5 sebab Harus Minta Maaf dan Perbaiki Hubungan dengan Orangtua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian besar hubungan anak dengan orangtua mungkin berjalan baik-baik saja. Tidak pernah ada masalah yang serius di antara mereka. Akan tetapi, ada pula hubungan yang diwarnai pasang surut.
Pada titik terburuk, anak bisa bertengkar hebat dengan orangtua tentang berbagai hal. Pertengkaran seperti ini pastinya menjauhkan hubungan mereka. Anak dan orangtua boleh jadi sampai putus hubungan, lama sekali tidak pernah bertemu dan berkomunikasi.
Apakah kamu juga sedang mengalaminya? Bila iya, makin cepat kamu mengatasinya tentu makin baik. Kamu perlu minta maaf pada orangtua serta memperbaiki hubungan kalian untuk sejumlah alasan berikut ini.
1. Agar tidak jadi beban pikiran dan rasa bersalah buatmu
Barangkali saat ini kamu enggan mengakui bahwa dirimu kerap memikirkan buruknya hubunganmu dengan orangtua. Kamu berusaha untuk selalu terlihat ceria di depan teman-teman bahkan mengarang cerita tentang keharmonisan hubungan kalian.
Namun, hati kecilmu tidak dapat dibohongi. Hubungan yang buruk dengan orangtua tetap membuatmu merasa tidak tenang. Perasaanmu bercampur antara sedih karena tak bisa dekat dengan mereka sekaligus takut kalau-kalau suatu saat kamu akan menanggung hukum karma.
Lama-kelamaan, beban pikiran serta rasa bersalah ini terus membesar. Bahkan mampu membuat emosimu tidak stabil kemudian merusak produktivitasmu. Kalau kamu mau meminta maaf dan berusaha memperbaiki hubungan, kedamaian bakal menghampirimu terlepas dari bagaimana tanggapan mereka nanti.
2. Biasanya, orangtua mampu memaafkan apa pun kesalahan anaknya
Selain rasa gengsi mengakui kesalahan diri, penghambat terbesar buat kamu meminta maaf pada orangtua adalah kekhawatiran kalau-kalau mereka menolak mentah-mentah. Tentu saja kemungkinan ini memang ada, terlebih apabila kesalahanmu amat parah.
Akan tetapi, percayalah bahwa mayoritas orangtua bahkan telah membuka lebar-lebar pintu maaf mereka tanpa kamu perlu mengetuknya. Kamu cuma harus kembali mendekati orangtua sebagai tanda dirimu masih menghormati dan membutuhkan mereka dalam kehidupanmu.
3. Agar hubungan kalian hangat kembali
Editor’s picks
Ingat-ingat, yuk, seperti apa hubunganmu dengan orangtua sebelum kalian bertengkar tentang sesuatu. Baik kamu maupun orangtua pastinya sama-sama ada perasaan rindu akan kebersamaan yang hangat.
Sampai di sini, tak perlu menunggu siapa dulu yang bakal mengambil inisiatif buat memperbaiki hubungan. Sebagai orang yang jauh lebih muda sekaligus terus bertambah dewasa, ada baiknya kamulah yang memulai 'perdamaian' itu.
Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Orangtua dengan Post Power Syndrome, Jangan Emosi!
4. Supaya kamu tak menyesal bila orangtua berpulang
Memang tidak ada jaminan orangtua akan meninggal dunia lebih cepat daripada kamu. Namun, siapa pun yang terlebih dahulu menghadap Tuhan, jangan sampai kamu masih terbebani oleh buruknya hubunganmu dengan orangtua.
Apabila kamu meninggal duluan, dirimu mungkin menanggung dosa yang besar terhadap mereka. Sedang bila orangtua yang lebih awal berpulang, kamu tak punya kesempatan lagi untuk meminta maaf dan memulihkan hubungan kalian. Semuanya sudah terlambat.
5. Dengan orangtua saja bermasalah, kamu pasti juga mudah berkonflik dengan orang lain
Di hadapan orangtua, bukan waktunya buatmu bermain gengsi atau meninggikan ego. Nah, apabila di depan mereka saja kamu gengsi mengakui kesalahan dan meminta maaf guna memperbaiki hubungan, apalagi dengan orang lain?
Kamu pasti tambah ogah buat melakukannya walaupun kesalahanmu amat jelas. Itulah sebabnya hubunganmu dengan pasangan, teman, bahkan siapa pun cenderung dipenuhi konflik.
Mulailah belajar merawat hubungan interpesonal dari hubunganmu dengan orangtua. Jika hubungan kalian baik, atau setidaknya kamu selalu berusaha buat menjaganya, relasimu dengan siapa saja pasti juga berjalan cukup harmonis.
Baca Juga: Pria Jangan Suka Gengsi, Lakukan 5 Hal Ini saat Meminta Maaf!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.