Simak 5 Hal yang Harus Dihindari Orangtua saat Bed-Sharing dengan Bayi

Bed-sharing merupakan istilah ketika orangtua dan bayi berbagi tempat tidur bersama. Pasalnya, bed-sharing memiliki pro dan kontra karena beberapa menganggap bahwa bayi memerlukan tempat tidur yang sama dengan sang orangtua agar dapat meningkatkan bonding.
Namun, dilansir Cleveland Clinic, American Academy of Pediatrics (AAP) justru menyarankan orangtua untuk tidak tidur bersama sang bayi di satu kasur.
“Risiko kematian bayi yang berhubungan dengan tidur saat berbagi tempat tidur adalah lima hingga 10 kali lebih tinggi selama tahap awal kehidupan,” kata Dr.Heidi Szugye, Direktur Medis Klinik dan Pusat Pengobatan Menyusui, dikutip Cleveland Clinic.
Untuk itu, ketika orangtua memutuskan untuk melakukan bed-sharing bersama sang bayi, sebaiknya orangtua memerhatikan beberapa hal agar tidak membahayakan bayi. Berikut 5 hal yang harus dihindari oleh orangtua saat ingin melakukan bed-sharing dengan bayi.
1. Salah satu orangtua masih merokok dan terkena paparan asap rokok
Kebiasaan merokok orangtua yang kemudian tidur bersama sang bayi bisa meningkatkan terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Ini karena asap yang menempel pada baju orangtua memiliki kandungan nikotin yang tinggi, membuat bayi terpapar toxins yang berasal dari rokok.
Meskipun kamar orangtua dan bayi memiliki ventilasi, asap rokok yang menempel tetap tidak dapat dihilangkan. Penelitian oleh Guadalupe Ortega dengan judul “Babies Who Sleep with Smoker Parents Exhibit High Nicotine Levels” menunjukkan bahwa bayi yang tidur di kamar yang sama dengan orangtua yang terpapar asap rokok menunjukkan kadar nikotin tiga kali lebih tinggi daripada ketika bayi tidur di kamar lain.
"Penelitian ini menyoroti paparan asap rokok di antara kelompok usia yang sangat rentan ini di ruang-ruang pribadi, yang belum terdapat program khusus untuk menanganinya,” kata Ortega, dikutip Daily Science.