5 Hal yang Harus Dihindari saat Emosi Anak Meledak-ledak, Tetap Sabar!

Arahkan si kecil untuk mengelola emosinya dengan baik

Gak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa merasakan berbagai macam emosi. Mulai dari senang, sedih, bahagia, marah, kecewa, atau frustrasi. Pada anak, emosi bisa meluap-luap mengingat mereka belum memahami cara mengendalikannya dengan baik.

Karena itu, penting bagi orangtua untuk membantu anak-anak mengelola emosi mereka dengan cara yang positif. Sebaiknya hindari hal-hal berikut saat emosi anak meledak-ledak karena bisa membuat mereka kehilangan kontrol atas emosi mereka di masa mendatang. Simak, ya!

1. Mengabaikan atau menyudutkan perasaan anak

5 Hal yang Harus Dihindari saat Emosi Anak Meledak-ledak, Tetap Sabar!ilustrasi anak menangis (freepik.com/freepik)

Ketika anak sedang meluapkan emosinya, jangan pernah mengabaikan atau menyudutkan perasaannya. Mengabaikan perasaan anak bisa membuat mereka merasa tidak dihargai atau bahwa emosinya tidak penting. Sebaliknya, luangkan waktu untuk mendengarkan dengan penuh perhatian.

"Anak-anak membutuhkan orang dewasa untuk mendengarkan mereka, memvalidasi perasaan mereka, memiliki harapan yang sesuai berdasarkan usia mereka, dan memberikan bimbingan akan tantangan yang mereka hadapi dalam perkembangan mereka,” jelas Montina Myers-Galloway, seorang konselor kesehatan mental klinis berlisensi di Karolina Utara, Amerika Serikat, kepada Psych Central.

Hindari meremehkan perasaan mereka dengan mengatakan hal seperti, "Itu tidak masalah" atau "Kamu terlalu sensitif." Sebagai gantinya, tunjukkan empati dan dukungan dengan mengatakan, "Ibu atau ayah mengerti kamu sedang merasa kesal/frustrasi/sedih." Orangtua juga bisa menawarkan pelukan setelah emosi anak mereda.

2. Mengkritik atau menyalahkan anak

5 Hal yang Harus Dihindari saat Emosi Anak Meledak-ledak, Tetap Sabar!ilustrasi anak menangis (pexels.com/Gustavo Fring)

Ketika anak sedang marah atau sedih, mengkritik atau menyalahkan mereka hanya akan memperburuk situasi. Mengatakan hal-hal seperti, "Kamu selalu begini" atau "Salah kamu sendiri", hanya akan membuat anak merasa disalahkan atas emosinya. Ini bisa berdampak negatif pada perkembangannya dan membuat mereka sulit mengungkapkan emosi di masa depan.

Karena itu, sebaiknya bantu mereka memahami emosi mereka dengan bertanya, "Mengapa kamu merasa seperti itu?" Ini akan membantu anak mengenali dan mengatasi akar permasalahan mereka.

Baca Juga: 10 Gaya Parenting di Negara Maju, Ada yang Bikin Geleng Kepala!

3. Mengancam atau menghukum anak

dm-player
5 Hal yang Harus Dihindari saat Emosi Anak Meledak-ledak, Tetap Sabar!ilustrasi orangtua mengancam anak (pexels.com/Monstera)

Saat anak marah atau frustrasi, mengancam dengan hukuman tak akan serta-merta membuat mereka berhenti. Mengancam untuk mengambil sesuatu yang mereka sukai atau memberi hukuman tidak konstruktif justru akan meningkatkan intensitas emosi negatif.

“Ketika pola asuh orang tua bersifat keras, anak-anak yang kesulitan mengelola emosinya cenderung bereaksi dengan menjadi lebih agresif,” ujar John Lochman, PhD, ABPP, seorang pskolog di University of Alabama, Amerika Serikat melalui American Psychological Association.

Sebagai orangtua, penting untuk mengajarkan anak tentang konsekuensi dari tindakan mereka tanpa perlu mengancam atau menghukum. Ajarkan mereka mengenai tanggung jawab dan akibat dari tindakan mereka dengan cara yang bijaksana dan mendidik.

4. Menghadapi emosi dengan emosi

5 Hal yang Harus Dihindari saat Emosi Anak Meledak-ledak, Tetap Sabar!ilustrasi ibu dan anak bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketika anak sedang emosional, penting juga untuk bersikap tetap tenang. Menghadapi emosi dengan emosi hanya akan memperburuk keadaan. Jika anak marah, tetap sabar dan berbicara dengan lembut. Ini akan membantu menenangkan mereka dan membuka jalan untuk komunikasi yang lebih baik. 

"Anak-anak belajar dengan mencontoh orangtua mereka, bukan mengikuti apa yang orangtua mereka katakan." jelas Alan Kazdin, psikolog di Yale University Amerika Serikat, melalui American Psychological Association.

5. Memberi hadiah untuk menenangkan anak

5 Hal yang Harus Dihindari saat Emosi Anak Meledak-ledak, Tetap Sabar!ilustrasi orangtua memberikan hadiah untuk anak (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika anak kesulitan mengatasi emosi, sering kali orangtua tergoda untuk menawarkan hadiah sebagai cara untuk meredakan perasaan mereka. Namun, hal ini sebaiknya dihindari. Sebab, ini hanya akan mengajarkan anak bahwa emosi negatif bisa diatasi dengan hadiah materi.

Seiring waktu, mereka juga mungkin akan mengembangkan pola perilaku tidak sehat. Misalnya, menangis agar dibelikan barang yang diinginkan. Sebagai gantinya, ajarkan mereka keterampilan komunikasi yang efektif dan cara mengelola emosi tanpa harus mengandalkan hadiah.

Mengekspresikan emosi merupakan bagian penting dalam perkembangan anak. Namun, anak belum memiliki kemampuan mengelola emosi dengan baik sehingga emosinya bisa meledak-ledak. Ketika ini terjadi, penting bagi orangtua untuk memvalidasi serta membimbing anak untuk mengontrol emosinya alih-alih melakukan hal-hal di atas. Ingat, tetap tenang dan sabar, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Gentle Parenting Bikin Anak Lebih Bahagia

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya