Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali 5 Tanda Anak Gak Memiliki Sikap Empati, Segera Tangani!

ilustrasi anak yang kurang empati (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebagai orangtua, kamu pasti ingin anakmu bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu aspek yang perlu orangtua perhatikan dari tumbuh kembang anaknya yaitu mengenai empati. Anak mulai bisa diajarkan terkait sikap empati kepada orang lain sejak usianya 8 tahun.

Empati sendiri berkaitan erat dengan kemampuan mengelola emosi yang bisa membuat anak menjalin hubungan sehat dengan orang lain. Berikut ini ada beberapa tanda yang perlu kamu waspadai terkait perilaku anak yang gak memiliki sikap empati. Yuk, simak!

1. Gak memiliki rasa peduli kepada orang lain

ilustrasi anak yang kurang peduli dengan orang lain (pexels.com/RODNAE Productions)

Layaknya orang dewasa, anak-anak juga membutuhkan orang lain (selain keluarga) untuk bisa berinteraksi dan bersosialisasi. Biasanya, hal tersebut bisa anak dapatkan di sekolah atau ketika bermain bersama teman-teman di dekat rumahnya.

Dikutip Nola Family, Michael Borba, ahli parenting dan psikolog, menjelaskan tanda bahwa anak kurang empati adalah ketika ia gak menangis saat menonton film dan gak khawatir teman-temannya terluka. Ia cenderung menikmati ketika melihat teman sekelasnya menangis, dan gak peduli tentang apa pun kecuali diri sendiri.

"Penelitian mengatakan bahwa, empati benar-benar dapat ditumbuhkan pada seorang anak. Masalahnya muncul ketika orangtua berpikir bahwa kurangnya empati adalah fase pertumbuhan seorang anak," tuturnya.

Jika kamu melihat bahwa anakmu memiliki tanda-tanda di atas, jangan diabaikan karena itu bukan bagian dari fase tumbuh kembang anak. Sebaliknya, kamu perlu lebih menuntunnya agar bisa menumbuhkan sikap empati terhadap temannya.

2. Gak mendengarkan ketika orang lain berbicara

ilustrasi mengabaikan perkataan orang lain (pexels.com/RODNAE Productions)

Selain gak memiliki kepedulian, anak yang kurang empati juga biasanya gak menghargai orang lain. Dia cenderung gak mau mendengarkan ketika orangtua, guru, atau temannya berbicara.

Brian D. Jonson, psikolog anak, dan Laurie D. Berdahl, obstetrician-gynecologist yang melakukan penelitian genetik, dikutip micheleborba, mengemukakan, anak gak mau mendengarkan orang lain seolah menunjukkan kurangnya minat pada ide, situasi, atau perasaan orang lain.

"Sadarilah bahwa, hukuman yang keras mengganggu perkembangan empati, seperti halnya orang dewasa yang mewajarkan tindak bullying. Mulai dari merawat anak sejak dini hingga mendengarkannya melampiaskan emosi saat pertumbuhannya, anak-anak membutuhkan perhatian hangat dan baik dari kita untuk bisa mengembangkan empatinya," jelasnya.

3. Gak bisa menunjukan simpati

ilustrasi anak yang gak bersimpati (pexels.com/Mikhail Nilov)

Gak menunjukkan sikap simpati kepada orang lain bisa jadi pertanda bahwa anak kurang empati. Dr. Borba mengemukakan, anak yang rendah empati biasanya gak peduli atau merasa kasihan dengan orang lain yang tengah kesulitan, bersedih, atau mendapat kemalangan.

Tanda-tanda ini mungkin akan sering kamu jumpai pada banyak anak. Misalnya, saat ada teman lain yang jatuh dan terluka, alih-alih menolong dia akan tertawa dan gak menunjukkan minat atau perhatian. Anak tersebut biasanya gak akan bertanya terkait kondisi temannya yang terjatuh.

4. Gak peka terhadap kebutuhan orang lain

ilustrasi anak-anak yang gak peka (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bukan hanya gak memiliki kepedulian, anak yang kurang rasa empati juga biasanya gak peka dengan kebutuhan dan mengabaikan orang lain. Dr. Borba juga mengungkapkan bahwa, ketika melihat dengan jelas seseorang membutuhkan bantuan, dia gak akan melakukan apa-apa.

Alih-alih bertanya dan menolongnya, anak yang kurang empati cenderung akan mengabaikannya. Dia sama sekali ga tertarik untuk membantunya, meskipun sebenarnya dia mampu untuk melakukan hal tersebut.

5. Punya perilaku yang kejam

ilustrasi terapi anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Sebenarnya, sebagai orangtua kamu bisa melatih anak untuk lebih meningkatkan rasa empatinya, jika dirasa masih dalam tahapan wajar seperti yang dijelaskan di atas. Namun, jika anak menunjukkan tanda-tanda yang berlebih, sebaiknya lakukan konsultasi dengan ahli agar dapat segera ditangani. 

Dikutip Hello Motherhood, Sharon Perkins, seorang perawat, menjelaskan bila kurangnya empati pada anak bisa juga menjadi salah satu pertanda masalah kejiwaan. Adapun, tanda-tanda yang harus diwaspadai oleh orangtua adalah perilaku anak yang kejam terhadap binatang, sering berbohong, mencuri, senang mengintimidasi orang lain, agresif, gak peduli hukuman, serta kurangnya rasa penyesalan.

Memiliki rasa empati rendah sebenarnya sangat wajar dimiliki oleh anak pada usia tertentu. Namun, penting bagimu untuk mencari tahu tanda-tandanya agar memiliki pilihan atas sikap dan tindakan yang harus dilakukan demi mengatasinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Koi
EditorKoi
Follow Us