Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan membahas finansial
ilustrasi pasangan membahas finansial (pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya sih...

  • Perbedaan prioritas dalam pengeluaran

  • Hutang yang tidak dikelola dengan baik

  • Perbedaan pandangan soal tabungan dan investasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keuangan sering kali menjadi sumber konflik terbesar dalam keluarga. Uang bukan hanya soal angka, tapi juga menyangkut cara pandang, gaya hidup, hingga rasa tanggung jawab. Karena itu, perbedaan cara mengatur keuangan bisa membuat hubungan dalam keluarga menjadi renggang.

Masalah ini sebenarnya bisa dihindari jika ada keterbukaan dan komunikasi yang baik. Namun kenyataannya, banyak keluarga justru menghindari pembicaraan tentang keuangan karena dianggap sensitif. Padahal, semakin lama dibiarkan, konflik keuangan bisa semakin membesar. Berikut ini konflik keluarga yang muncul karena masalah keuangan. Patut untuk dihindari!

1. Perbedaan prioritas dalam pengeluaran

ilustrasi orang memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Setiap anggota keluarga punya cara berbeda dalam menentukan kebutuhan yang lebih penting. Ada yang ingin mendahulukan tabungan, ada juga yang lebih fokus pada kebutuhan gaya hidup. Ketika perbedaan prioritas ini tidak dibicarakan dengan jelas, konflik bisa muncul. Salah satu pihak merasa tidak didukung, sementara yang lain merasa tertekan dengan pengeluaran yang dianggap tidak perlu.

2. Hutang yang tidak dikelola dengan baik

ilustrasi wanita murung di depan uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Hutang bisa menjadi sumber pertengkaran besar dalam keluarga. Misalnya, salah satu anggota keluarga mengambil pinjaman tanpa sepengetahuan yang lain, lalu kesulitan membayarnya. Situasi ini membuat rasa saling percaya terganggu. Bukan hanya masalah uang, tapi juga perasaan dikhianati yang bisa memperburuk hubungan keluarga.

3. Perbedaan pandangan soal tabungan dan investasi

ilustrasi pria menulis (pexels.com/Malte Luk)

Sebagian orang menganggap menabung adalah cara paling aman, sementara yang lain lebih percaya pada investasi untuk masa depan. Perbedaan pandangan ini sering kali memunculkan perdebatan tentang cara terbaik mengelola keuangan keluarga. Jika tidak ada titik temu, salah satu pihak bisa merasa pendapatnya tidak dihargai. Padahal, dengan kombinasi yang tepat, menabung dan investasi justru bisa saling melengkapi untuk keamanan dan pertumbuhan keuangan keluarga.

4. Tanggung jawab finansial yang tidak seimbang

ilustrasi keluarga berkonflik (pexels.com/RDNE Stock project)

Konflik juga bisa muncul ketika satu pihak merasa lebih terbebani dalam menanggung kebutuhan keluarga. Misalnya, ketika satu orang bekerja keras mencari nafkah, sementara yang lain dianggap tidak cukup berkontribusi. Ketidakseimbangan ini sering menimbulkan rasa tidak adil. Jika tidak dibicarakan dengan jujur, perasaan itu bisa berkembang menjadi kekecewaan yang lebih dalam.

5. Masalah warisan atau pembagian aset

ilustrasi konflik pasangan (pexels.com/Timur Weber)

Ketika membicarakan soal warisan, konflik dalam keluarga sering kali tak terhindarkan. Perbedaan pendapat tentang siapa yang lebih berhak bisa memicu pertengkaran panjang. Bahkan, keluarga yang awalnya akrab bisa renggang hanya karena harta. Padahal, dengan komunikasi terbuka dan aturan yang jelas, konflik ini bisa dicegah sebelum merusak hubungan keluarga.

Konflik keluarga yang muncul karena masalah keuangan memang tidak mudah dihindari, tapi bukan berarti tidak bisa diselesaikan. Kuncinya ada pada keterbukaan, rasa tanggung jawab, dan kesediaan untuk mencari solusi bersama. Dengan begitu, kamu bisa mengubah keuangan dari sumber konflik menjadi alat untuk memperkuat hubungan keluarga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team