5 Cara Mengembangkan Komunikasi Asertif dalam Hubungan Keluarga

Komunikasi ssertif, menjalin hubungan keluarga harmois

Komunikasi asertif adalah keterampilan yang sangat berguna untuk menjalin hubungan keluarga yang harmonis. Dengan berkomunikasi secara asertif, kamu dapat menyampaikan apa yang kamu rasakan dan butuhkan tanpa menyinggung atau merendahkan orang lain.

Komunikasi asertif juga dapat membantu kamu mengatasi stres, meningkatkan rasa percaya diri, dan memperkaya kualitas hidup. Namun, bagaimana cara berkomunikasi secara asertif? Berikut adalah lima cara yang dapat kamu coba.

Baca Juga: 5 Manfaat Bersikap Asertif pada Lawan Jenis, Jaga Batasan

1. Gunakan kalimat “aku” daripada “kamu”

5 Cara Mengembangkan Komunikasi Asertif dalam Hubungan Keluargailustrasi orangtua dan anak remaja (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu kunci komunikasi asertif adalah menggunakan kalimat “aku” daripada “kamu” ketika menyampaikan perasaan atau kebutuhan. Kalimat “aku” menunjukkan bahwa kamu bertanggung jawab atas diri sendiri, sementara kalimat “kamu” dapat menimbulkan kesan menuduh atau menyerang orang lain.

Misalnya, daripada mengatakan “Kamu selalu lupa mematikan lampu!”, kamu bisa mengatakan “Aku merasa kesal ketika lampu dibiarkan menyala karena itu membuang-buang listrik.” Dengan menggunakan kalimat “aku”, kamu dapat menghindari konflik dan meningkatkan pemahaman.

2. Dengarkan dengan aktif dan empati

5 Cara Mengembangkan Komunikasi Asertif dalam Hubungan Keluargailustrasi orangtua dan anak remaja (pexels.com/cottonbro studio)

Komunikasi asertif tidak hanya berkaitan dengan bagaimana kamu berbicara, tetapi juga bagaimana kamu mendengarkan. Mendengarkan dengan aktif dan empati berarti kamu memberikan perhatian penuh kepada orang yang berbicara, mengulangi apa yang kamu dengar untuk memastikan pemahaman, dan menunjukkan rasa tertarik dan penghargaan.

Dengan mendengarkan dengan aktif dan empati, kamu dapat menunjukkan rasa hormat, membangun kepercayaan, dan memahami sudut pandang orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Menerapkan Komunikasi Asertif untuk Meredakan Perdebatan

3. Jujur dan terbuka

dm-player
5 Cara Mengembangkan Komunikasi Asertif dalam Hubungan Keluargailustrasi orangtua dan anak remaja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Komunikasi asertif juga melibatkan kejujuran dan keterbukaan. Kamu harus menyampaikan pendapat dan kebutuhan secara jujur dan terbuka, tanpa manipulasi atau penipuan.

Kamu juga harus menghindari menyembunyikan perasaan atau mengatakan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang kamu rasakan. Dengan jujur dan terbuka, kamu dapat menghindari kesalahpahaman, konflik, dan rasa bersalah.

4. Gunakan bahasa positif dan tidak mengancam

5 Cara Mengembangkan Komunikasi Asertif dalam Hubungan Keluargailustrasi mendukung (pexels.com/Liza Summer)

Komunikasi asertif juga memerlukan penggunaan bahasa positif dan tidak mengancam. Kamu harus menghindari kata-kata atau nada suara yang kasar, mengejek, menghina, atau menakutkan. Kamu juga harus menghindari penghakiman atau melebih-lebihkan.

Sebaliknya, kamu harus menggunakan kata-kata atau nada suara yang sopan, ramah, dan menghargai. Kamu juga harus fokus pada perasaan dan kebutuhan, bukan pada kesalahan atau kekurangan orang lain. Dengan menggunakan bahasa positif dan tidak mengancam, kamu dapat mengurangi pertentangan, meningkatkan kerjasama, dan menciptakan suasana yang nyaman.

5. Latih dan evaluasi

5 Cara Mengembangkan Komunikasi Asertif dalam Hubungan Keluargailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Kindel Media)

Komunikasi asertif adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan. Kamu dapat melatih dan mengevaluasi komunikasi asertif dengan cara-cara berikut:

  • Mencari umpan balik dari orang lain tentang cara kamu berkomunikasi. Kamu dapat meminta orang lain untuk memberikan saran atau kritik yang konstruktif tentang cara kamu menyampaikan pendapat dan kebutuhan, serta cara kamu mendengarkan dan merespon orang lain.
  • Mencari kesempatan untuk berkomunikasi secara asertif. Kamu dapat mencari situasi yang memungkinkan kamu untuk berlatih komunikasi asertif, seperti meminta sesuatu, menolak sesuatu, atau menyelesaikan masalah. Kamu juga dapat mencoba berkomunikasi secara asertif dengan orang-orang yang berbeda, seperti anggota keluarga, teman, atau rekan kerja.
  • Mengevaluasi hasil dari komunikasi asertif. Kamu dapat mengevaluasi apakah komunikasi asertif berhasil atau tidak dengan melihat dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain. Kamu dapat menilai apakah kamu merasa puas, percaya diri, dan dihormati, serta apakah orang lain merasa mengerti, dihargai, dan bekerja sama.

Komunikasi asertif adalah keterampilan yang sangat bermanfaat untuk menjaga hubungan keluarga yang harmonis dan sehat. Dengan berkomunikasi secara asertif, kamu dapat menyampaikan apa yang kamu rasakan dan butuhkan tanpa menyinggung atau merendahkan orang lain.

Baca Juga: 5 Tips Komunikasi Asertif Hadapi Pasangan yang Jarang Kasih Kabar

Muhamad Aldifa Photo Verified Writer Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya