Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kegiatan Seru Pakai Flashcards buat Nambah Vocabulary Anak!

ilustrasi seseorang anak belajar mengenal huruf dan angka (pexels.com/Yan Krukau)
Intinya sih...
  • Main tebak gambar dengan cerita buatan sendiri- Memperkuat ingatan anak terhadap kata- Melatih mereka menyusun kalimat dan mengembangkan imajinasi
  • Bermain 'temukan pasangannya' untuk latihan asosiasi- Melatih kemampuan asosiasi antara visual dan teks- Menambah kosakata dan mengelompokkan informasi secara logis
  • Gunakan flashcards untuk scavenger hunt di rumah- Merangsang motorik, kognitif, dan bahasa anak- Membuat anak lebih antusias dan tidak cepat bosan

Mengajarkan kosakata baru pada anak gak selalu harus melalui buku bacaan atau pengulangan hafalan yang membosankan. Salah satu alat bantu yang sangat efektif dan fleksibel adalah flashcards. Kartu kecil bergambar ini bisa menjadi media belajar yang menyenangkan jika digunakan dengan cara kreatif. Flashcards cocok digunakan untuk anak usia dini hingga usia sekolah dasar karena bisa menstimulasi memori visual sekaligus membantu anak mengasosiasikan kata dengan gambar secara langsung.

Namun, agar hasilnya maksimal, penggunaan flashcards harus dikemas dalam bentuk kegiatan yang interaktif, bukan hanya ditunjukkan begitu saja. Anak-anak akan lebih cepat menangkap dan mengingat kosakata jika mereka terlibat langsung dalam permainan atau aktivitas yang menggunakan kartu tersebut. Apalagi jika dilakukan sambil bergerak, tertawa, dan berinteraksi dengan orang tua atau teman sebaya. Berikut ini lima ide kegiatan seru pakai flashcards yang bisa bantu anak memperkaya vocabulary tanpa merasa seperti sedang belajar!

1. Main tebak gambar dengan cerita buatan sendiri

ilustrasi anak membaca (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu cara paling seru menggunakan flashcards adalah dengan membuat permainan tebak gambar sambil bercerita. Tunjukkan satu kartu bergambar dan minta anak menebak namanya, lalu lanjutkan dengan membuat cerita pendek yang melibatkan gambar tersebut. Misalnya, jika muncul gambar 'kucing', anak bisa diminta menyusun cerita tentang petualangan kucing ke pasar. Kamu bisa ikut membantu menambahkan kalimat agar cerita semakin panjang dan kosakata yang muncul juga semakin beragam.

Permainan ini gak hanya memperkuat ingatan anak terhadap kata tersebut, tapi juga melatih mereka menyusun kalimat, memahami konteks, dan mengembangkan imajinasi. Anak akan belajar menggunakan kosakata dalam bentuk narasi, yang jauh lebih efektif dibanding sekadar menghafal satu kata satu arti. Cerita yang mereka buat sendiri cenderung lebih mudah diingat karena mengandung unsur personal dan emosi. Plus, kegiatan ini bisa menjadi momen bonding yang menyenangkan di rumah.

2. Bermain 'temukan pasangannya' untuk latihan asosiasi

ilustrasi seseorang anak belajar membaca (pexels.com/cottonbro studio)

Aktivitas lain yang gak kalah seru adalah permainan 'temukan pasangannya', yaitu mencocokkan gambar dengan kata. Kamu bisa menggunakan dua set flashcards satu berisi gambar, satu lagi berisi kata tanpa gambar. Sebar semua kartu secara acak dan minta anak mencari pasangan yang cocok, seperti gambar apel dengan kata 'apel'. Aktivitas ini melatih kemampuan asosiasi anak antara visual dan teks sekaligus memperkuat pengenalan huruf.

Jika anak belum bisa membaca, kamu bisa membantu membacakan katanya, lalu membiarkan mereka mencari gambar yang sesuai. Lama-kelamaan, anak akan mengenali pola huruf dan mulai mengingat bentuk kata secara visual. Permainan ini bisa dibuat lebih menantang dengan menggunakan kategori tertentu, seperti hewan, buah, alat transportasi, atau profesi. Selain menambah kosakata, anak juga belajar mengelompokkan informasi secara logis.

