5 Alasan Anak Bisa Kecanduan Gadget, Orangtua Baru Wajib Baca
smartparenting.com.ph
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hidup di era millennial membuat setiap orang tidak bisa lepas dari yang namanya gadget. Dari awalnya hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, kini gadget pun bisa sebagai media hiburan. Tak heran hampir semua kalangan sudah akrab menggunakannya. Tidak terkecuali anak-anak.
Namun hal ini justru menjadi problem bagi masyarakat, terutama orangtua. Di mana anak-anak mereka yang sudah mulai mengenal gadget sejak kecil, justru menjadi kecanduan. Bahkan sulit untuk dikendalikan.
Daripada marah dan melarang anak bermain gadget, coba dilihat kembali alasan kenapa anak bisa kecanduan. Berikut berbagai alasan penyebab anak kecanduan gadget. Dicari dulu penyebabnya, baru bisa diatasi dengan harapan bisa mengurangi penggunaan gadget pada anak.
1. Tak punya hubungan baik dengan orangtua
raisingsupaman.comBaik atau buruknya perilaku seorang anak merupakan hasil dari pengasuhan dan didikan di dalam rumah. Pola pengasuhan yang baik ataupun buruk juga dipengaruhi oleh pola hubungan di antara kedua orangtua dengan anak-anak.
Sedihnya, gadget diberikan ke anak untuk menutupi hubungan yang tidak harmonis antara orangtua dan anak. Sehingga, anak merasa aman ketika diberi gadget. Dia tidak harus mendapat teguran, bahkan tidak harus berinteraksi dengan orangtuanya.
2. Menemukan kesenangan di dunia yang dijalani
yourdost.comGadget memang bisa menawarkan beragam kesenangan. Mulai dari melihat video, hingga bermain aneka games. Padahal seandaikan jika anak dan orangtua memiliki waktu yang lebih berkualitas di rumah, masalah ini bisa teratasi.
Orangtua bisa menciptakan mainan yang sesuai dengan usia yang menarik bagi anak. Orangtua juga bisa mengajak anak menikmati alam dan bermain di outdoor. Selain bisa membantu anak untuk menemukan kesenangan di dunia nyata, aktivitas ini juga bisa mempererat hubungan orangtua dan anak.
Baca Juga: 5 Alasan Orangtua Tak Harus Mengiyakan Anak yang Minta Pindah Sekolah
3. Diberi kebebasan tanpa pengawasan
Editor’s picks
home.bt.comTidak salah jika orangtua ingin memberikan kebahagiaan kepada anak. Salah satunya dengan memberi kebebasan menggunakan gadget sejak kecil. Namun semua itu tetap harus mendapatkan pengawasan.
Bagaimana tidak, dunia maya yang sangat bebas dalam menerima informasi bisa diberikan begitu saja kepada anak yang sangat polos. Anak pun tidak bisa disalahkan jika ia menemukan konten yang tidak sesuai usianya. Apalagi jika orangtua tidak memberi pengawasan atau pengarahan. Anak menjadi sangat bebas untuk mempergunakannya.
4. Orangtua tidak konsisten dalam komitmennya
parentingsquad.comMisalnya saja, sang anak mulai merajuk karena batas waktu bermain gadget habis. Tapi orangtua melonggarkannya dengan alasan kasihan atau hanya sekali saja. Dengan begitu, anak belajar untuk kembali mengulangi cara yang sama di kemudian hari.
Orangtua yang tidak konsisten dengan komitmennya ini bisa membuat anak kecanduan gadget. Sebagai orangtua, kamu wajib tegas. Bukan berarti dengan ini kamu membuat anak tidak bahagia. Ada banyak cara kok membahagiakan anak tanpa harus dengan gadget.
5. Anak tak memiliki banyak pilihan permainan
gamozap.comSalah satu yang tidak disadari orangtua adalah anak kecanduan gadget karena alat permainan yang terbatas. Bukan berarti itu artinya orangtua perlu membeli mainan yang selalu baru. Anak pun tetap bisa bermain sesuatu yang menyenangkan dengan permainan lamanya.
Yang dibutuhkan sebenarnya kreativitas orangtua. Masa anak-anak adalah masa di mana mereka bereksplorasi. Maka orangtua pun perlu terlibat dalam permainan anak dan mengikuti imajinasinya.
Masa anak hingga umur lima tahun adalah golden age. Karena itu jangan biarkan mereka sudah kecanduan gadget di usia ini. Biarkan anak bereksplorasi untuk perkembangannya yang lebih baik lagi.
Baca Juga: 8 Kondisi Kulit Langka Ini Biasa Dialami Bayi, Orangtua Waspada ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
