5 Cara Tepat Memberi Pujian pada Anak, Fokus pada Prosesnya

Memuji anak harus dilakukan dengan hati-hati, lho!

Pujian memainkan peran penting dalam perkembangan anak. Sebab, ini memotivasi anak untuk terus belajar dan berusaha, bahkan meski prosesnya tak mudah. Saat menghadapi rintangan pun, anak jadi tak mudah menyerah, melainkan terdorong untuk menyusun strategi guna mengatasinya.

Namun, memuji anak juga harus dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, pujian bisa menjadi bumerang yang bukan tak mungkin membuat anak meragukan kemampuannya. Misalnya, mengatakan, “Wah, kakak pintar sekali!” saat anak mendapat nilai tinggi membuat ia lebih fokus pada hasil alih-alih proses. 

Dengan begitu, anak berisiko kecewa saat tak memperoleh hasil yang diinginkan. Ia juga bisa saja meragukan kemampuannya dan merasa rendah diri. Oleh sebab itulah, sebagai orangtua, penting untuk memahami cara memuji anak dengan tepat.

Baca Juga: 6 Tips Menegur dan Memuji Anak dengan Bahasa Kasih

1. Fokus pada usaha, bukan hasil akhir

5 Cara Tepat Memberi Pujian pada Anak, Fokus pada Prosesnyailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Yan Krukau)

Sebaiknya, puji anak dengan menekankan usaha yang ia lakukan, bukan hanya hasil akhirnya. Ini membantu anak memahami bahwa proses jauh lebih penting daripada hasil yang diperoleh. Hasil adalah variabel yang berada di luar kendali manusia. Namun, manusia bisa berusaha maksimal untuk mengupayakannya.

Dalam hal ini, orangtua bisa mengatakakan, "Ayah dan ibu tahu adik sudah sangat berusaha dalam pertandingan tadi, itu yang paling penting," atau, "Ayah dan ibu lihat kakak belajar semalaman untuk mempersiapkan ujian ini. Apa pun hasilnya nanti, kami tetap bangga karena kakak sudah berjuang semampunya."

Dilansir Understood, memuji usaha anak juga membuat ia lebih menghargai proses dan mendorongnya untuk mengembangkan growth mindset. Anak percaya bahwa kemampuannya akan membaik seiring waktu dan ia bisa menguasai apa pun asal ia berusaha. 

2. Berikan pujian yang spesifik

5 Cara Tepat Memberi Pujian pada Anak, Fokus pada Prosesnyailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pujian yang spesifik adalah kunci untuk membantu anak berkembang. Alih-alih hanya mengatakan, "Kamu luar biasa," cobalah ungkapkan dengan lebih rinci. Misalnya, "Ayah dan ibu sangat bangga dengan cara kamu berusaha belajar materi pelajaran dengan tekun." Dengan memberikan pujian yang spesifik, anak akan lebih memahami apa yang ia lakukan dengan baik, dan ini akan memotivasi ia untuk terus melakukannya.

3. Hindari memuji anak berlebihan

5 Cara Tepat Memberi Pujian pada Anak, Fokus pada Prosesnyailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Annushka Ahuja)
dm-player

Anak bisa mendeteksi jika orangtuanya memberikan pujian yang tidak tulus, seperti dijelaskan Parents. Pujian seperti “Kamu adalah pemain pelukis terbaik di dunia!” terdengar terlalu berlebihan, sehingga bukan tak mungkin membuatnya merasa bahwa sang ayah dan bunda berpikir ia tak bisa melakukan lebih baik.

“Jika memuji terlalu berlebihan, orangtua akan kehilangan kredibilitasnya. Anak-anak dapat membedakan antara pujian yang hampa dan pujian yang tulus," jelas Shari Young Kuchenbecker, PhD, seorang psikolog dan konsultas perkembangan anak di Los Angeles, Amerika Serikat pada Parents, "dan anak tidak membutuhkan pujian untuk setiap hal kecil."

Selain itu, ajak anak berdiskusi ketika memujinya. Sebagai contoh, “Wah, cara mewarnai kakak jadi jauh lebih baik, kakak belajar teknik baru, ya?” Hal ini membantu anak memahami apa yang sedang ia upayakan untuk menjadi lebih baik sekaligus menghilangkan tekanan untuk menjadi sempurna atau “yang terbaik.” 

Baca Juga: 5 Manfaat Positifnya Jika Memuji Anak saat Dia Berani Mencoba Sesuatu

4. Puji anak bahwa apa yang dilakukannya berdampak positif bagi orang lain

5 Cara Tepat Memberi Pujian pada Anak, Fokus pada ProsesnyaIlustrasi makan bersama keluarga (pexels.com/alena darmel)

Ketika anak belajar melakukan sesuatu, jangan lupa sampaikan bahwa apa yang dilakukannya bisa sangat berarti untuk orang lain. Sebagai contoh, saat anak membantu saudaranya membereskan mainan atau mencuci piring setelah makan, orangtua bisa berkata, "Terima kasih sudah ikut bereskan mainan adik, ia pasti merasa terbantu."

Ini tak hanya mengajarkan tanggung jawab, tetapi juga menumbuhkan rasa inisiatif yang tinggi untuk melakukan berbagai hal yang bermanfaat bagi sekitar. Dengan begitu, anak memiliki jiwa sosial yang tinggi saat hidup bermasyarakat nantinya.

5. Bantu anak mengekspresikan perasaannya

5 Cara Tepat Memberi Pujian pada Anak, Fokus pada Prosesnyailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Antoni Shkraba)

Pujian sebaiknya tak hanya dilontarkan saat anak memperoleh sesuatu. Bahkan saat anak tak berhasil mendapatkannya, tetaplah berikan pujian atas proses yang dilaluinya. Orangtua juga perlu mendorong anak agar merasa bangga atas apa yang ia lakukan.

Sebagai contoh, "Adik harus merasa bangga karena sudah berusaha sampai di titik ini. Gak apa-apa kalau hasilnya gak sesuai harapan, kita bisa coba lagi di kesempatan berikutnya, ya?" Dengan begitu, anak bisa lebih menghargai usahanya dan terdorong untuk terus berupaya tanpa merasa rendah diri.

Dalam memberi pujian kepada anak, ingatlah bahwa tujuan utamanya adalah memotivasi anak untuk terus berusaha, membangun kepercayaan diri, dan merasa dihargai. Dengan fokus memuji usaha anak, ia bisa tumbuh menjadi individu yang memiliki growth mindset dan self-worth yang tinggi.

Baca Juga: 5 Alasan Playdate Harus Jadi Agenda Rutin, Dukung Perkembangan Anak

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya