Gak Hanya Ibu, Baby Blues Ternyata Juga Rentan Menyerang Ayah Lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baby blues merupakan kondisi perubahan pada mood yang sering dirasakan oleh ibu setelah melahirkan. Kondisi emosi yang tak stabil ini biasanya muncul setelah 2 hingga 3 hari pascapersalinan. Namun, fakta yang jarang diketahui oleh banyak orang adalah, tak hanya ibu yang mengalami baby blues, namun juga sang ayah bayi. Kelahiran bayi ternyata juga bisa mengganggu kestabilan emosi ayah.
Berikut adalah lima faktor yang bisa menyebabkan seorang ayah terkena baby blues.
1. Dihantui oleh perasaan tak mampu menjadi seorang ayah
Baby blues terutama sekali sangat rentan dialami oleh ayah yang akan menyambut kelahiran anak pertamanya. Dilansir dari Baby Centre, 1 dari 10 ayah di dunia berkemungkinan mengalami depresi setelah kelahiran bayinya.
Hal ini biasanya terjadi karena munculnya perasaan belum pantas atau pun belum mampu menjadi seorang ayah. Pertanyaan seputar kapabilitas diri untuk menghidupi serta mendidik anak nantinya, merupakan hal yang memicu rasa stres tersebut.
2. Khawatir akan terbatasnya waktu untuk diri sendiri
Seorang ayah biasanya mulai merasakan emosinya sering naik turun saat bayinya berusia 3 hingga 6 bulan. Stres yang dirasakan oleh ayah, malah bisa lebih lama terjadi dibandingkan dengan yang dirasakan oleh ibu. Saat menjadi seorang ayah, tentu saja porsi waktu yang dihabiskan untuk diri sendiri maupun pasangan, harus dibagi untuk bisa meluangkan waktu merawat anak.
Biasanya para ayah muda merasa kehilangan me time dan tak jarang berharap waktu bisa diputar, saat ia masih bisa menghabiskan waktunya hanya untuk dirinya sendiri saja.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Inilah 5 Tanda Kalau Kamu Sedang Mengalami Depresi
Editor’s picks
3. Waktu tidur yang berkurang drastis
Menjalani hidup baru sebagai seorang ayah, tidak melulu selalu dihiasi dengan tawa, namun juga tangisan dari sang bayi. Ayah tentu merasa perubahan yang teramat sangat pada waktu tidurnya. Tangisan bayi di tengah malam merupakan makanan sehari-hari setelah persalinan. Walaupun peran untuk mengurus bayi di tengah malam sering dilimpahkan pada ibu saja, namun beberapa ayah tak jarang turut berperan serta membantu ibu.
Tidur yang tak berkualitas dan waktu tidur yang tak memadai, membuat emosi ayah menjadi tidak stabil. Biasanya, ia akan menjalani harinya dengan tidak semangat dan selalu terlihat lesu.
4. Rasa cemas akan kondisi keuangan
Peran seorang ayah tentu sangat besar dalam mencukupi keuangan keluarga. Apalagi jika pekerjaan ayah menjadi satu-satunya sumber penghasilan dalam rumah tangga. Mulai dari masa kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi membutuhkan jumlah uang yang lumayan besar. Ayah terkadang merasa stres, takut, dan cemas, jika uang yang ia hasilkan tak bisa mencukupi kebutuhan keluarga kecilnya.
5. Memori tak menyenangkan di masa kecil
Memori di masa kecil bisa menjadi salah satu penyebab tak siapnya seorang pria menjadi ayah. Beberapa penyebabnya antara lain kehilangan figur seorang ayah saat masih kecil ataupun kemungkinan mengalami kekerasan dari orangtua. Si ayah muda tak memiliki figur yang bisa ia contoh, sehingga ia pun merasa risih dan tak percaya diri menjalankan peran barunya ini.
Jika dibiarkan begitu saja, baby blues yang dirasakan oleh seorang ayah bisa-bisa menimbulkan rasa tidak peduli pada anak. Berbeda dengan ibu, ayah biasanya sangat jarang sekali meluapkan emosinya dalam bentuk tangisan atau kehisterisan. Dukungan dari teman-teman sekitar, sangat dibutuhkan untuk bisa membangun rasa percaya diri, sehingga ayah merasa mampu untuk menghidupi dan merawat si buah hati.
Baca Juga: Suami Harus Tahu, Lakukan 6 Hal Ini Jika Istri Alami Baby Blues
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.