7 Bentuk Inner Child Wound yang Berefek Hingga Dewasa, Segera Sadari!

Luka masa kecil mempengaruhi kehidupanmu ketika dewasa, lho!

Inner child wounds atau luka saat masih anak-anak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sakit, luka, dan emosi negatif yang mungkin timbul sebagai akibat dari pengalaman traumatis atau beracun yang dialami saat masa kecil. Banyak individu yang mengalami luka masa kecil hingga membentuk pola pikir, perasaan, dan perilaku yang berkelanjutan ke dalam kehidupan dewasanya. Jejak-jejak masa kecil memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan interaksi seseorang dengan dunia di sekitarnya.

Luka-luka masa kecil yang terbawa sampai dewasa harus disadari dan segera ditangani. Setelah menyadari, inner child wounds bisa disembuhkan secara perlahan dengan cara-cara yang benar untuk mencapai kesejahteraan emosional yang lebih baik. Berikut ada tujuh bentuk inner child wounds yang bisa kamu ketahui dan kenali. Simak, yuk!

1. Pengabaian emosional

7 Bentuk Inner Child Wound yang Berefek Hingga Dewasa, Segera Sadari!ilustrasi orang menyendiri (pexels.com/RDNE Stock Project)

Pengabaian emosi terjadi ketika anak merasa diabaikan, tidak dicintai, dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orangtua atau pengasuh. Hal ini dapat menciptakan perasaan tidak berharga dan ketidaknyamanan emosional. Anak merasa tidak dihargai, mereka hanya memendam emosi dan sulit untuk berkata jujur tentang apa yang dialaminya.

Dampak ketika dewasa, individu cenderung memiliki perasaan rendah diri dan kesulitan dalam membangun hubungan yang intim. Mereka akan sulit menyampaikan apa yang dirasakan secara jujur kepada lingkungan di sekitarnya.

2. Pengabaian fisik

7 Bentuk Inner Child Wound yang Berefek Hingga Dewasa, Segera Sadari!ilustrasi anak sedang makan (pexels.com/Mouli Ghosh)

Pengabaian fisik terjadi ketika anak tidak mendapatkan perawatan fisik yang cukup, seperti makanan, perlindungan, dan kebersihan yang memadai. Hal tersebut membuat anak menjadi lebih dan rentan terhadap penyakit. Bahkan, pengabaian fisik ini juga akan menyebabkan anak mengalami stunting.

Ketika dewasa individu tersebut akan terganggu dalam hal perkembangan fisik yang berbeda dengan orang pada umumnya, kemampuan kognitif yang rendah, rentan penyakit, dan akan memungkinkan menjadi pelaku maupun korban kekerasan. Hal ini perlu disadari dan disembuhkan agar tidak semakin terjerumus pada hal-hal yang merugikan diri sendiri tersebut.

Baca Juga: 5 Macam Luka Inner Child yang Paling Banyak Dijumpai 

3. Pengalaman kehilangan atau perceraian orangtua

7 Bentuk Inner Child Wound yang Berefek Hingga Dewasa, Segera Sadari!ilustrasi anak kecil sedih (pexels.com/Matheus Bertelli)

Kehilangan orangtua melalui perceraian atau kematian dapat menjadi pengalaman traumatis bagi anak. Hal ini akan menyebabkan anak merasa kehilangan rasa aman, karena anak tidak memiliki keutuhan dalam keluarga yang mampu memberi kasih sayang dan mengarahkannya ke masa depan yang lebih baik. Pengalaman tersebut tidak hanya berdampak pada emosional saja, namun juga berdampak pada segi sosial.

Anak yang sudah tumbuh dewasa dengan membawa luka ini akan menciptakan perasaan kehilangan, kesepian, dan kesulitan dalam membangun kepercayaan pada orang lain. Luka tersebut membuat seseorang menjadi introvert dan sulit untuk berinteraksi sosial dengan orang lain.

4. Kekerasan atau pelecehan

7 Bentuk Inner Child Wound yang Berefek Hingga Dewasa, Segera Sadari!ilustrasi kekerasa fisik (pexels.com/MART PRODUCTION)

Luka masa lalu anak yang sangat serius adalah ketika mereka mengalami kekerasan atau pelecehan. Pengalaman ini bisa melibatkan fisik, emosional, maupun seksual. Anak yang mengalami pengalaman ini akan mengalami dampak berkepanjangan hingga dewasa.

Ketika dewasa, dampak dari pengalaman tersebut akan membuat seseorang menjadi trauma berkepanjangan, penarikan diri dari sosial, tidak percaya kepada orang lain dan merasa minder. Dampak tersebut juga akan membuat perkembangan pribadi dan kualitas hidup seseorang menurun.

Baca Juga: 6 Tanda Inner Child Kamu Sudah Mulai Sembuh

5. Ketidakstabilan keluarga

7 Bentuk Inner Child Wound yang Berefek Hingga Dewasa, Segera Sadari!ilustrasi orang tua yang konflik (pexels.com/Alex Green)

Berbeda dengan perceraian dan kehilangan orangtua, ketidakstabilan keluarga adalah pengalaman anak yang ditandai dengan keluarga yang sering konflik, alkoholisme, perkataan-perkataan buruk yang sering terlontar. Hal-hal tersebut membuat anak merasa bahwa lingkungannya tidak aman dan tidak mendukung. Anak akan lebih suka menyendiri dan jauh dari anggota keluarga.

Luka masa kecil tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional seseorang di masa dewasa. Ketika sudah tumbuh dewasa, anak tersebut akan kesulitan membangun hubungan yang stabil dan sehat.

6. Pengalaman bullying

7 Bentuk Inner Child Wound yang Berefek Hingga Dewasa, Segera Sadari!ilustrasi pembulian (pexels.com/Keira Burton)

Banyak lingkungan pertemanan yang dibangun anak, seperti lingkungan di masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Pengalaman bullying atau intimidasi, cemooh, dan pengucilan dalam lingkungan tersebut akan membuat anak terluka secara batin. Anak akan kesulitan bermain dan bersenang-senang, karena tidak ada lingkungan yang cocok dan mendukung bagi dirinya.

Ketika dewasa, perasaan takut, ketidakamanan, dan gangguan dalam pengembangan keterampilan sosial akan dirasakan individu tersebut. Sehingga, individu tersebut akan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru karena teringat dengan lingkungan-lingkungan buruk pada masa kecilnya.

7. Kecelakaan, bencana alam, atau kejadian serius lainnya

7 Bentuk Inner Child Wound yang Berefek Hingga Dewasa, Segera Sadari!ilustrasi anak sedang bermain sepeda (pexels.com/Yan Krukau)

Sebagian anak pernah mengalami kecelakaan, bencana alam, atau kejadian serius lainnya yang masih diingat hingga dewasa. Kejadian-kejadian tersebut membuat anak merasa trauma berkepanjangan dan mencoba untuk menghindarinya. Hal ini akan membuat seorang anak takut mencoba hal-hal baru di sekitarnya.

Ketika anak sudah dewasa, trauma ini akan merugikan dirinya sendiri. Contoh trauma tersebut, yaitu ketika individu semasa kecilnya pernah kecelakaan parah, kemudian setelah dewasa dia tidak berani untuk mencoba mengendarai sepeda motor, sehingga individu tersebut akan sulit untuk bepergian dan merugikan diri sendiri.

Banyak individu ketika dewasa masih memiliki trauma-trauma yang merugikan dirinya sendiri yang disebut inner child wound. Berbagai pengalaman buruk tersebut harus disadari dan disembuhkan secara perlahan agar tidak merugikan diri sendiri dan mampu mencapai kesejahteraan emosional yang lebih baik ketika dewasa. Jadi, sadari dan perhatikan emosi masa kecilmu yang masih mengganjal agar bisa disembuhkan, ya!

Baca Juga: 6 Alasan Reparenting Inner Child Bermanfaat bagi Dewasa

Danang Nugroho Photo Verified Writer Danang Nugroho

Kuliah di Jogja. Ndak jago ngomong, makanya nulis, hehe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya