5 Strategi agar Anak Berperilaku Baik di Sekolah, Coba Terapkan!

2. Periksa hubungan anak dan gurunya

Ilustrasi guru dan murid di kelas (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Perilaku buruk anak di sekolah sering juga disebabkan karena hubungan yang kurang baik antara mereka dengan guru. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bagaimana hubungan anak dengan guru yang mengajarnya.

"Seringkali ketika seorang anak mengalami masalah perilaku di sekolah, hal itu disebabkan oleh perasaan bahwa gurunya gak menyukai mereka. Agar dapat belajar dan bertindak dengan baik, sangat penting bagi anak-anak untuk merasa disukai," jelas Ehara-Brown, seorang clinical social worker berlisensi, dilansir Baby Center.

Jika hubungan anak memang kurang baik dengan gurunya, cobalah diskusikan dengan guru yang bersangkutan. Sampaikan bahwa kamu ingin guru bersikap lebih baik dan adil kepada anak. Jika diskusi itu gak berdampak apa-apa, kamu bisa mencoba memindahkan anak ke kelas lain.

3. Bekerja sama dengan guru

Ilustrasi ibu dan anaknya di depan komputer (pexels.com/Julia M Cameron)

Strategi terbaik yang bisa kamu lakukan adalah bekerja sama dengan guru. Dilansir Baby Center, Buff Bradley, mantan guru sekolah dasar, menyarankan agar kamu mengadakan konferensi yang melibatkan anak dan gurunya. Cobalah diskusikan terkait bagaimana menciptakan suasana kelas yang baik untuk anakmu.

Karena terkadang perilaku buruk anak disebabkan juga karena suasana kelas yang kurang baik. Sebagian besar anak-anak biasanya akan merasa bosan ketika harus duduk diam selama jam pelajaran. Kamu bisa meminta tolong kepada guru agar di sela-sela pembelajaran, izinkanlah anak melakukan kegiatan lainnya agar gak merasa bosan.

Kamu juga bisa memberi tahu anak terkait aturan yang ditetapkan di kelas. Tegaskan kepada anak, bahwa guru bisa saja menghukum mereka jika berperilaku buruk. Strategi ini akan menjadi efektif dengan komunikasi terarah antara kamu, anak, dan guru terkait penciptaan suasana yang ramah di ruang kelas.

Baca Juga: Untuk Mencegah Tantrum, Ajari Anak Mengenali Emosi

4. Dorong mereka untuk berbagi perasaan dan emosinya

Ilustrasi ibu yang memeluk anaknya (pexels.com/iamluisao)

Amy Morin menyebutkan, anak-anak sering enggan menceritakan perasaan mereka selama di sekolah, karena takut membuat orangtua khawatir. Oleh sebab itu, cobalah yakinkan anak bahwa kamu akan selalu ada di samping mereka dan siap mendengarkan apapun keluh kesahnya.

"Caranya adalah kamu bisa mencoba memasukkan catatan kecil di bekal makanan atau saku seragam mereka yang bertuliskan, 'Aku mencintaimu dan kamu hebat. Semoga harimu menyenangkan,'" saran Patty Wipfler, seorang parent trainer, dilansir Baby Center.

Dengan begitu, anak akan tahu bahwa mereka memang dicintai dan dipedulikan. Sehingga, nantinya anak gak akan ragu untuk berbagi kisah di sekolahnya kepadamu. Ketika anak sudah mulai mau bercerita kepadamu, berikanlah ruang untuk mereka mengekspresikan emosi dan perasaannya. Jika perasaan mereka sudah lega, maka berpotensi besar memiliki perilaku yang baik selama di kelasnya.

5. Berikan anak istirahat

Ilustrasi bermain dengan anak (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Menjalankan kegiatan di sekolah secara rutin mungkin akan terasa melelahkan bagi anak. Belum lagi jika mereka harus mengikuti les atau bimbel. Dikutip dari Baby Center, Ann Bartz, seorang penulis dan editor, menyarankan agar anak sesekali mengambil cuti bersekolah. 

Manfaatkan waktu cuti itu untuk melakukan kegiatan menyenangkan. Mulai dari bermain games kesukaannya, jalan-jalan ke suatu tempat, hingga menghabiskan hari di pantai. Kegiatan tersebut bisa membuat suasana hati mereka kembali senang. Jika dipaksakan terus sekolah dan belajar, mungkin anak akan jenuh. Akhirnya, akan mendorong mereka untuk memiliki masalah perilaku.

Itulah beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk membuat anak berperilaku baik di sekolahnya. Intinya, kamu harus memahami terlebih dahulu bagaimana perasaan anak selama belajar di sekolah. 

Baca Juga: Cegah dan Atasi Tantrum pada Anak dengan Belajar Memahami Emosi