7 Alasan Tak Memberi Anak Uang Saku Besar, Secukupnya Saja

Kalau uangnya hilang nanti malah menuduh teman

Sama sekali tidak memberi anak uang saku tentu tak dianjurkan. Sebab bisa saja anak memerlukan sesuatu selama di sekolah. Pun ia perlu bersosialisasi dengan teman-temannya dan bersama-sama pergi ke kantin merupakan cara yang paling mudah untuk saling mengakrabkan diri.

Meski begitu, berlebihan dalam memberinya uang saku juga bukan sikap bijaksana. Sekalipun orangtua mampu, sebaiknya uang saku anak tetap dibatasi. Anak tidak perlu membawa terlalu banyak uang ke sekolah karena pertimbangan berikut ini.

1. Jika anak sudah membawa bekal, ia tak perlu banyak jajan

7 Alasan Tak Memberi Anak Uang Saku Besar, Secukupnya Sajailustrasi makan siang (pexels.com/Yan Krukov)

Bekal yang dibawa anak perlu disesuaikan dengan lamanya ia berada di sekolah. Jika anak bersekolah sampai sore, berarti orangtua perlu menyiapkan kudapan untuk jam istirahat pertama dan makan besar buat jam istirahat kedua.

Di luar itu, anak mungkin saja sesekali masih ingin atau perlu jajan. Misalnya, setelah pelajaran olahraga yang melelahkan. Jadi, berikan saja uang saku sebesar harga satu gelas minuman dan satu makanan ringan. Ikuti dengan pesan agar anak mengutamakan menyantap bekalnya ketimbang jajan.

2. Kalaupun anak gak diantar jemput, biaya transportasi bisa dihitung terpisah

7 Alasan Tak Memberi Anak Uang Saku Besar, Secukupnya Sajailustrasi pulang bersama (pexels.com/Mary Taylor)

Anak yang berangkat dan pulang sekolah dengan menaiki kendaraan umum bukan alasan untuk orangtua memberinya terlalu banyak uang saku. Uang saku tetap seperlunya saja, seperti dijelaskan dalam poin pertama.

Sementara itu, uang untuk biaya transportasinya dihitung secara terpisah. Sesuaikan saja dengan tarif PP-nya. Lagi pula, sangat berbahaya kalau anak membawa terlalu banyak uang di kendaraan umum. Jangan sampai anak menjadi incaran orang jahat.

3. Daripada uang hilang saat di sekolah dan menjadi masalah

7 Alasan Tak Memberi Anak Uang Saku Besar, Secukupnya Sajailustrasi murid-murid (pexels.com/Ron Lach)

Kalau anak hanya membawa sedikit uang, kemungkinan hilangnya biasanya juga kecil. Anak akan menyimpannya dengan lebih berhati-hati karena hanya uang itulah yang ia miliki. Sedang membawa uang dalam jumlah banyak sama dengan pergi dengan membawa terlalu banyak barang.

Kemungkinan uang terjatuh atau anak lupa menaruhnya di mana menjadi lebih besar. Di sekolah, kasus uang hilang cukup sering terjadi dan biasanya anak akan saling tuduh dengan temannya. Wah, bisa sampai ada orangtua murid yang dipanggil, nih.

4. Menghindari kesenjangan dengan teman-temannya

7 Alasan Tak Memberi Anak Uang Saku Besar, Secukupnya Sajailustrasi murid-murid (pexels.com/Ron Lach)
dm-player

Anak perlu diterima dengan baik di lingkungan pergaulannya. Tanpa bermaksud meremehkan kemampuan ekonomi keluarga teman-temannya, tetapi sebaiknya anak tidak tampil mencolok di antara mereka. Pemberian uang saku berlebih malah bisa menyusahkan anak.

Ia terlihat jauh lebih kaya daripada teman-temannya. Barangkali hanya beberapa orang yang berani mendekatinya. Murid satu kelas akan terpecah menjadi dua kelompok. Kelompok anak yang tampak kaya dan kelompok anak yang lebih sederhana. Bila mereka semua membaur, tentu bakal lebih baik.

Baca Juga: 6 Alasan Gak Perlu Minder karena Uang Saku Sedikit

5. Agar anak lebih fokus belajar, bukan memikirkan uang saku

7 Alasan Tak Memberi Anak Uang Saku Besar, Secukupnya Sajailustrasi fokus belajar (pexels.com/Alena Darmel)

Anak yang terbiasa dengan uang saku besar lama-kelamaan cenderung menomorduakan tugas belajar. Begitu mendengar kata 'sekolah', yang terpikirkan oleh anak pertama kali justru uang sakunya. Kalau ada uang saku yang banyak, ia bersemangat 

Sebaliknya jika sampai uang sakunya dipotong sedikit saja, anak kehilangan motivasi dalam belajar. Akan tetapi apabila orangtua hanya memberi anak uang saku secukupnya, fokusnya tetap pada tugas belajar. Dia gak kepikiran hal-hal lain.

6. Kecenderungan uang saku anak akan terus bertambah besar

7 Alasan Tak Memberi Anak Uang Saku Besar, Secukupnya Sajailustrasi seorang murid (pexels.com/Mary Taylor)

Tanpa sadar, banyak orangtua berpikir bahwa makin besar anak, makin besar juga kebutuhannya buat jajan selama di sekolah. Akibatnya, setiap naik kelas, uang saku anak juga ikut naik. Padahal, kebutuhan anak sebenarnya tetap. Satu kali mengudap dan satu kali makan besar sampai tiba waktu pulang.

Pemikiran kurang tepat seperti di atas perlu diubah. Jangan sampai mindset anak ketika pergi ke sekolah adalah buat jajan. Selagi ongkos transportasi bisa bertambah seiring jauhnya sekolah anak, uang saku masih dapat disamakan sampai harga jajanan memang mengalami kenaikan yang signifikan.

7. Supaya penghasilan orangtua cukup buat berbagai kebutuhan

7 Alasan Tak Memberi Anak Uang Saku Besar, Secukupnya Sajailustrasi menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kebutuhan dalam keluarga pastinya banyak sekali. Uang saku anak hanyalah salah satunya. Orangtua perlu mengatur penghasilannya sedemikian rupa agar uang saku anak tidak menghambat pemenuhan kebutuhan yang lain.

Apalagi bila anak yang bersekolah lebih dari satu. Pengeluaran menjadi lebih besar. Sementara itu, tidak mungkin orangtua memangkas biaya kesehatan, makan, dan pendidikan. Jatah uang saku anaklah yang masih cukup memungkinkan buat terus disesuaikan dengan kemampuan orangtua.

Membiasakan anak dengan uang saku secukupnya saja bukanlah tanda orangtua bersikap kejam. Justru ini dapat menjadi awal untuk anak belajar mengatur keuangannya dengan baik. Daripada anak diberi uang saku berapa pun selalu habis, kan?

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Uang Saku Anak, Ajari Mengelola Finansial sejak Dini

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya