Tak ada manusia yang sempurna. Bahkan, orangtua yang dianggap sebagai guru pertama anak pun bisa melakukan kesalahan.
Tak sedikit orangtua yang menyesal karena tidak memanfaatkan waktunya untuk membesarkan anak mereka menjadi pribadi yang berhasil, baik dalam bersikap maupun dalam akademik.
Coba simak beberapa hal berikut ini yang bisa menjadi penyesalan orangtua di kemudian hari. Jangan sampai nanti kamu juga memiliki salah satunya, ya!
Tak sedikit orangtua yang tidak menyadari betapa pentingnya mental anak mereka. Banyak orangtua yang masih suka bertengkar di depan anak tanpa berpikir apa dampak bagi mereka ke depannya.
Kejadian tak mengenakkan seorang anak waktu kecil bisa ia bawa saat dewasa melalui ingatannnya. Jika terus menerus terjadi, maka trauma bisa muncul. Bahkan, kesehatan mental anak bisa saja terganggu.
Jangan menyesal bila suatu saat anak meniru perbuatan orangtua mereka yang salah. Jangan menyesal juga bila sikap egois orangtua membuat anak menjadi seorang pemberontak ketika dewasa kelak.
Orangtua tak hanya menjadi contoh bagi anak dalam hal duniawi, tetapi rohani juga. Mengajarkan anak sejak dini beribadah dan melakukan hal yang sesuai agama dapat membentuk anak menjadi pribadi yang baik di masa depan.
Jika orangtua tidak melakukan hal ini, anak mungkin akan nyaman dengan melakukan hal lain yang bisa jadi membawa pengaruh buruk. Akibatnya, orangtua akan menyesal sendiri di kemudian hari.
Menjadi orangtua memang tidak mudah. Ada sejumlah kewajiban yang orangtua lakukan untuk anak, seperti memenuhi kebutuhan anak hingga memberikan pendidikan yang layak.
Demi masa depan anak yang lebih baik, maka orangtua perlu mengusahakan yang terbaik bagi anak mereka. Tentunya, ada rasa bangga ketika melihat anak sendiri mencapai keberhasilan dalam pendidikan.
Namun, banyak orangtua yang menganggap rendah pendidikan sehingga tidak mendukung anak untuk meraih cita-citanya. Tak sedikit pula orangtua yang hanya mencari kesenangan sendiri sampai-sampai tidak menyadari kebutuhan anaknya. Jangan sampai kamu salah satunya, ya!
Terkadang anak pasti melakukan kesalahan. Peran orangtua di sini adalah membimbing dan menegur dalam kasih demi kebaikan anak. Jangan malah sebaliknya, orangtua mencap, bahkan mengutuki anak dengan hal-hal negatif yang tak semestinya ia dengar.
Perkataan yang buruk bisa membekas di hati anak. Jangan sampai anak tumbuh menjadi seseorang yang tidak menyadari keberhargaan dirinya dan bahkan tidak menghargai keberadaan orangtuanya.
Membangun hubungan yang dekat dengan anak sejak kecil bisa membuat anak merasa diperhatikan. Kurangnya perhatian bisa membuat anak tumbuh dalam tanda tanya, apakah dia benar-benar disayang atau tidak. Hal ini bisa membuat anak kehilangan identitas diri sehingga ia akan melampiaskannya pada hal-hal lain.
Sebagai orangtua, milikilah hubungan yang dekat dengan anak. Jangan sibuk dengan urusan lain sampai lupa pada hal yang tidak kalah berharganya, yaitu waktu bersama anak.
Meski menjadi orangtua memang tidak mudah, berusahalah menjadi sosok yang dapat diteladani dan contoh yang baik bagi anak, ya! Karena pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya itu akan tetap relevan hingga kapanpun juga.