6 Tips Cegah Kakak Iri pada Adik Baru, Perhatian Harus Seimbang

Jangan disuruh jagain adik terus

Kelahiran anak kedua di satu sisi mendatangkan kebahagiaan dalam keluarga. Namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan baru bagi orangtua. Selain kerepotan di rumah bertambah, persoalan rasa iri kakak pada adiknya pun tak bisa disepelekan.

Kakak yang biasanya tenang dapat berubah menjadi lebih mudah emosi. Kadang sampai terjadi drama seperti anak bertengkar dengan orangtua, menolak sekolah, atau tetap bersekolah tetapi prestasinya anjlok. Semua ini bermula dari rasa iri pada adik barunya.

Sejak orangtua merencanakan anak kedua, sounding perlu dilakukan untuk mempersiapkan mental si sulung yang akan memiliki adik. Namun itu saja belum cukup. Setelah anak kedua lahir, enam hal ini wajib secara konsisten dilakukan orangtua.

1. Beri hadiah untuk kakak saat adik bayi kebanjiran kado dari para penjenguk

6 Tips Cegah Kakak Iri pada Adik Baru, Perhatian Harus Seimbangilustrasi hadiah buat kakak (pexels.com/Kampus Production)

Bagaimanapun juga, kakak masih anak-anak. Anak-anak suka dengan kado dan mendapati cuma adiknya yang memperoleh hadiah akan membuatnya iri. Apalagi kalau hadiah untuk adik bukan cuma popok dan sejenisnya, melainkan ada pula mainannya seperti boneka.

Wajar jika kakak menginginkannya juga. Karena kakak tahu kado-kado itu bukan untuknya, yuk belikan hadiah khusus buat kakak. Jangan cuma mengoper sebagian hadiah adik padanya. Orangtua dapat memilih mainan, buku-buku bacaan, atau sepeda untuk kakak. Ini bakal bikin kakak merasa disayangi juga.

2. Tetap perhatikan kakak terutama tentang sekolah, teman-teman, dan keinginannya

6 Tips Cegah Kakak Iri pada Adik Baru, Perhatian Harus Seimbangilustrasi keluarga (pexels.com/Julia M Cameron)

Poin pentingnya ialah jangan sampai orangtua terkesan mengabaikan anak pertama setelah anak kedua lahir. Walaupun si sulung sudah cukup besar, kebutuhannya sebagai anak tetap sama. Yaitu, ia ingin diperhatikan oleh orangtua.

Anak mungkin saja punya masalah di sekolah dan dengan teman-temannya. Bila orangtua cuma sibuk dengan adik bayi yang baru lahir, pada siapa anak pertama dapat menceritakan persoalannya dan minta saran? Demikian pula keinginan anak perlu dicari tahu serta didengarkan oleh orangtua supaya ia merasa dimengerti.

3. Kurangi berkata, "Kakak kan, sudah besar. Adik masih kecil."

6 Tips Cegah Kakak Iri pada Adik Baru, Perhatian Harus Seimbangilustrasi piknik keluarga (pexels.com/Gustavo Fring)

Semua juga tahu fakta itu. Kakak selalu lebih besar daripada adiknya yang baru lahir. Akan tetapi, jangan jadikan ini alasan abadi mengapa orangtua mengutamakan segala yang berkaitan dengan adik bayi.

Hindari membuat anak pertama seperti dipaksa segera dewasa ketika ia betul-betul masih anak-anak. Makin dekat usia anak pertama dengan anak kedua, kebutuhan mereka juga makin mirip. Sangat berbeda dengan bila anak sudah masuk usia remaja akhir dan baru punya adik lagi.

Baca Juga: 5 Penyebab Adik Kakak Gak Akur Sampai Dewasa, Diperlakukan Gak Adil

dm-player

4. Jangan minta kakak untuk terus menjaga adiknya

6 Tips Cegah Kakak Iri pada Adik Baru, Perhatian Harus Seimbangilustrasi menjaga adik (pexels.com/Keira Burton)

Orangtua kudu paham bahwa tugas menjaga anak adalah kewajiban mereka. Jangan malah tugas itu dioper ke anak sulung. Nanti dia kesal lantaran kebebasannya direnggut orangtua. Kakak jadi tidak bisa belajar, bermain, dan beristirahat dengan leluasa.

Kalimat yang lebih baik untuk anak pertama ialah, "Tolong temani adik sebentar, ya. Ibu/Ayah harus ..." Namun ingat, jangan terbiasa sedikit-sedikit meminta tolong pada si sulung ketika orangtua sebenarnya bisa melakukannya sendiri.

Pun kalau orangtua harus pergi atau melakukan sesuatu sebentar, jangan lantas waktunya molor mentang-mentang ada kakak yang menemani adik. Lagi pula, menitipkan bayi pada kakaknya yang juga masih anak-anak dapat memperbesar potensi bahaya. Orang dewasa yang harus mengawasi keduanya.

5. Miliki waktu yang berkualitas dengan kakak

6 Tips Cegah Kakak Iri pada Adik Baru, Perhatian Harus Seimbangilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kakak tahu kok, bahwa adik bayi belum bisa apa-apa sendiri sehingga harus selalu diurus oleh orangtua. Akan tetapi, sama seperti anak mana pun, ia juga membutuhkan waktu yang berkualitas dengan orangtua.

Sekalipun orangtua gak bisa bersama-sama menemaninya bermain atau berolahraga, lakukan dengan bergantian saja. Misalnya, si sulung pergi berolahraga bersama ayah di Minggu pagi selagi ibu mengasuh adik.

Siangnya barulah ibu berbelanja sekalian makan di luar dengan kakak dan ayah bergantian menjaga adik. Kalau ada momen berdua saja dengan ayah dan ibu begini, anak tak merasa perhatian orangtua terpecah lalu akhirnya selalu memprioritaskan adiknya.

6. Sering tanya perasaannya memiliki adik

6 Tips Cegah Kakak Iri pada Adik Baru, Perhatian Harus Seimbangilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Daria Klimova)

Di saat orangtua bergantian membangun waktu yang berkualitas dengan kakak, sekalian tanya soal perasaannya punya adik. Jangan pasang raut mengancam atau orangtua cuma mau mendengar jawaban yang positif dari anak, ya!

Dorong anak supaya jujur bahkan bila ia sebal karena adik bayi sering sekali menangis dan rumah yang tadinya tenang menjadi berisik setiap hari. Tanggapi keluhan anak dengan sikap pengertian. Jangan justru menyudutkan apalagi memarahinya.

Tidak semua anak akan kesulitan menerima kehadiran adik. Ada pula yang amat antusias karena menginginkan teman bermain. Namun sesenang apa pun kakak dengan kelahiran adiknya, ia tetap memerlukan waktu buat beradaptasi terhadap perubahan suasana di rumah. Bantu anak melalui fase ini dengan nyaman.

Baca Juga: 5 Alasan Kakak Gengsi untuk Menunjukkan Kasih Sayang Pada Adiknya

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya