, furnitur yang ada akan diproduksi secara seasonal saja

Media Gathering dan Open House flagship store EVERY yang diberi nama The House of EVERY-Things (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Berbeda dengan brand furnitur lain, EVERY merupakan bentuk nyata kerja sama antara pengusaha dengan desainer lokal yang karyanya sudah sampai ke pasar internasional. Untuk itu, ada tiga core values yang kita pegang, yaitu innovation, creativity, dan the value of design.

Selain itu, Edward mengaku bila EVERY bukan hanya sebatas brand furnitur yang harus mempunyai toko saja, tetapi memiliki keunikan dari produksi furnitur yang terbatas. Ia menegaskan bila furnitur yang ada akan diproduksi secara seasonal.

"Kita bukan brand furnitur yang harus punya toko dan punya semua jenis barang, tapi uniknya kita mengeluarkan barang secara seasonal dengan konsep dan tema desain yang berbeda dengan menyesuaikan apa yang sedang dicari oleh market," katanya.

Demikian ulasan mengenai EVERY sebagai brand furnitur yang baru saja lahir dengan keunikan desain yang mengusung tema Indonesia. Apakah kamu tertarik untuk memiliki salah satu karyanya?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Muhammad Tarmizi Murdianto
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us