3. Gunakan flashcards untuk scavenger hunt di rumah

ilustrasi ibu dan anak bermain game (pexels.com/Alex Green)

Untuk anak yang aktif bergerak, cobalah mengubah flashcards menjadi permainan scavenger hunt alias berburu harta karun. Sembunyikan kartu-kartu di berbagai sudut rumah dan berikan petunjuk ringan untuk menemukannya. Setiap kali anak menemukan satu kartu, minta mereka menyebutkan namanya dan membuat kalimat dengan kata tersebut. Permainan ini bisa dilakukan di dalam rumah atau halaman belakang, tergantung kondisi.

Kegiatan ini merangsang berbagai aspek perkembangan anak sekaligus: motorik, kognitif, dan bahasa. Mereka belajar mengenali kata, memahami instruksi, dan berpikir cepat dalam menyusun kalimat. Dengan adanya elemen gerak dan kejutan, anak menjadi lebih antusias dan gak cepat bosan. Kelebihan lainnya, kamu bisa mengatur tingkat kesulitan sesuai usia anak, dari yang paling mudah hingga yang menantang.

4. Bermain 'Simon Says' versi kosakata

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Tatiana Syrikova)

'Simon Says' adalah permainan klasik yang bisa dimodifikasi untuk memperkaya kosakata anak dengan bantuan flashcards. Pilih beberapa kartu bergambar yang mudah dipraktikkan secara fisik, seperti kata 'lompat', 'tepuk tangan', atau 'putar'. Tunjukkan kartunya dan katakan, 'Simon says… lompat!', lalu ajak anak mengikuti gerakannya. Tapi jika kamu gak mengatakan 'Simon says', mereka harus diam siapa yang bergerak akan dianggap keluar dari permainan.

Versi ini sangat cocok untuk anak usia 3–6 tahun yang masih sangat suka meniru gerakan dan bermain sambil belajar. Anak akan cepat mengenali kata melalui visual dan asosiasi gerakan tubuh, yang membuat proses belajar terasa alami. Selain menambah vocabulary, permainan ini juga melatih konsentrasi, kemampuan menyimak, dan kontrol impuls. Serunya lagi, kamu bisa mengganti tokoh 'Simon' dengan nama anak supaya mereka lebih merasa terlibat dalam permainan.

5. Buat papan cerita tempel dari flashcards

ilustrasi ibu dn anak membaca (pexels.com/Lina Kivaka)

Flashcards juga bisa dijadikan bahan membuat 'papan cerita tempel' yang dapat dimainkan berkali-kali. Siapkan papan karton besar atau whiteboard kecil, lalu sediakan flashcards bergambar dengan perekat di belakangnya (seperti velcro atau selotip gulung). Ajak anak menempelkan kartu-kartu secara berurutan untuk membuat cerita versi mereka sendiri. Kamu bisa memulai dengan tiga kartu, lalu secara bertahap menambah jumlahnya untuk membuat cerita lebih panjang.

Dengan papan cerita ini, anak belajar menyusun alur, memahami urutan kejadian, dan mengekspresikan ide secara terstruktur. Mereka juga bisa mengganti cerita setiap hari dengan kartu yang berbeda, membuat pengalaman belajar selalu segar dan menantang. Aktivitas ini cocok untuk anak yang senang bermain peran atau menggambar cerita sendiri. Kombinasi visual, kinestetik, dan verbal dalam satu kegiatan sangat efektif memperkuat daya ingat dan keterampilan bahasa.

Flashcards bukan hanya alat bantu hafalan, tapi bisa menjadi sumber permainan seru yang memperkaya vocabulary anak secara alami. Dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, anak gak merasa sedang belajar, tapi justru menganggapnya sebagai aktivitas bermain yang seru. Kuncinya ada pada keterlibatan aktif, variasi permainan, dan kesabaran dalam membimbing anak menemukan keseruannya sendiri dalam belajar bahasa.

Orang tua bisa memilih aktivitas yang paling sesuai dengan karakter anak, atau mencoba semuanya secara bergantian agar gak cepat bosan. Yang terpenting, libatkan emosi positif dalam setiap kegiatan, pujian kecil, tawa bersama, dan waktu berkualitas akan memperkuat ikatan emosional sekaligus mempercepat perkembangan literasi anak. Jadi, jangan ragu ambil flashcards kamu hari ini dan mulai petualangan kosakata yang seru bersama si kecil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us