10 Tips Biar Akur dengan Mertua, Gak Mustahil Kok!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernikahan bukan hanya menyatukan dua orang dalam ikatan yang sah. Tetapi pernikahan juga berarti menyatukan dua keluarga. Dalam proses yang melibatkan orang dengan berbagai kepribadian, tentu tak mudah untuk menjaga hubungan agar selalu harmonis. Perbedaan karakter dan cara hidup, rawan memicu konflik antara kamu dengan keluarga pasangan, termasuk juga dengan mertua.
Sudah banyak terjadi bahwa antara mertua dan menantu tidak memiliki hubungan yang baik. Seringkali kita mendengar cerita tentang konflik antara mertua dan menantu. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari pilihan sikap politik, perilaku sehari-hari sampai masalah pengasuhan anak. Semua perbedaan itu bisa saja menjadikan kamu dan mertua tidak saling menyukai. Kondisi ini tentu tak baik jika dibiarkan berlarut-larut.
Jika kamu adalah satu dari sekian orang yang tak punya hubungan selaras dengan mertua, berikut 10 tips yang bisa kamu coba agar hidup kamu tidak terganggu oleh ganjalan relasimu dengan mertua.
1. Komunikasikan dengan pasangan
Penting untuk pasangan tahu bahwa ada masalah atau ketegangan antara kamu dengan orangtuanya. Hal ini bukan dimaksudkan untuk membuat pasanganmu berada semata- mata di pihakmu. Bagaimanapun, mempersuasi pasangan untuk berseberangan dengan orang tuanya bukanlah tindakan yang bijaksana.
Dengan mengetahui situasi sebenarnya, diharapkan pasangan dapat menjadi mediator untuk meredakan ketegangan dengan mertua.
2. Hindari topik sensitif
Saat berbicara dengan mertua, jangan membicarakan hal-hal yang dapat memicu ketegangan dan memperburuk keadaan. Ketahui hal-hal yang berisiko mengundang pertengkaran. Jika terpaksa membicarakan suatu topik di mana kamu dan mertuamu beda pendapat, tahan diri untuk tidak mengkritik dan cobalah melihat suatu permasalahan dari sudut pandang mertua. Dengan begitu, kamu lebih bisa memahami sikap dan pendirian mereka.
3. Tetapkan batasan
Berusahalah membuat mertua tahu akan batasan-batasan di mana kamu tak ingin mereka terlalu jauh mencampuri kehidupanmu. Biarkan mertua tahu hal-hal yang kamu sukai dan tidak. Kamu berhak untuk mempertahankan pendapat dan sikap yang kamu yakini benar. Namun ingat untuk selalu berada dalam koridor kesopanan dan sudah sewajarnya kamu tetap menghormati mertua kamu.
4. Jangan baper
Mertua adalah manusia biasa yang bisa saja salah bicara dan tak sengaja mengatakan sesuatu yang menyakiti hatimu. Jangan terlalu diambil hati. Bisa jadi mertua sama sekali tak menyadari bahwa kata-kata dan sikap mereka menyinggung perasaanmu. Belum tentu mertua kamu berniat begitu. Agar keadaan tak makin tegang, usahakan untuk tetap kepala dingin saat berbeda pendapat dengan mertua.
5. Terima mereka apa adanya
Jangan pernah berharap kamu bisa mengubah orang menjadi seperti maumu, termasuk mertua kamu. Mereka telah memiliki karakter dan kepribadiannya sekian lama. Lebih baik kamu mengusahakan bagaimana agar relasi kamu dan mertua dapat tetap terjalin dengan baik dengan segala perbedaan yang ada.
Keikhlasan kamu menerima apa adanya mertua akan mempermudah kamu mengelola perasaan dan menghindari risiko kecewa.
Baca Juga: 5 Tips Bertemu Calon Mertua Saat Lebaran, Gak Perlu Panik!
Editor’s picks
6. Syukuri momen-momen indah
Bagaimanapun perbedaan hubungan kamu dan mertuamu, pasti ada saat-saat di mana kamu menjalani momen-momen indah bersama mereka. Syukuri hal ini agar perasaanmu menjadi lebih baik dan hatimu bahagia. Hati yang gembira akan memancarkan sikap dan pembawaan yang positif yang sangat bermanfaat bagi suatu hubungan, bahkan yang bermasalah sekalipun.
7. Luangkan waktu bersama
Walaupun hubunganmu dan mertua tak akrab, tak ada salahnya mencoba menghabiskan waktu bersama mereka. Cobalah mencari kesamaan yang bisa dilakukan bersama. Misalnya berkebun, memasak, mengutak-atik mesin dan sebagainya. Kamu bisa melakukannya secara bertahap. Pelan-pelan dan tak terlalu memaksa.
Kamu juga bisa bertanya tentang hal-hal yang disukai mertua. Seiring waktu, bukanlah hal mustahil kamu justru menjadi kompak dengan mertuamu.
8. Meminta bantuan orang lain
Jika segala upaya yang kamu lakukan sendiri tidak bisa meredakan ketegangan antara kamu dengan mertua, cobalah meminta bantuan pihak ketiga. Dengan begitu, permasalahan bisa dibahas dan dibicarakan dengan netral dan tak ada keberpihakan yang bisa memancing bias.
Tetapi jangan lupa untuk menginformasikan hal ini kepada pasanganmu agar tak terjadi kesalahpahaman.
9. Ekspresikan perasaanmu
Jangan memendam semua perasaan tidak enak yang kamu rasakan. Ungkapkan perasaanmu agar lega dan tidak stres. Ungkapan perasaanmu bisa kamu wujudkan dalam berbagai media yang kamu sukai. Kamu bisa menulis, melukis atau hal lain yang kamu sukai.
Ini adalah upaya agar mental kamu tetap sehat dan mengurangi risiko terserang stres akibat tak bisa mengekspresikan apa yang kamu rasakan.
10. Bersabar dan tetap tenang
Kamu harus melatih kesabaranmu menghadapi situasi yang tidak ideal bersama mertua. Kamu harus belajar menjadi orang yang pengertian. Berusahalah tetap tenang dan hadapi semua dengan senyuman. Bukan tak mungkin hubungan kamu dengan mertua akan berubah ke arah yang lebih baik. Semua itu butuh proses.
Dan jika seandainya hubungan masih saja sulit diperbaiki, setidaknya kamu telah berbuat yang terbaik. Ini akan menghindarkan kamu dari rasa menyesal nantinya.
Kadang-kadang walau kamu telah melakukan berbagai upaya, hubungan dengan mertua tetap terasa ada ganjalan. Jika hal itu sudah sangat mengganggu, kamu bisa mempertimbangkan meminta bantuan ahli yang dapat membantumu menemukan permasalahan yang membuat kamu sukar dekat dengan mertua. Jangan lupa untuk selalu memperlakukan mereka dengan respek dan ingatlah selalu bahwa mertua adalah orang tua dari pasangan kamu yang akan selalu menjadi bagian dari rumah tangga kamu dengan pasangan.
Baca Juga: 5 Ciri Calon Mertua Mata Duitan, Saat Kenalan Langsung Tanya Gaji!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.