Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Saat Memilih Camilan untuk Anak, Jangan Sembarangan

Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/RDNE Stock project)

Memberikan camilan kepada anak memang bisa menjadi momen yang menyenangkan. Selain untuk mengisi waktu, camilan juga bisa menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan energi anak, terutama ketika mereka aktif bergerak. Namun, tidak semua camilan yang terlihat menarik dan disukai anak ternyata baik untuk kesehatan mereka. Sebagai orang tua, penting untuk lebih cermat dalam memilih camilan yang tidak hanya enak, tetapi juga bergizi dan aman dikonsumsi.

Sayangnya, banyak dari kita yang tanpa sadar melakukan kesalahan dalam memilih camilan untuk anak. Kebiasaan ini bukan hanya berisiko terhadap kesehatan, tetapi juga dapat membentuk pola makan yang kurang baik di masa depan. Artikel ini akan membahas lima kesalahan umum yang sering terjadi ketika memilih camilan untuk anak, lengkap dengan cara menghindarinya.

1. Mengutamakan rasa tanpa memperhatikan kandungan gizi

Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/RDNE Stock project)

Camilan yang manis atau gurih memang mudah menarik perhatian anak. Banyak orang tua memilih camilan berdasarkan rasa yang disukai anak tanpa benar-benar memperhatikan kandungan gizinya. Hal ini sering kali menyebabkan anak terlalu banyak mengonsumsi gula, garam, atau bahan tambahan yang tidak sehat.

Padahal, kandungan gula dan garam yang tinggi pada camilan dapat berdampak buruk pada kesehatan anak. Konsumsi gula berlebih misalnya, bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga kerusakan gigi. Begitu pula dengan garam yang terlalu banyak bisa memengaruhi tekanan darah anak sejak dini.

Sebaiknya, pilih camilan yang mengandung nutrisi seimbang seperti serat, protein, dan vitamin. Misalnya, kamu bisa memberikan buah potong, yogurt tanpa tambahan gula, atau kacang-kacangan sebagai alternatif camilan sehat yang tetap lezat.

2. Terlalu sering membeli camilan kemasan siap saji

Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/RDNE Stock project)

Camilan kemasan siap saji memang praktis, tetapi sering kali mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna buatan, atau perasa yang kurang baik untuk anak. Banyak camilan jenis ini juga memiliki kandungan lemak trans yang tinggi, yang jika dikonsumsi berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan anak.

Sayangnya, camilan kemasan ini sering kali dipromosikan secara menarik dengan gambar lucu atau karakter favorit anak. Hal ini membuat anak semakin tertarik untuk mengonsumsinya. Padahal, tidak semua produk yang terlihat aman benar-benar sesuai untuk konsumsi anak-anak.

Cobalah untuk membatasi konsumsi camilan kemasan. Jika ingin memberikan camilan seperti itu, perhatikan label nutrisi dan pilih produk yang memiliki kandungan gula, garam, dan lemak yang rendah. Alternatif lainnya, kamu bisa mencoba membuat camilan sendiri di rumah agar lebih terjamin keamanannya.

3. Menganggap semua makanan alami pasti sehat

Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/Katerina Holmes)
Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/Katerina Holmes)

Makanan dengan label alami atau organik sering kali dianggap lebih sehat dibandingkan produk lainnya. Namun, tidak semua makanan yang dilabeli seperti itu benar-benar sesuai untuk anak. Banyak produk alami yang tetap mengandung kadar gula atau lemak yang tinggi, sehingga kurang baik jika dikonsumsi berlebihan.

Sebagai contoh, jus buah yang 100 persen alami tetap mengandung gula alami yang cukup tinggi. Jika anak mengonsumsinya dalam jumlah besar, ini tetap dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Selain itu, makanan ringan berbahan dasar alami seperti keripik sayuran tetap memiliki kandungan minyak yang tinggi karena proses penggorengannya.

Lebih baik, pilih makanan alami yang tidak melalui banyak proses pengolahan. Misalnya, buah segar, sayuran rebus, atau biji-bijian utuh. Dengan begitu, kandungan nutrisi tetap terjaga tanpa tambahan zat yang tidak diperlukan.

4. Tidak memperhatikan porsi camilan yang diberikan

Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/cottonbro studio)

Camilan memang penting untuk menunjang aktivitas anak, tetapi jumlah yang diberikan juga perlu diperhatikan. Terlalu banyak memberikan camilan bisa membuat anak kehilangan selera makan saat waktu makan utama tiba. Ini tentu dapat memengaruhi keseimbangan asupan nutrisi hariannya.

Kadang, camilan diberikan tanpa aturan yang jelas, sehingga anak terbiasa makan sepanjang hari. Kebiasaan ini dapat mengganggu pola makan mereka dan meningkatkan risiko berat badan berlebih. Selain itu, terlalu banyak camilan juga membuat anak kurang menghargai pentingnya makanan utama.

Sebaiknya, berikan camilan dalam porsi kecil dan hanya di waktu tertentu, seperti di antara waktu makan utama. Dengan begitu, anak tetap mendapatkan energi tambahan tanpa mengurangi asupan nutrisi dari makanan utama mereka.

5. Mengabaikan preferensi anak saat memilih camilan

Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi anak makan camilan (pexels.com/RDNE Stock project)

Tidak sedikit orangtua yang memilih camilan berdasarkan apa yang menurut mereka baik, tanpa mempertimbangkan apa yang disukai anak. Akibatnya, anak mungkin enggan mengonsumsi camilan tersebut, bahkan bisa menjadi lebih pilih-pilih makanan.

Padahal, melibatkan anak dalam memilih camilan bisa menjadi momen yang menyenangkan sekaligus edukatif. Kamu bisa mengajak mereka untuk memilih buah kesukaan atau membantu menyiapkan camilan sehat di rumah. Dengan begitu, mereka akan lebih antusias dan memiliki hubungan yang positif dengan makanan.

Jika anak tetap menyukai camilan yang kurang sehat, cobalah mencari alternatif yang serupa tetapi lebih bernutrisi. Misalnya, mengganti keripik kentang dengan keripik ubi panggang atau cokelat manis dengan dark chocolate.

Memilih camilan untuk anak memang membutuhkan perhatian lebih. Dengan memilih camilan yang sehat, bergizi, dan sesuai dengan kebutuhan anak, kamu tidak hanya menjaga kesehatan mereka saat ini, tetapi juga membantu membentuk pola makan yang baik di masa depan. Jangan lupa, melibatkan anak dalam proses pemilihan camilan juga bisa menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan mereka pada gaya hidup sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us