8 Sebab Anak Gak Mau Orangtuanya Menikah Lagi, Masih Trauma?

Calon orangtua sambung harus ekstra sabar

Setelah menjadi orangtua tunggal selama beberapa bulan atau tahun, kita mungkin ingin memiliki pasangan lagi dan berumah tangga. Secara status, tentu saja hal ini sangat boleh dilakukan. Terlebih bila sudah ada seseorang yang terasa cocok di hati.

Akan tetapi, keinginan membuka lembaran hidup yang baru bersama seseorang boleh jadi terhalangi oleh buah hati sendiri. Anak tampaknya tidak mendukung bahkan sangat marah ketika kita menyampaikan keinginan tersebut. Kalau anak telah mengambek, tentu kita tak bisa begitu saja melanjutkan rencana hidup bersama seseorang.

Jangan stres dulu apalagi terlibat pertengkaran baik dengan anak maupun kekasih hati. Kita perlu memahami kondisi psikis anak kemudian membicarakannya dengan pasangan agar sama-sama mengerti. Biasanya, penolakan anak atas ide pernikahan lagi ayah atau ibunya disebabkan oleh delapan hal berikut.

1. Tidak mau punya saudara tiri

8 Sebab Anak Gak Mau Orangtuanya Menikah Lagi, Masih Trauma?ilustrasi orangtua tunggal (pexels.com/Gustavo Fring)

Jangankan saudara tiri, anak tunggal atau bungsu saja biasanya gak mau diberi adik. Ada kekhawatiran kehadiran saudara baru akan mengurangi kasih sayang ayah atau ibu kandung padanya. Padahal, kehadiran saudara tiri hampir tak terelakkan jika orangtua menikah kembali.

Baik itu anak bawaan orangtua sambungnya maupun buah cinta orangtua tiri dengan ayah atau ibunya. Anak sudah nyaman menjadi pusat perhatian orangtua dan gak mau kasih sayang itu terbagi. Saudara tiri baik lebih tua, sepantar, maupun lebih muda darinya tampak sebagai ancaman baginya hingga jauh ke masa depan.

2. Sangat sayang pada ayah atau ibunya yang tak lagi di sisi

8 Sebab Anak Gak Mau Orangtuanya Menikah Lagi, Masih Trauma?ilustrasi orangtua tunggal (pexels.com/Kampus Production)

Baik kita menjadi orangtua tunggal karena pasangan meninggal atau perceraian, perasaan anak pada ayah atau ibu kandungnya boleh jadi masih amat kuat. Bahkan waktu yang sudah berjalan beberapa tahun pun belum tentu memudarkan rasa sayang itu. Andai pun kita punya hubungan yang tidak baik dengan mantan pasangan, mungkin saja citranya masih sempurna di mata anak.

Apalagi mantan pasangan memang sayang pada anak sekalipun kita yang memperoleh hak asuhnya. Anak menolak kehadiran calon orangtua sambung sebab terasa hendak menggantikan posisi ayah atau ibu kandungnya. Meski kita juga sedang jatuh cinta, tetap hargai ikatan batin yang masih amat kuat antara anak dengan mantan pasangan kita.

3. Trauma dengan kegagalan pernikahan orangtua

8 Sebab Anak Gak Mau Orangtuanya Menikah Lagi, Masih Trauma?ilustrasi orangtua tunggal (pexels.com/Elina Fairytale)

Kalau kita bercerai dari pasangan, biasanya didahului dengan banyak pertengkaran di rumah. Bahkan mungkin terjadi tindak kekerasan fisik maupun verbal. Semua itu dapat membuat anak sangat trauma dan pandangannya tentang pernikahan menjadi negatif.

Dia takut segala cekcok itu bakal kembali terjadi beberapa saat setelah orangtuanya menikah lagi. Jangan-jangan nanti kembali terjadi perceraian atau pertengkaran-pertengkarannya justru jauh lebih buruk ketimbang cekcok kedua orangtua kandungnya dahulu. Bisa dibilang, kehidupan anak kini sudah tenang meski ia harus ikut salah satu dari orangtuanya dan dia tak mau suasana di rumah kembali memanas.

4. Ingin orangtua merasa cukup hidup bersamanya saja

8 Sebab Anak Gak Mau Orangtuanya Menikah Lagi, Masih Trauma?ilustrasi orangtua tunggal (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Terpisah dari ayah atau ibu kandung sudah membuat anak menderita. Kelekatannya pada kita menjadi lebih kuat karena ia merasa hanya kita yang dimilikinya. Saat kita menyampaikan niat untuk menikah lagi, anak dapat merasa hancur. 

Anak menganggap kita sebagai satu-satunya dunianya, tetapi dunia ternyata kita tidak hanya berisi dirinya. Ini bakal menjadi momen anak merasa patah hati. Pikir anak, jika ia mampu hidup hanya bersama kita, kenapa kita yang lebih dewasa malah tak bisa merasa cukup dengan dirinya saja? 

dm-player

Kebutuhan kita akan pasangan baru dapat bikin anak merasa dirinya gak terlalu penting buat orangtua. Dia barangkali cuma memberikan setengah kebahagiaan untuk kita, setengahnya lagi bersumber dari pasangan baru kita. Anak merasa diperlakukan dengan tidak adil atau diduakan.

Baca Juga: 3 Ciri Gak Siap Finansial untuk Menikah, Banyak Utang dan Tabungan Nol

5. Cerita tentang orangtua tiri yang jahat

8 Sebab Anak Gak Mau Orangtuanya Menikah Lagi, Masih Trauma?ilustrasi orangtua tunggal (pexels.com/Alena Darmel)

Di masyarakat masih terdapat pandangan miring terhadap ayah atau ibu tiri. Seakan-akan mereka tidak pernah bisa sebaik orangtua kandung dan malah suka menyiksa anak tirinya. Bahkan orangtua tiri yang jahat juga ada dalam beberapa cerita anak sehingga buah hati kita mungkin sangat memercayainya.

Terlepas dari kita yakin sudah memilih calon pasangan yang terbaik, rasa takut anak boleh jadi lebih besar. Kebaikan kekasih kita dicurigainya hanya akan bertahan sementara. Nanti sifat aslinya baru keluar setelah berhasil menjadi orangtua tirinya. 

6. Malu pada teman

8 Sebab Anak Gak Mau Orangtuanya Menikah Lagi, Masih Trauma?ilustrasi orangtua tunggal (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kita bercerai dari pasangan saja, anak mungkin sudah malu karena berita itu tersebar dan banyak orang menanyakannya. Tak terkecuali, kawan-kawannya di sekolah serta kurangnya pengetahuan serta kedewasaan mereka dapat membuat komentarnya kian menyebalkan. Apalagi jika nanti rencana atau kabar pernikahan lagi orangtuanya tersiar.

Tentu kian banyak pertanyaan yang diajukan padanya. Bahkan tetangga yang dewasa pun dapat bertanya-tanya pada anak dan tidak langsung mencari informasi yang diinginkan dari orangtuanya saja. Di tengah teman-temannya, ia juga gak luput dari olok-olok.

7. Calon orangtua sambung gak bisa mendapatkan hatinya

8 Sebab Anak Gak Mau Orangtuanya Menikah Lagi, Masih Trauma?ilustrasi anak menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Secocok apa pun kita dengan kekasih hati, belum tentu anak merasakan hal yang sama. Kriteria pasangan bagi kita yang sudah memiliki anak memang berbeda dari saat kita masih lajang. Ketika kita belum pernah menikah atau punya anak, asal hati telah saling cocok pun bisa segera berumah tangga.

Akan tetapi dengan adanya buah hati, kita perlu lebih mengutamakannya. Pasangan kita wajib bersikap dewasa dan mampu mengambil hati anak seperti dengan suka mengajaknya bermain, menjadi teman bercerita yang menyenangkan, serta mengajari tugas sekolahnya. Kalau pasangan hanya memedulikan kita, anak tentu kesal dan tidak mau memiliki orangtua sambung sepertinya.

8. Menganggap orangtua tak lagi cukup muda buat menikah

8 Sebab Anak Gak Mau Orangtuanya Menikah Lagi, Masih Trauma?ilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Elina Fairytale)

Anak yang sudah beranjak remaja atau dewasa dapat bersikap berbeda-beda terkait orangtuanya yang telah menjanda atau menduda. Ada anak yang malah meminta ayah atau ibunya buat menikah lagi agar merasakan kebahagiaan hidup yang utuh. Namun, ada pula anak yang makin menolak mentah-mentah ide orangtua untuk kembali berumah tangga.

Alasannya, usia orangtua gak cukup muda lagi buat menikah. Misalnya, umurnya sudah lebih dari 60 tahun. Pikir anak, apa lagi yang hendak dicari orang seusia itu? Salah-salah calon pasangannya justru cuma ingin memanfaatkan dari sisi materi. Ia lebih suka orangtua menikmati masa tuanya bersama anak dan cucu saja.

Kalaupun saat ini anak tidak menyukai gagasan orangtua menikah lagi, sebenarnya di lain waktu dia dapat berubah pikiran. Kita dan calon pasangan dituntut agar sangat bersabar jika masih berharap kelak bisa bersama. Jangan memaksakan keadaan atau anak bakal merasa menderita bahkan membenci keputusan kita yang menurutnya tidak menggubris dirinya.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Gak Sepenuhnya Siap untuk Menikah Meski Usia Sudah Matang

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya