Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan untuk Mengajak Anak Menyukai Sejarah sejak Usia Dini  

ilustrasi anak membaca (pexels.com/andrea)
Intinya sih...
  • Sejarah mengajarkan anak tentang perjuangan, keberanian, dan pengorbanan para tokoh bangsa. Anak belajar menghargai jasa para pendahulu serta mencintai tanah air.
  • Mempelajari sejarah melatih kemampuan berpikir kritis, memahami kompleksitas dunia, dan mengambil pelajaran dari masa lampau.
  • Melalui sejarah, anak dapat mengenal berbagai latar belakang budaya, agama, suku, dan konflik sosial yang pernah terjadi di masa lalu.

Banyak orangtua lebih fokus mengenalkan matematika, sains, atau bahasa asing kepada anak-anak sejak usia dini. Padahal, pelajaran sejarah tidak kalah pentingnya dalam membentuk karakter dan pola pikir anak. Menyukai sejarah bukan berarti harus menghafal tanggal dan peristiwa, melainkan memahami nilai, pelajaran, serta konteks di balik setiap cerita yang pernah terjadi.

Mengenalkan sejarah pada anak sejak kecil bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memperkaya wawasan dan empati mereka terhadap dunia. Anak yang mengenal sejarah akan lebih menghargai perjuangan orang lain, belajar dari masa lalu, dan memiliki pandangan hidup yang lebih bijaksana. Berikut ini lima alasan kuat untuk orangtua mengajak anak menyukai sejarah sejak dini.

1. Membentuk karakter anak dan nasionalisme

ilustrasi anak membaca (pexels.com/andrea)

Sejarah mengajarkan anak tentang perjuangan, keberanian, dan pengorbanan para tokoh bangsa. Dari kisah para pahlawan, mereka dapat memahami bahwa kemerdekaan dan kebebasan yang kita nikmati hari ini tidak datang dengan mudah. Anak-anak pun belajar menghargai jasa para pendahulu serta mencintai tanah air dengan lebih dalam.

Dengan memahami latar belakang negaranya, anak juga akan lebih memiliki rasa identitas dan bangga menjadi bagian dari bangsanya. Hal ini penting untuk membentuk generasi yang tidak mudah terpengaruh oleh budaya luar, karena mereka sudah memiliki fondasi kuat akan siapa diri mereka dan dari mana asal mereka.

2. Membuat mereka bisa berpikir kritis

ilustrasi anak membaca (pexels.com/andrea)

Mempelajari sejarah tidak hanya sekadar mengingat peristiwa masa lalu, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis. Anak diajak untuk memahami sebab-akibat dari suatu peristiwa, mengapa hal itu terjadi, dan apa dampaknya bagi masa depan. Mereka juga bisa belajar bahwa satu peristiwa bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Kemampuan berpikir kritis ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat anak dihadapkan pada persoalan sosial, politik, atau bahkan dalam membuat keputusan pribadi. Sejarah menjadi jembatan untuk memahami kompleksitas dunia dan bagaimana seseorang bisa mengambil pelajaran dari kegagalan maupun keberhasilan di masa lampau.

3. Membuat mereka bisa merasakan empati

ilustrasi anak membaca (pexels.com/andrea)

Melalui sejarah, anak bisa mengenal berbagai latar belakang budaya, agama, suku, dan konflik sosial yang pernah terjadi di masa lalu. Dari situ, mereka akan belajar menghargai perbedaan dan memahami bahwa keberagaman adalah bagian dari kehidupan yang harus dihormati. Ini menjadi langkah awal menanamkan nilai toleransi dan empati.

Misalnya, dengan mengetahui sejarah diskriminasi rasial atau penjajahan, anak dapat mengembangkan kepekaan terhadap ketidakadilan. Mereka akan lebih peka terhadap isu-isu sosial dan memiliki semangat untuk memperjuangkan keadilan. Ini adalah bekal moral yang sangat berharga untuk membentuk pribadi yang berintegritas.

4. Meningkatkan kemampuan bercerita

ilustrasi anak membaca (pexels.com/mary)

Cerita sejarah pada dasarnya adalah kisah nyata dengan alur yang menarik, tokoh-tokoh kuat, dan konflik yang penuh makna. Ini bisa menjadi bahan yang sangat menarik untuk membangun imajinasi anak. Ketika sejarah disampaikan dengan cara yang menyenangkan, anak-anak akan tertarik untuk mendalami lebih jauh dan bahkan menirukan gaya bercerita tersebut.

Anak yang terbiasa mendengar atau membaca cerita sejarah cenderung memiliki kemampuan bercerita yang lebih baik. Mereka bisa menyusun narasi dengan alur yang jelas, menarik, dan kaya akan nilai-nilai. Ini sangat mendukung perkembangan bahasa, komunikasi, dan kemampuan berpikir logis mereka di masa depan.

5. Belajar dari sejarah masa lalu

ilustrasi anak membaca (pexels.com/mary)

Dengan belajar sejarah, anak-anak akan menyadari bahwa banyak kejadian masa lalu yang masih relevan hingga saat ini. Kesalahan atau keberhasilan yang pernah terjadi bisa menjadi bahan pelajaran agar tidak diulang atau bisa dijadikan inspirasi. Ini membuat mereka lebih bijak dalam menyikapi kehidupan.

Pemahaman sejarah juga membantu anak untuk tidak mudah percaya pada informasi yang salah atau menyesatkan. Mereka akan lebih teliti dalam menerima informasi karena tahu pentingnya memahami konteks. Dalam dunia yang penuh hoaks dan manipulasi, pengetahuan sejarah menjadi tameng untuk menjaga pikiran tetap jernih dan objektif.

Mengajarkan dan mengajak anak menyukai sejarah sejak dini bukan berarti membebani mereka dengan pelajaran yang berat. Justru, sejarah bisa dijadikan sebagai cerita menarik yang kaya nilai dan makna. Melalui pendekatan yang menyenangkan, seperti buku cerita, film edukatif, kunjungan ke museum, atau permainan interaktif, sejarah dapat menjadi mata pelajaran favorit anak-anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us