5 Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan Orangtua

Mulai dari mengamuk berlebihan hingga tidak hormat

Semua anak sesekali berperilaku buruk dan beberapa anak mengembangkan masalah perilaku sementara akibat stres. Namun, perilaku buruk seorang anak dapat menunjukkan masalah serius jika perilakunya terlalu berlebihan seperti bermusuhan, agresif, atau mengganggu selama lebih dari 6 bulan. Indikator lain bahwa anak memiliki masalah perilaku adalah ketika perilaku tersebut tidak sesuai dengan usianya.

Memahami lebih jauh tentang psikologi anak akan membantu orang tua menentukan apakah perilaku anaknya normal atau tidak. Selain itu, mengawasi masalah perilaku pada anak akan membantu memutuskan untuk mencari bantuan profesional. 

Dilansir YourTango, berikut lima perilaku anak yang tidak boleh diabaikan orang tua.

1. Kontrol impuls yang buruk 

5 Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan OrangtuaIlustrasi anak menangis (pexels.com/@george-pak/)

Balita biasanya impulsif dan sering mengalami masalah dalam mengatur emosinya, yang mana ini merupakan perilaku yang sangat normal. Tetapi impulsif dan ketidakmampuan untuk mengendalikan amarah pada anak yang lebih besar dapat menunjukkan gangguan yang berlawanan.

Sekitar satu dari sepuluh anak diyakini memiliki gangguan pemberontak oposisi yang ditandai dengan kemarahan, lekas marah, dan ketidaktaatan. Jika melihat perilaku ini pada anak, pastikan untuk mencari bantuan dari tenaga profesional.

2. Kurang perhatian dan hiperaktif 

5 Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan OrangtuaIlustrasi anak bermain (pexels.com/@rodnae-prod/)

Jika anak menunjukkan masalah yang jelas dengan perhatian, ini dapat mengindikasikan gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD). ADHD diperkirakan terjadi pada sekitar lima persen anak-anak di dunia dan penyebab gangguan ini kurang dipahami tetapi para peneliti setuju bahwa gangguan tersebut bersifat neurologis. 

ADHD ditandai dengan ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian, masalah dalam mengendalikan perilaku seseorang, dan kesulitan sosial. Dengan perawatan dini yang melibatkan pengobatan dan terapi, anak-anak dengan ADHD dapat lebih mudah untuk fokus, mengendalikan impuls mereka, dan ini akan membantu mereka mengembangkan harga diri yang sehat.

3. Tidak hormat 

dm-player
5 Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan OrangtuaIlustrasi pembulian anak (pexels.com/@mikhail-nilov/)

Beberapa anak menunjukkan rasa tidak hormat terhadap orang tua mereka, orang dewasa lain, dan teman sebayanya. Rasa tidak hormat bisa berarti bahwa anak sedang menegaskan kemandiriannya atau bahwa mereka sedang menguji batas orang tuanya. Meskipun bersikap kasar adalah normal bagi seorang anak, orang tua perlu mencegah perilaku tersebut dan bereaksi dengan tepat untuk mencegah perilaku ini menjadi kebiasaan.

Bergantung pada usia anak dan apa yang ingin mereka capai dengan menunjukkan rasa tidak hormat, orang tua dapat melakukan beberapa hal. Mereka dapat mengabaikan anak untuk mencegah mereka berperilaku tidak sopan, menghentikannya sejak awal, atau mencontohkan apa itu perilaku hormat. Bagaimanapun, anak-anak mudah belajar jika diberi contoh.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Butuh Menumbuhkan Perilaku Empati dalam Diri

4. Merengek berlebihan 

5 Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan OrangtuaIlustrasi anak menangis (pexels.com/@baphi/)

Masalah perilaku yang mungkin luput dari perhatian kebanyakan orang tua, terutama pada anak prasekolah, adalah rengekan yang berlebihan. Meskipun normal bagi anak kecil untuk merengek dan menangis karena frustrasi, beberapa anak menggunakan tampilan emosional semacam ini untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Perilaku ini hanyalah hasil dari pembiasaan karena anak-anak menyadari sejak dini bahwa mereka mendapat perhatian paling besar saat mereka sedang kesal. Jika ingin menghentikan rengekan anak, orang tua disarankan untuk memperhatikan anak mereka saat mereka tidak tertekan.

5. Sering mengamuk 

5 Perilaku Anak yang Tidak Boleh Diabaikan OrangtuaIlustrasi anak mengamuk (pexels.com/@keira-burton/)

Setiap anak akan mengamuk ketika mereka merasa beberapa kebutuhan mereka tidak terpenuhi atau karena kecemasan. Tetapi seringnya mengamuk tanpa alasan bisa menjadi pertanda anak sedang berjuang dengan masalah yang lebih dalam.

Misalnya, autisme ditandai dengan kekakuan dan perilaku repetitif, dan ketika ada sesuatu yang mengganggu, maka amukan akan terjadi. Temper tantrum pada anak usia sekolah bisa mengindikasikan kesulitan belajar, dan kecemasan, bahkan menjadi salah satu tanda depresi.

Oleh karena itu, jika orang tua merasa amukan anak berlebihan, berkonsultasilah dengan profesional untuk mengetahui akar masalahnya. Mari lebih peka terhadap perilaku anak!

Latisha Asharani Photo Verified Writer Latisha Asharani

Umbrellas don't mean anything to the unprecedented pouring rain

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya