5 Langkah Bijak Menghadapi Protes Anak Atas Kesibukan Orangtua

Waktunya memperkenalkan pekerjaanmu padanya

Kehidupan orang dewasa menjadi rumit karena banyaknya tanggung jawab yang harus diemban. Tanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, pekerjaan, bahkan lingkungan tempat tinggalnya.

Dengan tanggung jawab sebanyak ini, terkadang orangtua sulit untuk selalu mampu menyeimbangkannya. Ketika sedang sangat fokus pada pekerjaan misalnya, orangtua menjadi terkesan melupakan hak anak atas kasih sayang dan pendampingan yang harusnya diberikan.

Anak yang masih terlalu kecil biasanya menjadi lebih akrab dengan pengasuhnya ketimbang orangtua. Sementara itu, anak yang lebih besar terang-terangan memprotes kesibukan orangtua. Bingung bagaimana cara yang tepat untuk menghadapinya? Ulasan berikut ini mungkin bisa menjadi jawabannya.

1. Mengurangi kesibukan yang terlalu tinggi

5 Langkah Bijak Menghadapi Protes Anak Atas Kesibukan Orangtuailustrasi menemani anak bermain (pexels.com/Ron Lach)

Bukan hanya anak yang membutuhkan perhatian, orangtua sendiri pasti juga akan lelah lahir dan batin akibat kesibukan tinggi yang terus-menerus. Orangtua merindukan keseimbangan hidup bahkan cemas kalau-kalau kesibukan mereka memberikan efek buruk terhadap perkembangan anak.

Apabila kesibukan orangtua memang sudah tidak manusiawi lagi, jangan ragu untuk mengeremnya. Sebagai pekerja, orangtua berhak atas waktu istirahat dan berkumpul dengan keluarga. 

2. Membuat kesepakatan dengan anak tentang waktu untuk bersama

5 Langkah Bijak Menghadapi Protes Anak Atas Kesibukan Orangtuailustrasi menemani anak menjelang tidur (pexels.com/RODNAE Productions)

Diskusi diharapkan akan menjadi jembatan yang mempertemukan keinginan anak dengan kemampuan ornagtua dalam memenuhinya. Sebab pada dasarnya, anak selalu berusaha keras untuk memahami dunia orang dewasa, termasuk kesibukan orangtua.

Jadi, jangan khawatir anak sama sekali tidak mau berkompromi dengan kesibukan orangtua. Buat saja kesepakatan tentang waktu untuk bersama. Misalnya, meminta anak memilih di antara dua opsi berikut ini.

Pertama, orangtua meluangkan waktu untuk mengantar anak tidur malam setiap hari. Artinya, orangtua harus selalu tiba di rumah sebelum jam tidurnya. Kedua yang penting hari Sabtu dan Minggu sepenuhnya untuk dia.

Baca Juga: 5 Pentingnya Membangun Komunikasi Terbuka antara Orangtua dan Anak

3. Menjelaskan pada anak mengenai tujuan orangtua bekerja

5 Langkah Bijak Menghadapi Protes Anak Atas Kesibukan Orangtuailustrasi ibu dan anak (pexels.com/Nicola Barts)
dm-player

Menjelaskan apa pun pada anak memang tidak cukup hanya sekali. Apalagi terkait kesibukan di dunia kerja, sesuatu yang belum pernah ia hadapi sendiri. Oleh karena itu, bersabarlah dalam menjelaskan tujuan dari orangtua giat bekerja.

Gambarkan pada anak mengenai penghasilan yang diperoleh orangtua akan digunakan untuk apa saja. Seperti belanja bahan makanan sehari-hari, biaya sekolahnya, ongkos berobat bila ada yang sakit, dan sebagainya.

Juga, beri tahu anak bahwa kelak ia pun bakal merasakan kesibukan dalam pekerjaan setelah dewasa. Maka dari itu, sejak sekarang ia perlu belajar memahami kesibukan orangtuanya agar kelak tidak kaget ketika mengalaminya sendiri.

4. Terus memperkenalkan anak pada seluk-beluk pekerjaan orangtua

5 Langkah Bijak Menghadapi Protes Anak Atas Kesibukan Orangtuailustrasi anak dan ibu bekerja (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Pemahaman menjadi penting agar anak tidak berpikir buruk mengenai kesibukan orangtuanya. Misalnya, ia berpikir orangtua jarang di rumah atau memilih berkutat dengan laptop ketimbang bermain dengannya karena tidak menyayanginya.

Cegah kesalahpahaman yang mampu membuat anak maupun orangtua sama-sama terluka ini dengan memperkenalkan pekerjaan orangtua padanya. Contohnya, kamu adalah seorang dokter yang harus memberikan konsultasi kesehatan online pada pasien dan masyarakat.

Anak yang melihat orangtua tidak secara langsung mengobati pasien barangkali berpikir urusan menjawab pertanyaan mereka bisa ditunda sampai kapan saja. Nah, waktunya kamu menjelaskan, bahwa kasihan jika orang yang sedang sakit atau mencemaskan kondisi keluarganya tak lekas mendapatkan jawaban yang akurat dari seorang ahli.

Dengan pasien menperoleh jawaban yang cepat atas masalahnya, ia jadi tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Penyakit pun tak menjadi tambah parah. Artinya, ada banyak orang di luar sana yang dapat segera terbebas dari penderitaannya.

5. Memberi anak kegiatan yang edukatif sekaligus menyenangkan

5 Langkah Bijak Menghadapi Protes Anak Atas Kesibukan Orangtuailustrasi ibu dan anak bermain alat musik (pexels.com/Yan Krukov)

Kegiatan yang edukatif memang sangat penting bagi anak. Masalahnya, tidak semua kegiatan yang edukatif menyenangkan untuknya. Contohnya, memberinya les mata pelajaran sesering mungkin.

Bukannya menikmati, anak justru merasa bosan bahkan stres. Sudah jarang bertemu orangtua, masih pula tertekan harus terus berkutat dengan berbagai mata pelajaran. Solusinya, beri anak kesempatan untuk memilih kegiatannya sendiri.

Sejauh kegiatan tersebut masih ada nilai edukasinya, izinkan saja. Seperti kegiatan olahraga, bermain alat musik, bahkan memelihara binatang. Kesibukan yang edukatif sekaligus menyenangkan ini akan membuat anak tidak kesepian.

Reaksi terburuk atas protes anak mengenai kesibukan orangtua adalah memarahinya. Kemarahan orang dewasa tak pernah memberikan efek positif pada anak dan justru membuatnya ketakutan. Terapkan lima langkah di atas dan gak usah emosi lagi, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Orangtua Harus secara Rutin Merencanakan Liburan dengan Anak

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya