Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

#MahakaryaAyahIbu: Bapak, Peluhmu Sarat Makna, Marahmu Tanda Cinta

kpopmusic

Artikel ini merupakan karya tulis peserta kompetisi storyline "Mahakarya untuk Ayah dan Ibu" yang diselenggarakan oleh IDNtimes dan Semen Gresik. 


Baru ku sadari, rasa cintanya kepadaku dan keluarga sangat besar. Melebihi rasa cintanya kepada dirinya sendiri. Orang yang rela berpanas-panasan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan kami. Orang yang rela bangun lebih pagi untuk segera memulai aktivitasnya menuju ke sawah. Terkadang membawa sabit untuk memotong rumput, kadang membawa benih untuk ditanam, segala kesibukan ia jalankan. Setiap harinya hanya dipenuhi dengan kerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Terkadang bapak mengeluh. “Waduuhh... capeknya kaya gini. Tulangnya mau copot semua” itulah ucapan yang sering diucapkan bapak. Aku tahu itu hanya sebatas omongan di mulut saja, karena setelah itu beliau tetap kembali bersemangat kerja keras untuk kami, anak-anaknya yang ia perjuangkan.Bapakku bukan orang yang pantang menyerah, bukan orang yang suka meratapi nasib. Bapakku kuat, kokoh tak tertandingi. Banyak yang berpikir dia orang yang keras, tapi sejatinya hatinya lembut. Orang yang selalu khawatir berlebihan ketika kami belum pulang ke rumah. “Sudah jam berapa ini belum pulang ke rumah? Cepat pulang!” Orang yang selalu rela mengantarku kemana aku pergi demi menjaga keamananku. Dulu aku berpikir bapak terlalu otoriter.

Tapi sekarang aku paham, itu semua demi kebaikanku. Bapak tidak pernah bilang tentang rasa cintanya kepada kami, tapi apa yang beliau lakukan dari tindakannya dan matanya yang tidak pernah bisa ditutupi bahwa perhatian dan kasih sayangnya sangat tulus. Terima kasih bapak untuk perhatian, kasih sayang, dan semuanya. Kini, kami sadar, semua yang engkau lakukan terkadang tidak kami hargai. Terkadang lupa begitu banyak hal yang engkau lakukan demi kami.

Maafkan aku Pak, yang sampai saat ini masih selalu bergantung padamu. Yang belum bisa memberikan yang terbaik untukmu, sama seperti yang bapak berikan padaku. Kini aku sudah beranjak dewasa, akan aku selesaikan studiku. Kucuran keringatmu yang membasahi bumi tak akan ku sia-siakan begitu saja. Aku berjanji akan kubuatkan engkau sebuah mahakarya yang indah yang akan kau tempati sebagai ruang yang teduh sampai akhir sisa hidupmu.Terima kasih bapak.

Share
Topics
Editorial Team
annisa rochmawati
Editorannisa rochmawati
Follow Us