ilustrasi mengonsumsi makanan bergizi (freepik.com/freepik)
Masyarakat Indonesia banyak yang beranggapan bahwa komponen paling penting dalam seporsi makanan adalah nasi sebagai karbohidrat. Kebiasaan ini begitu melekat dalam budaya orang Indonesia sebab dulu terbiasa dengan anjuran makanan, 4 sehat 5 sempurna.
Akan tetapi, Kemenkes RI telah mensosialisasikan panduan kebutuhan gizi seimbang harian terbaru, yakni dengan 50 persen piring diisi sayur dan buah, sedangkan 50 persen lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk. Hal ini selaras dengan penjelasan dr. Nadhira terkait pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.
dr. Nadhira menjelaskan, “Kalau kita lebih fokusnya ke karbohidrat gitu karena makanan utama kita nasi kan Jadi itu persepsi yang salah juga di orang tua dan masyarakat. Jadi harus dipastikan nutrisinya gizi seimbang. Jadi memang ada karbohidrat, lemak, protein dalam jumlah yang cukup. Dan juga orang tuanya jangan cuma menyuruh doang, tapi orangtuanya juga berhabit yang gizi seimbang juga sehingga anak itu bisa mengikuti. Jadi perilaku sehatnya itu diterapkan di satu keluarga, bukan di anak aja.”
Anak membutuhkan variasi sumber energi, mulai dari makanan pokok, lauk pauk sebagai sumber protein, buah-buahan, hingga sayur-sayuran agar tubuh bisa mendapatkan nutrisi optimal. Berdasarkan panduan Isi Piringku dari Kemenkes RI, karbohidrat menjadi sumber tenaga utama, dapat diperoleh dari beras, jagung, sagu dan umbi-umbian.
Sementara lauk pauk menjadi sumber protein hewani dan nabati. Lauk hewani dapat diperoleh dari daging merah, unggas ikan, telur, susu dan produk olahannya. Sedangkan lauk nabati antara lain tahu, tempe, kacang-kacangan. Tak lupa juga untuk mengonsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin.
"Nah, jadi yang paling utama sih protein ya. Protein karena untuk tumbuh kembang anak dari segi fisiknya, untuk tumbuh tinggi dan juga perkembangan otot, tulang, dan lain-lain. Tapi gak lupa juga lemak juga penting. Mungkin kita tahu EPA, DHA ya untuk perkembangan otak. Jadi sebenarnya semua komponen gizi penting, tapi jangan sampai ada yang didominasi, misalnya karbohidratnya terlalu banyak atau lemaknya terlalu banyak. Itu tetap seimbang," tambahnya.