Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengajarkan anak (freepik.com/tirachardz)

Memberikan ponsel ke anak bukan cuma soal bisa atau belum mampu membelinya. Ada tanggung jawab besar di balik perangkat kecil itu, mulai dari akses informasi yang sangat luas sampai potensi kecanduan. Anak-anak belum tentu siap menghadapi dunia digital yang kompleks, penuh distraksi, dan kadang rawan bahaya. Karena itu, orang tua punya peran penting untuk memastikan anak paham betul sebelum mereka punya HP sendiri.

Sama seperti mengenalkan pisau tajam, mengenalkan HP perlu tahapan. Anak harus mengerti nilai, batasan, dan tanggung jawab yang datang bersama penggunaan gawai pribadi. Kalau gak dikasih pemahaman sejak awal, HP bisa membuat anak sulit fokus, kehilangan empati, bahkan terpapar konten yang belum sesuai usia. Berikut lima hal penting yang perlu diajarkan ke anak sebelum mereka benar-benar pegang HP sendiri.

1. Etika digital

ilustrasi mengajarkan anak (freepik.com/freepik)

Sebelum anak menggunakan HP sendiri, penting untuk menjelaskan bahwa dunia maya gak selalu mencerminkan kenyataan. Banyak orang di internet menampilkan versi terbaik dari hidupnya, dan itu bisa menyesatkan kalau dianggap sepenuhnya benar. Anak perlu tahu bahwa komentar jahat di internet tetap menyakitkan, walaupun cuma lewat layar. Mengajarkan empati digital sejak awal bisa membuat mereka lebih bijak dalam berinteraksi.

Selain itu, anak juga harus tahu bahwa apa yang dibagikan secara online bisa bertahan selamanya. Foto, komentar, atau unggahan yang kelihatan sepele bisa berdampak panjang di masa depan. Etika digital berarti menjaga sopan santun, menghormati privasi orang lain, dan tahu kapan harus diam. Ini penting supaya anak gak cuma jadi pengguna teknologi, tapi juga pengguna yang bertanggung jawab.

2. Batas waktu

ilustrasi mengajarkan anak (freepik.com/freepik)

Menggunakan HP tanpa aturan waktu bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Mata bisa cepat lelah, tidur jadi terganggu, dan konsentrasi mudah terpecah. Anak perlu tahu bahwa tubuh dan pikiran butuh waktu untuk rehat dari layar. Menjelaskan konsep screen time yang sehat akan membantu mereka membentuk kebiasaan yang baik sejak dini.

Lebih dari itu, batas waktu juga mengajarkan disiplin. Anak jadi paham bahwa HP bukan segalanya dan masih ada hal lain yang lebih penting, seperti bermain di luar, ngobrol dengan keluarga, atau membaca buku. Kebiasaan membagi waktu ini akan sangat bermanfaat, terutama saat mereka sudah memasuki masa sekolah yang lebih sibuk. Gak ada salahnya membuat jadwal khusus penggunaan HP dan membiasakan anak untuk patuh pada aturan itu.

3. Keamanan daring

ilustrasi mengajarkan anak (freepik.com/tirachardz)

Internet menyimpan banyak hal menarik, tapi juga menyimpan potensi bahaya. Anak harus diajarkan cara mengenali penipuan online, bahaya pertemanan digital, dan pentingnya menjaga data pribadi. Mereka perlu tahu bahwa gak semua orang di dunia maya punya niat baik. Mengajarkan mereka untuk gak sembarangan membagikan nama lengkap, alamat, atau nomor telepon jadi langkah awal yang wajib.

Selain itu, penting juga memberi pemahaman tentang konten negatif. Anak bisa saja secara gak sengaja melihat hal-hal yang gak sesuai umur. Ajarkan mereka untuk segera memberi tahu orang tua kalau merasa tidak nyaman saat melihat sesuatu di HP. Kepercayaan dan komunikasi dua arah harus dibangun kuat sebelum anak menggunakan HP secara mandiri.

4. Manajemen emosi

ilustrasi mengajarkan anak (freepik.com/freepik)

Anak mudah terdorong untuk mencari pelarian ke HP saat bosan, sedih, atau kesepian. Padahal, emosi seperti itu perlu dihadapi, bukan dihindari. Orang tua bisa mulai mengenalkan cara sehat untuk mengekspresikan perasaan, seperti menulis, menggambar, atau berbicara langsung. HP seharusnya hanya alat bantu, bukan tempat berlindung dari kenyataan.

Kalau gak diajarkan sejak awal, anak bisa tergantung pada HP untuk merasa tenang atau senang. Ini yang bikin mereka jadi lebih sensitif, mudah marah, atau sulit berinteraksi secara langsung. Penting juga memberi contoh langsung seperti saat ada masalah, jangan buru-buru membuka HP, tapi hadapi dengan cara yang nyata. Anak akan meniru apa yang dilihat, bukan sekadar apa yang didengar.

5. Nilai uang

ilustrasi mengajarkan anak (freepik.com/tirachardz)

Banyak anak menganggap HP sebagai hadiah, padahal sesungguhnya itu bentuk investasi. Mengajarkan anak tentang harga, biaya internet, dan biaya perawatan bisa membuat mereka lebih menghargai barang yang dimiliki. Kalau gak diajarkan, anak bisa gampang minta ganti HP baru tanpa mempertimbangkan kemampuan keluarga.

Lebih jauh, anak juga perlu diajarkan bahwa mengunduh aplikasi, membeli kuota, dan bahkan klik sembarangan bisa berdampak pada keuangan keluarga. Mereka harus belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Memberikan pemahaman soal nilai uang sejak kecil akan berdampak besar saat mereka dewasa nanti. HP pun akan mereka perlakukan dengan lebih bijak.

Memberi HP ke anak bisa jadi langkah besar dalam proses tumbuh kembang mereka. Tapi langkah ini harus diiringi dengan bimbingan, aturan, dan diskusi yang terbuka. Jangan terburu-buru, yang penting bukan seberapa cepat mereka punya HP, tapi seberapa siap mereka menggunakannya dengan tanggung jawab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team