Ilustrasi anak membaca buku. (Unsplash.com/jerry_318)
Banyak orangtua ingin anaknya mahir berbahasa asing, sehingga mendorong diri untuk berbicara tidak menggunakan bahasa aslinya. Fenomena ini juga banyak diimplementasikan oleh orangtua di Indonesia, lalu bagaimana menurut psikolog akan hal tersebut?
"Itu ada berbagai macam pendapat dan berbagai macam penelitiannya, tapi intinya adalah misalnya dari lingkungannya belum siap, lebih baik ajarkan anak satu bahasa utama aja. Tapi, kalau misalnya udah siap dan misalnya si bapak ini sudah biasa untuk mengobrol Bahasa Inggris, dan si ibu Berbahasa Indonesia jadi gak papa di-mix, Tapi harus satu orang itu, berbahasa satu bahasa aja. Jadi misalnya bapaknya Bahasa inggris saja, ibunya Bahasa Indonesia saja," kata Devi.
Jadi, apabila orangtua bukan penutur asli atau tidak berbahasa asing secara fasih, sebaiknya tidak perlu menggunakan bahasa tersebut, tegas Devi. Diutamakan untuk mengajarkan kepada anak satu bahasa utama supaya tidak menimbulkan kesulitan pemahaman pada anak.
"Tapi kan kadang yang jadi masalah adalah ketika orangtua sebenarnya bukan bahasa utamanya Bahasa Inggris, tapi karena pengin anaknya berbahasa Inggris akhirnya memaksakan untuk berbahasa Inggris. Jadi kayak grammar-nya tuh sebenarnya kurang, seperti itu, nah itu yang bisa menimbulkan kesulitan berbahasa pada anak," lanjut Devi.