“Materialnya 100 persen non-latex, breathable, dan aman dipakai sepanjang hari,” ungkapnya.
Momcozy Ergowrap Hadirkan Korset Pascamelahirkan 3D, Bantu Ibu Pulih!

- Korset pascamelahirkan 3D Ergowrap membantu pemulihan ibu sejak hari pertama melahirkan, baik normal maupun sesar, dengan desain yang menopang rahim, perut, dan punggung tanpa rasa sakit.
- Ergowrap mengatasi mitos seputar pemulihan postpartum dan memberikan edukasi medis yang benar untuk membuka percakapan yang lebih sehat.
- Testimoni ibu sesar Ghania Harsono menunjukkan bahwa penggunaan Ergowrap memberikan kenyamanan dan stabilitas ritmis serta aman selama proses pemulihan.
Di dunia keibuan, pemulihan pascapersalinan sering kali menjadi bab yang tidak banyak dibicarakan. Prosesnya sunyi, berlangsung lama, dan penuh tantangan fisik–emosional yang tak selalu mudah terlihat. Karena itu, inovasi yang mampu meringankan langkah seorang ibu menjadi begitu berarti. Pada ajang Indonesia Maternity, Baby, Kids Expo (IMBEX) 2025 di JCC Senayan, Momcozy memperkenalkan solusi barunya, yakni Ergowrap Postpartum Belly Band, korset pascapersalinan dengan teknologi 3D yang dirancang untuk menemani perjalanan pemulihan ibu sejak hari pertama melahirkan.
Peluncuran ini menegaskan komitmen Momcozy untuk menghadirkan dukungan holistik bagi ibu Indonesia, melengkapi jejeran produk sebelumnya seperti pompa ASI hands-free, nursing bra, dan perlengkapan pendukung menyusui lainnya. “Ibu tidak perlu memilih antara merawat bayi dan diri sendiri. Keduanya harus berjalan beriringan,” ujar Fallin Tika, VP Marketing TNP Group, dalam rilis yang diterima IDN Times. Perkataannya menjadi penanda filosofi Momcozy, bahwa ibu adalah pusat dari perjalanan pengasuhan itu sendiri.
1. Solusi pemulihan pascapersalinan sejak hari pertama

Ergowrap hadir sebagai jawaban bagi kebutuhan fisik ibu setelah melahirkan, baik secara normal maupun sesar. Desain tridimensional (3D) memungkinkan korset menopang rahim, perut, dan punggung tanpa rasa sakit.
Dukungan ini bukan sekadar kosmetik untuk mengembalikan bentuk tubuh, tetapi untuk menjaga stabilitas organ, mengurangi beban punggung, serta memperbaiki postur yang kerap berubah drastis selama kehamilan. Fallin menjelaskan, bahwa Ergowrap diciptakan oleh ahli chiropraktik Amerika, memastikan dukungan maksimal tanpa mengganggu area luka, terutama bagi ibu sesar.
Menurut dr. Leonita T.A. Sutrisna, pemakaian korset pascapersalinan justru dianjurkan sejak hari pertama untuk mengurangi gesekan pada luka operasi, mempercepat pemulihan, dan membantu stabilitas gerakan. Ia juga menepis mitos bahwa ibu sesar tidak boleh makan ikan karena menyebabkan gatal.
“Luka operasi tidak boleh goyang atau gesek. Korset memberi ketahanan agar penyembuhan lebih cepat,” jelasnya.
“Tidak benar. Protein seperti ikan, telur, dan ayam justru mempercepat penyembuhan,” imbuh dr. Leonita.
2. Mengatasi mitos dan kesalahpahaman

Salah satu tantangan terbesar dalam fase postpartum adalah beredar luasnya mitos yang membuat ibu ragu mengambil langkah pemulihan yang benar. Ergowrap, melalui edukasi yang dibawanya, sekaligus menjadi medium klarifikasi.
Mitos seperti “ibu sesar tidak boleh pakai korset” atau “makanan tertentu memperlambat penyembuhan” sering membuat ibu menahan diri dari tindakan yang sebenarnya aman dan sangat membantu pemulihan. dr. Leonita menegaskan kembali, bahwa keterlambatan memakai korset, misalnya baru dimulai setelah tiga bulan, justru memperbesar risiko nyeri pinggang dan ketidakstabilan otot perut karena dukungan yang terlambat.
Dengan edukasi berbasis medis, peluncuran Ergowrap membantu membuka percakapan yang lebih sehat seputar pemulihan postpartum. Ia menempatkan ibu sebagai subjek yang berhak mendapatkan pengetahuan yang benar, bukan sekadar mengikuti tradisi yang tidak selalu tepat secara medis.
3. Cerita nyata ibu sesar: Kenyamanan yang mengubah pengalaman pemulihan

Tidak ada testimoni yang lebih kuat daripada pengalaman ibu sendiri. Influencer dan momfluencer, Ghania Harsono, seorang ibu dengan operasi sesar, membagikan pengalaman jujurnya di sesi peluncuran. Sejak hari pertama melahirkan, ia langsung memakai korset pascapersalinan dan merasakan perubahan signifikan.
“Back pain berkurang banget. Dengan material tipis seperti Ergowrap, aku bisa pakai bahkan double dengan baju,” katanya dalam sesi berbagi cerita.
Pengakuannya mencerminkan kebutuhan nyata banyak ibu, seperti dukungan yang lembut, breathable, dan bisa dipakai dalam aktivitas harian tanpa gangguan. Momcozy pun memberikan panduan sederhana untuk penggunaan optimal: lepaskan Ergowrap setiap dua jam agar kulit dapat bernapas, lalu gunakan kembali untuk menjaga efektivitasnya. Pendekatan ini menunjukkan bahwa memakai korset bukan tentang menekan tubuh, tetapi memberikan stabilitas yang ritmis dan aman.
Dengan Ergowrap, Momcozy membawa satu pesan penting, bahwa pemulihan ibu adalah perjalanan yang membutuhkan dukungan nyata, bukan sekadar slogan. Melalui teknologi 3D, material yang aman, dan edukasi medis yang kuat, korset ini menjadi alat bantu yang tidak hanya meringankan fisik, tetapi juga memberikan ketenangan emosional bagi ibu yang sedang menyesuaikan diri dengan kehidupan baru.



















