Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hukum Memarahi Anak saat Puasa, Apakah Bikin Batal?

ilustrasi ibu memarahi anak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Puasa sebenarnya tentang pengendalian diri agar kita tidak menuruti hawa nafsu. Bahkan, menurut HR. Tirmidzi, puasa adalah setengah dari kesabaran. Oleh karena itu, kita dianjurkan agar tidak mudah terpancing emosi saat puasa.

Lantas, bagaimana dengan orang tua yang memarahi anaknya saat puasa? Apalagi, jika anak melakukan perbuatan yang salah dan perlu ditegur. Apakah puasa akan batal jika orang tua menunjukkan rasa marah pada si buah hati?

Simak ulasan lengkap tentang hukum memarahi anak saat puasa berikut ini untuk mengetahui jawabannya.

1. Hukum memarahi anak saat puasa

iustrasi memarahi anak (freepik.com/Freepik)

Selain menahan diri dari makan dan minum, umat Islam harus mengendalikan diri saat puasa. Misalnya, dengan tidak melakukan perbuatan dosa agar puasanya lebih sempurna. Olah karena itu, muslim dianjurkan untuk tidak bergunjing ataupun marah-marah.

Inilah tantangan orang tua yang punya anak masih kecil. Anak yang berada di tahap belajar dapat melakukan kesalahan. Tingkah laku anak ini kadang menggemaskan, tapi juga bisa menyulut emosi hingga orang tua pun marah.

Lalu, apakah memarahi anak dapat membatalkan puasa? Islam menjelaskan tentang apa saja hal-hal yang membatalkan puasa dan hal-hal yang mengurangi pahala.

Nah, marah tidak membatalkan puasa, tapi akan mengurangi pahala puasa. Di sisi lain, marah juga berpengaruh pada kualitas puasa orang tersebut.

Jadi, puasa tetap sah dan tidak perlu di-qadha. Bisa jadi pahalanya berkurang atau malah dihapus, tapi ini hanya Allah Swt yang tahu. 

2. Hal-hal yang membatalkan puasa

ilustrasi marah (pexels.com/Timur Weber)

Marah bukan tergolong hal-hal yang membatalkan puasa. Dilansir NU Online, berikut hal-hal yang bisa membatalkan puasa:

  • Memasukkan benda ke dalam tubuh melalui mulut, telinga, dan hidung contohnya makan dan minum
  • Menjalani masa pengobatan dengan memasukan obat atau benda lain ke dalam tubuh
  • Muntah dengan sengaja
  • Melakukan hubungan intim dengan sengaja
  • Keluarnya air mani akibat bersentuhan kulit
  • Haid atau nifas
  • Gila pada saat menjalankan ibadah puasa
  • Murtad.

Sementara itu, marah adalah perilaku yang mengurangi pahala. Dapat disimpulkan bahwa puasa seseorang tetap sah. Selain marah, hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa adalah:

  • Berdusta, ghibah (menggunjing kejelekan orang lain)
  • Mengadu domba (memfitnah)
  • Memandang dengan syahwat
  • Melakukan sumpah palsu.

Penyakit hati seperti iri, dengki, benci, dan sebagainya juga tergolong hal-hal yang mengurangi pahala puasa, lho.

Sebenarnya, marah merupakan emosi yang normal dirasakan manusia. Akan tetapi, umat Islam harus mengendalikan diri agar kemarahan tidak diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kata-kata kasar, apalagi berbuat jahat.

3. Sikap yang tepat ketika anak salah

ilustrasi ibu memeluk anak perempuannya yang menangis (freepik.com/Racool_studio)

Setelah tahu hukum memarahi anak saat puasa, sebaiknya pahami juga mengenai sikap yang tepat ketika anak melakukan kesalahan. Opsi terbaik adalah menegur anak dengan lembut dan penuh kasih.

Beritahu anak bahwa perilakunya salah. Berikan pengertian dengan kata-kata yang baik. Jangan sampai membentak, apalagi memukul, ya. 

Orang tua juga bisa mempraktikkan cara mendidik anak ala Imam Al Ghazali, yaitu dengan memberi contoh baik pada anak. Orang tua tidak hanya mengajarkan kebaikan, tapi juga menjadi role model

Dengan dua pendekatan pengasuhan ini, anak lebih mudah memahami dan meniru hal-hal baik. Anak akan semakin terbiasa melakukan kebaikan di kesehariannya.

Itulah hukum memarahi anak saat puasa yang harus kamu tahu. Semoga informasinya bermanfaat dan puasamu lancar, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
Yunisda DS
3+
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us