Konten pornografi merupakan salah satu hal yang harus dijauhkan dari akses anak-anak. Namun, entah bagaimana justru kerap kali hal tersebut bocor dan membuat anak justru secara tidak sengaja mengaksesnya.
Hal ini harus menjadi sesuatu yang serius bagi orangtua, sehingga memerlukan cara penanganan yang cepat. Jika anak tidak sengaja mengakses konten pornografi di internet, maka segera lakukan beberapa hal berikut ini untuk membantu anak agar tak terpapar terlalu jauh.
Hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah dengan menanyakan anak dari mana cara mengakses konten tersebut. Kadang kala orangtua masih melewatkan beberapa aplikasi atau website untuk dicek, yang membuat anak jadi mengakses hal yang tidak-tidak.
Dengan jawaban yang nanti diberikan oleh anak, maka orangtua dapat mengeceknya kembali. Setelah itu, pastkan semua akses pornografi telah ditutup sehingga anak tak akan dapat lagi mengaksesnya.
Terkadang hal yang paling sulit adalah meminta anak untuk bersikap jujur. Biasanya anak-anak sudah tahu bahwa hal ini memiliki konotasi yang negatif, sehingga bisa saja membuat mereka dimarahi oleh orangtuanya.
Rasa takut tersebut membuat anak jadi tak bisa berbicara jujur. Padahal, orangtua tentu perlu memastikan bahwa anak-anaknya telah berbicara jujur, sehingga mengakses konten pornografi tidak akan lagi terulang.
Terkadang orangtua hanya fokus pada kesalahan anak dalam mengakses konten pornografi, namun lupa akan cara berbicaranya sendiri. Disadari atau tidak, cara berbicara dengan nada tinggi pada anak hanya akan membuatnya takut.
Jika orangtua tetap menggunakan cara yang kasar dan terkesan galak, maka anak akan sulit untuk bersikap jujur. Bukan tak mungkin hal tersebut juga tak akan memberikan efek jera pada anak.
Tugas utama bagi orangtua jika hal tersebut terjadi adalah dengan menjelaskan dampak dari pornografi. Orangtua dapat menjelaskannya dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
Tak hanya itu saja, dengan memahami dampak dari pornografi, maka anak akan mengetahui bahwa hal tersebut membawa efek yang buruk. Jika demikian, maka anak akan menghindarinya atas kesadaran sendiri, tanpa paksaan dari pihak manapun termasuk orangtuanya.
Salah satu hal keliru yang kerap kali dilakukan oleh orangtua adalah sikap mengekang dan mengatur jika anak ketahuan mengakses pornografi. Padahal mengekang anak tak akan membuatnya jera dan justru berisiko melakukan hal yang serupa.
Pastikan akan jauh lebih baik bila orangtua menanamkan kembali kepercayaan pada anak, termasuk dengan menasehatinya dengan lembut. Dengan demikian, anak akan menyadari bahwa apa yang diperbuatnya salah, sehingga tak akan mengulangi hal tersebut lagi.
Memahami bahaya dari pornografi tentunya harus membuat orangtua ekstra waspada dengan risiko ini. Bahkan semakin berisiko bila anak justru cenderung aktif dalam menggunakan ponsel untuk mengakses internet. Jangan langsung menghakimi anak, ya!