5 Tanda Kamu Menerapkan Pola Tiger Parenting pada Anak, Kenali!

Suka mengekang dan kurang mengapresiasi pencapaiannya 

Kamu mungkin sudah gak asing lagi dengan pola asuh di mana orangtua berambisi menjadikan anaknya unggul di segala bidang. Orangtua ingin selalu mengatur dan membuat anak bisa memenuhi harapannya yang tinggi. Pola asuh harimau atau tiger parenting cenderung gak memberikan ruang untuk anak-anak bisa menegosiasikan keinginan, rencana, dan cita-citanya.

Sering kali, orangtua gak sadar bahwa dirinya menerapkan pola asuh harimau. Mereka hanya ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, tanpa pernah menanyakan hal yang diinginkan oleh mereka. Nah, di bawah ini ada beberapa ciri tiger parenting. Yuk, simak! 

1. Menerapkan aturan yang terlalu ketat

5 Tanda Kamu Menerapkan Pola Tiger Parenting pada Anak, Kenali!ilustrasi ibu dan anak perempuan (pexels.com/Alex Green)

Setiap aturan yang orangtua terapkan pasti memiliki tujuan yang baik untuk anaknya. Umumnya, orangtua ingin anaknya bisa tumbuh jadi sosok yang disiplin dan bertanggung jawab. Namun, bagi orangtua yang menerapkan pola tiger parenting, cenderung menerapkan aturan yang berlebihan.

Dilansir dari Verywellmind, Katharine Chan, seorang penulis buku topik parenting, menjelaskan, pola asuh harimau fokus pada kerja keras jangka panjang agar anaknya bisa sukses di masa depan. Hal tersebut juga gak jarang mereka lakukan dengan mengorbankan keseimbangan hidupnya.

"Hal tersebut mungkin berarti, gak ada acara pesta ulang tahun, acara menginap, atau acara menyenangkan lainnya yang bisa mengalihkan perhatian anak dari pencapaiannya. Tiger parents juga melarang perilaku beresiko seperti alkohol, narkoba, hingga hubungan romantis karena dianggap sebagai ancaman bagi tujuan anaknya," jelasnya.

2. Menggantungkan harapan tinggi pada anak

5 Tanda Kamu Menerapkan Pola Tiger Parenting pada Anak, Kenali!ilustrasi ibu berbicara kepada anaknya (pexels.com/RODNAE Productions)

Orangtua yang menerapkan tiger parenting juga selalu menggantungkan harapan tinggi bagi anak-anaknya. Chan mengemukakan, orangtua jenis ini menuntut anak-anaknya untuk berprestasi dan memberikan upaya terbaik bagi segala hal. Kegagalan yang dialami oleh anak dianggap akan membuat malu keluarga.

Sehingga, salah satu ciri yang sangat terlihat adalah, tiger parenting selalu memaksa anaknya menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk pekerjaan sekolah, belajar, berlatih ekstrakurikuler, dan sebagainya. Mereka menuntut anaknya agar bisa masuk di universitas bergengsi, menjuarai berbagai kompetisi, hingga sukses bekerja di bidang tertentu.

3. Gak mengizinkan anak memiliki teman bermain

5 Tanda Kamu Menerapkan Pola Tiger Parenting pada Anak, Kenali!ilustrasi ayah melarang anaknya (pexels.com/Monstera)
dm-player

Ambisi tinggi yang dimiliki oleh tiger parents juga membuat anak gak bisa memiliki teman bermain. Mereka berpikir bahwa, memiliki teman bermain hanya akan membuang-buang waktu anaknya dan membuatnya gak fokus belajar. Biasanya, orangtua akan memberikan segudang alasan mengapa anaknya gak boleh bermain dan harus fokus pada cita-citanya saja.

"Tiger moms jelas gak melihat nilai dari bermain dan bersosialisasi. Mereka berpikir bahwa, anak-anaknya akan lebih baik tanpa teman bermain," ungkap Heather Matthews, seorang penulis topik keluarga, dikutip dari Babygaga.

Baca Juga: 5 Buku yang Cocok Dibaca Orangtua Masa Kini, Inspirasi Parenting

4. Terlalu kompetitif

5 Tanda Kamu Menerapkan Pola Tiger Parenting pada Anak, Kenali!ilustrasi ibu yang kompetitif (pexels.com/August de Richelieu)

Gak ada yang salah dengan mendidik anak memiliki sikap yang kompetitif. Karena, itu bisa membuat dia berusaha untuk jadi yang terbaik dalam setiap kesempatan. Kamu mungkin sangat ingin dan berharap bahwa, anakmu bisa memenangkan medali dalam olimpiade yang diikutinya. Sehingga, kamu terus mendukung dan mendorong ia agar bisa berusaha lebih keras.

Hal tersebut sangat wajar dilakukan oleh orangtua. Namun, akan sangat buruk jika dilakukan secara berlebihan. Matthew menuturkan bahwa, seorang tiger parents akan menikmati "kemenangan" yang diraih oleh anaknya, dan merasa hampa saat dia kalah.

Sudah bukan rahasia lagi jika dalam permainan, selalu ada pihak yang memang dan kalah. Hal tersebut sangat wajar terjadi. Sehingga, alih-alih menyalahkan anak, sebagai orangtua sudah sepatutnya kamu memberikan dukungan mental agar anak merasa dihargai akan kerja kerasnya dan membuat ia lebih bersemangat untuk kompetisi selanjutnya.

5. Melakukan pendekatan berbasis rasa takut

5 Tanda Kamu Menerapkan Pola Tiger Parenting pada Anak, Kenali!ilustrasi ibu dengan anak perempuan (pexels.com/RODNAE Productions)

Orangtua dengan pola asuh harimau juga senantiasa selalu menempatkan dirinya dalam posisi otoritas. Tiger parenting selalu mengharapkan agar anak bisa menghormati orangtua. Chan menyebutkan, anak-anak harus selalu mengikuti pendapatnya. Jika gak setuju, mereka akan didisiplinkan dengan ancaman emosional atau hukuman fisik.

Salah satu perilaku yang mungkin sering kamu temui adalah, orangtua yang membuang mainan favorit anaknya, gak memberikan makanan, atau memukul anak saat mereka membengkang perintahnya. Orangtua melakukan tindakan tersebut agar anak bisa menuruti segala perintahnya tanpa pernah mau memahami posisi anaknya.

Setiap orangtua pasti memiliki harapan agar anaknya bisa jadi sosok yang terbaik. Namun, terkadang mereka gak sadar telah melukai anaknya terhadap pola asuh yang diterapkan. Beberapa ciri dari tiger parenting di atas bisa dijadikan sebagai bahan intropeksi agar bisa lebih baik lagi. Semangat!

Baca Juga: 5 Gaya Parenting yang Membuat Anak Malas Belajar, Jangan Ditiru!

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya