5 Sebab Orangtua Gak Boleh Menjelekkan Anak, Apapun yang Terjadi

Keburukan anak, keburukan orangtua juga

Apakah kamu pernah dibuat tertegun oleh orangtua yang bersemangat sekali menceritakan keburukan-keburukan anaknya? Sampai-sampai kamu antara percaya dan gak percaya.

Benarkah sang anak seburuk itu? Atau malah, kamu juga mengalaminya sendiri? Mungkin orangtuamu suka memburuk-burukkan kamu di depan tetangga atau siapa pun? Pasti sakit sekali, ya?

Oleh karena itu, sebagai calon orangtua, kita sama-sama belajar kenapa menjelekkan anak sendiri itu terlarang. Simak alasannya di sini!

1. Sedikit banyak pasti ada sifat orangtua yang dibawa anak

5 Sebab Orangtua Gak Boleh Menjelekkan Anak, Apapun yang TerjadiUnsplash.com/belleensor

Kalau anak keras kepala, sulit sekali untuk dinasihati, bukan gak mungkin orangtua juga sebenarnya sama saja. Meski anak gak selalu copy paste dari orangtuanya, tetapi pasti ada karakter yang mirip. 

Jadi, saat orangtua mendapati sisi yang dianggap kurang baik dari anak, sudah seharusnya orangtua becermin. Jangan malah menjelek-jelekkan anak seolah-olah orangtua sosok yang sempurna. Peribahasa 'air cucuran atap jatuh ke pelimbahan' juga kadang ada benarnya.

2. Orangtua adalah pendidik pertama dan utama untuk anak

5 Sebab Orangtua Gak Boleh Menjelekkan Anak, Apapun yang TerjadiUnsplash.com/nghila

Kalau anak sampai salah pergaulan atau menjadi nakal, pertanyaannya, ini tanggung jawab siapa? Tentu saja tanggung jawab orangtuanya.

Jangan malah lepas tangan. Sekalipun orangtua gak bisa selalu bersama anak, itu gak mengurangi sedikit pun tanggung jawabnya.

Orangtua gak boleh begitu saja menyerahkan urusan pendidikan akademis apalagi karakter anak pada orang lain. Meski ada sekolah, ada pengajar privat, ada pengasuh; tanggung jawab terbesar mendidik anak tetap pada orangtua.

Baca Juga: 6 Sebab Orangtua Perlu Aktif Membangun Kedekatan dengan Anak

3. Kalau anak gak bisa memenuhi semua harapan orangtua, bukan berarti dia pasti salah

dm-player
5 Sebab Orangtua Gak Boleh Menjelekkan Anak, Apapun yang TerjadiUnsplash.com/augusthawley

Yuk, introspeksi. Jangan-jangan, orangtua yang terlalu banyak keinginan. Tanpa sadar, orangtua membebani anak melebihi batas kemampuannya. Orangtua bahkan gak pernah bertanya apakah anak sanggup memikulnya atau gak, suka atau gak.

Orangtua hanya menunjukkan ketidakpuasan jika anak gagal memenuhi harapannya. Padahal, orangtua sendiri juga belum tentu bisa memenuhi seluruh harapan orangtuanya alias kakek dan nenek dari si anak. Jangan bersikap gak adil pada anak sendiri.

4. Anak sangat membutuhkan doa dan dukungan dari orangtua

5 Sebab Orangtua Gak Boleh Menjelekkan Anak, Apapun yang TerjadiUnsplash.com/whoisbenjamin

Tidak ada anak yang butuh dijelek-jelekkan oleh orangtua sendiri. Yang mereka butuhkan adalah doa dan dukungan dari orangtua. Jika mereka memang melakukan kesalahan, tegurlah dengan baik dan berikan keteladanan.

Dampingi anak untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan malah menyebarkan keburukannya seakan-akan dia gak mungkin bisa berubah. Jika orangtua sendiri gak suportif, pada siapa lagi anak akan mencari dukungan?

5. Anak akan sangat terluka jika mengetahuinya

5 Sebab Orangtua Gak Boleh Menjelekkan Anak, Apapun yang TerjadiUnsplash.com/i_am_simoesse

Jangan abaikan perasaan anak karena ia bukan sebongkah batu. Anak itu sangat sensitif dengan sikap orangtuanya. Anak akan merasa senang dan terayomi bila orangtua bisa menerimanya apa adanya, dengan seluruh kelebihan dan kekurangannya.

Namun jika anak tahu ia sering dijelek-jelekkan oleh orangtua, hatinya akan sangat hancur. Orang yang seharusnya menjadi benteng yang menjaganya baik-baik justru bersikap seperti musuh dalam selimut. Anak akan sangat malu, kekurangannya diumbar ke tetangga.

Seiring pertambahan usia anak, orangtua mungkin akan merasakan banyak hal di antara mereka gak lagi sejalan. Anak punya pilihan-pilihan sendiri terkait hidupnya. Anak terasa gak lagi menurut pada orangtua.

 

Namun apa pun yang terjadi, menjelekkan anak bukanlah tindakan yang bijaksana. Itu bahkan bisa merenggangkan hubungan keduanya untuk selama-lamanya. Bagaimanapun, anak adalah bagian dari orangtua. Menjelek-jelekkannya sama dengan membicarakan diri sendiri.

Baca Juga: Bukan Pergaulan, Ini 5 Sikap Orangtua yang Berpengaruh ke Pribadi Anak

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya