5 Aktivitas Outdoor Seru untuk Bantu Balita Mempelajari Kosakata Baru
ilustrasi anak-anak (pexels.com/Tanya Gorelova)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa perkembangannya, balita perlu diajarkan berbagai macam pengetahuan yang mendasar. Agar di usia berikutnya ia hanya perlu mengembangkan kemampuan yang telah diajarkan sebelumnya. Salah satu yang tak boleh ketinggalan adalah mengajarkan anak kemampuan berbahasa.
Kemampuan berbahasa erat kaitannya dengan penggunaan kosakata. Sebagai balita tentunya belum memiliki persediaan kosakata yang banyak untuk dipraktikkan pada saat berkomunikasi. Untuk itu orangtua harus membantu anak dalam meningkatkan kosakata berbahasanya. Di antaranya dengan melakukan cara-cara berikut ini.
1. Berkenalan dengan orang baru
ilustrasi anak-anak (pexels.com/BARBARA RIBEIRO)Berkenalan dengan orang baru bukan hanya melatih kemampuan berkomunikasi anak. Melainkan juga membantunya dalam membentuk beberapa karakter positif. Misalnya, karakter berani, sabar, percaya diri dan sebagainya.
Arahkan anak untuk mencoba berkenalan dengan orang baru. Bisa kepada orang yang lebih tua darinya atau yang seusianya. Lalu, biarkan anak melakukan obrolannya sendiri, tanpa aba-aba apapun dari orangtua. Tujuannya, agar anak bisa mengembangkan kemampuan berbahasanya sendiri secara natural.
2. Mengajak anak ke berbagai macam acara
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Sergey Makashin)Beberapa orangtua kerap merasa takut untuk membawa sang buah hati yang masih kecil ke mana-mana. Kadang, anak didiamkan saja di dalam rumah dan dibatasi ruang geraknya. Alasan orangtua berbuat demikian pun bermacam-macam. Misalnya, takut repot, takut tidak aman untuk anak dan lain-lain.
Padahal, di usia balita, anak sedang dalam masa belajarnya. Untuk itu, orangtua harus mendukung dengan cara mengajak anak ke berbagai acara yang bervariasi. Jadi, anak akan banyak melihat hal baru, mempelajari hal baru dan pada akhirnya memahami kosakata baru dari tempat yang baru didatanginya.
Baca Juga: 5 Topik Obrolan untuk Anak Balita, Rangsang Kecerdasan Berpikirnya
3. Membaca buku bersama di taman
Editor’s picks
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Andy Kuzma)Kalau bosan mengurus buah hati di dalam rumah, orangtua bisa pergi ke luar rumah dan melakukan aktivitas belajar sambil bermain bersama anak. Salah satu tempat yang bisa jadi opsi yaitu taman bermain. Taman bermain merupakan tempat yang ramah anak dan kadang di sana ditemui pula anak dan orangtua yang sedang menghabiskan waktu bersama.
Di taman, orangtua bisa mengajak anak berpiknik sambil membaca buku. Sebelumnya, bawalah buku bacaan anak terbaru yang belum pernah dibaca oleh sang anak. Membaca di outdoor jauh lebih menarik dan membuat anak lebih bersemangat karena tempatnya langsung terkena papasan cahaya.
4. Mengunjungi museum
ilustrasi anak-anak (pexels.com/Tanya Gorelova)Terdapat berbagai macam jenis museum. Ada museum bertema seni, arkeologi, sejarah dan lainnya. Di museum, anak bisa melihat banyak benda unik dan belajar banyak pengetahuan baru.
Dengan melihat banyak hal unik di dalam museum akan memancing rasa ingin tahu sang anak dengan hal yang baru pertama kali dilihatnya. Anak akan belajar hal baru yang menambah koleksi kosakatanya.
5. Pergi ke kebun bintang
ilustrasi anak-anak (pexels.com/Denys Gromov)Mengunjungi kebun binatang bersama balita dapat menjadi momen quality time yang menarik untuk anak dan orangtua. Di kebun binatang, anak akan bertemu banyak hewan yang akan memicu rasa antusiasnya dalam mengenal dan mengetahui hewan yang dilihatnya.
Orangtua dapat memberi tahu sang anak nama-nama hewan yang sedang didatangi satu per satu secara perlahan. Usahakan agar menunjukkan hewan yang memiliki pengucapan nama lebih mudah dulu. Agar anak belajar secara bertahap dalam menyebutkan dan menghafalkan nama-nama hewan yang baru diketahuinya.
Menambah khazanah kosakata pada balita memang membutuhkan waktu. Supaya anak benar-benar meresapi dan mengingat apa yang telah dipelajarinya. Namun, biasanya kalau keadaan belajar dibuat mengasyikkan, anak akan lebih mudah mengingatnya. Karena saat belajar sambil melakukan aktivitas seru akan terasa lebih nyaman bagi sang anak.
Baca Juga: 5 Peran Pendidikan Seks dari Balita Sampai Dewasa
Mia Lubis
Jika ada kesalahan / kekeliruan dalam tulisan saya adalah ketidaksengajaan. Ambil baiknya, buang buruknya. Thanks for reading!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
