Hasil Survei Gen Z: Keluarga Adalah Prioritas Utama Kaum Muda

29 Sep 2022, 11:00 WIB

Ilustrasi keluarga (Pexels.com/Craig Adderley)

Jakarta, IDN Times - Jelang gelaran Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) by IDN Media pada 29-30 September 2022 di Tribrata Jakarta, IDN Research Institute dan Populix bekerja sama dalam survei berjudul Indonesia Gen Z Report 2022. Survei ini dilatarbelakangi oleh kelangkaan penelitian di ranah Gen Z.

Survei digelar pada 27 Januari-7 Maret 2022, melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi di Indonesia, dengan metode survei multistage random sampling. Lewat survei dengan margin of error kurang dari 5 persen ini, IDN Times ingin menyajikan potret lengkap mengenai Gen Z Indonesia secara holistik dari semua sisi, sehingga bisa membantu memahami dan membentuk mereka lebih baik sebagai calon pemimpin bangsa.

Aspek kehidupan keluarga Gen Z yang meliputi hubungan keluarga dan pernikahan, turut digali dalam survei. Lalu, seperti apa hasil survei Indonesia Gen Z Report 2022 tentang hubungan keluarga Gen Z Indonesia?

1. Ada 44 persen responden yang berstatus sebagai pelajar dan 6 persen yang menganggur, di mana keduanya masih bergantung dengan orangtua

Ilustrasi wisuda dan mencari pekerjaan (Pexels.com/Feedyourvision)

Dalam survei Indonesia Gen Z Report 2022, diketahui terdapat 44 persen responden yang berstatus sebagai pelajar dan 6 persen yang menganggur. Dapat disimpulkan, kedua golongan terbilang masih bergantung pada orangtuanya.

Dengan adanya pandemik, semua kegiatan terpaksa dilakukan dari rumah. Pelajar menjalani kegiatan belajar mengajar karena penutupan sekolah dan universitas. Kondisi bursa kerja bagi mereka yang masih menganggur pun, dinilai kurang menggairahkan.

Hal itu membuat Gen Z menghabiskan lebih banyak waktunya dengan keluarga dibandingkan generasi Millennial saat di fase umur yang sama.

2. Keluarga jadi prioritas nomor satu dalam kehidupan Gen Z

Infografis prioritas Gen Z dalam hidup (dok. IDN Research Institute)

Ketika ditanya soal prioritasnya dalam hidup, kebanyakan Gen Z menjawab ingin membuat orangtuanya bahagia. Persentasenya bahkan mencapai 83 persen. Prioritas ini bahkan mengalahkan hal-hal yang sifatnya berupa tujuan individu.

Prioritas menghasilkan uang untuk kebutuhan hidup hanya mencapai angka 81 persen. Sementara itu, pengembangan diri mencapai 77 persen saja. Selisih tipis di bawahnya, mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi mencapai 76 persen.

3. Prioritas hidup terendah jatuh pada memiliki anak

Infografis prioritas Gen Z dalam hidup (dok. IDN Research Institute)

Karena survei dilakukan dalam situasi yang erat kaitannya dengan pandemik, di bawah keinginan mendapat penghasilan yang lebih tinggi, ada prioritas soal jadwal kerja atau studi yang fleksibel. Hal ini bahkan mencapai 75 persen.

Ada pula prioritas mengembangkan jejaring sosial yang mencapai 74 persen. Di bawahnya, malah ada prioritas menikah dan membangun keluarga yang persentasenya 71 persen.

Dilanjutkan dengan prioritas menolong orang lain di angka 70 persen dan menjadi lebih religius dengan persentase 68 persen. Di posisi terakhir, memiliki anak ada di angka 64 persen.

4. Karantina selama pandemik menguatkan hubungan keluarga antara Gen Z dan orangtuanya

Ilustrasi keluarga (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bila harus mencari korelasi antara Gen Z dan prioritasnya terhadap keluarga yang menguat, bisa jadi karantina selama pandemik jadi penyebabnya. Bagaimana tidak? Karantina membuat Gen Z lebih banyak menghabiskan waktu dengan orangtua. Hal ini memungkinkan terjadinya apresiasi terhadap hubungan keluarga di antaranya.

Di samping itu, tidak dimungkiri jika banyak Gen Z yang kehilangan orangtuanya selama pandemik. Peristiwa ini bisa ditengarai sebagai penyebab Gen Z lebih mencintai dan menghargai hubungan keluarganya.

Itulah hasil survei Indonesia Gen Z Report 2022 tentang hubungan keluarga Gen Z Indonesia. Apakah kamu termasuk yang merasakannya juga?