5 Cara Menghindari Middle Child Syndrome pada Anak Tengah, Ketahui!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak lebih dari dua dapat menimbulkan middle child syndrome yang sering menimpa anak tengah. Keadaan ini membuat ia merasa sering terabaikan karena berada di antara kakak dan adik. Anak tengah yang mengalami sindrom ini cenderung lebih pendiam dan mudah marah.
Sebagai orangtua, tentunya kamu wajib memberikan pola asuh yang baik agar anak terhindar dari sindrom tersebut. Kira-kira apa saja caranya? Yuk, simak lima cara menghindari middle child syndrome pada anak tengah di bawah ini!
1. Habiskan waktu berkualitas dan berikan pujian
Salah satu cara agar anak tengah tidak merasa diabaikan adalah menghabiskan waktu berkualitas dan berikan pujian atas prestasi yang telah mereka torehkan. Dengan begitu, mereka akan merasa keberadaannya dihargai dan tidak merasa dibandingkan dengan saudara lainnya.
Dilansir Hopscotch Blog, berilah satu waktu makan bersama setiap hari bersama keluarga dan tanyakan kepada anak-anak tentang harinya, khususnya anak tengah. Berikan juga pujian istimewa pada prestasi yang berhasil mereka raih.
"Pastikan untuk makan setidaknya satu kali sehari bersama seluruh keluarga. Tanyakan kepada anak tengah tentang harinya dan buatlah mereka merasa senang. Selain itu, kenali kekuatan dan prestasi anak tengah dan berikan pujian," ungkap seorang Psikolog, Caroline Edward, dilansir Hopscotch Blog.
2. Berikan tanggung jawab
Perlu diingat bahwa anak tengah bukan hanya anak bungsu pertama, tetapi juga anak tertua kedua. Oleh karena itu, mereka berhak mendapatkan tanggung jawab seperti yang dilakukan oleh anak pertama.
Memberikan tanggung jawab kepada anak dapat membuatnya lebih percaya diri dan melatih mereka dalam menangani masalah. Selain itu, anak tengah juga akan merasa memiliki peran dalam sebuah keluarga
3. Hindari hand-me-downs terlalu sering
Editor’s picks
Kesalahan orangtua yang sering terjadi adalah mewarisi barang-barang bekas pakai anak pertama kepada anak tengah. Alih-alih tampak ekonomis, justru hal ini dapat menimbulkan perasaan anak tengah yang menganggap dirinya tidak penting.
Dilansir Parents, sesekali mewariskan barang kepada anak tengah memang tidak masalah. Namun, tidak ada salahnya memberikan mereka barang baru agar mereka merasa dihargai.
"Sesekali memberikan barang bekas boleh-boleh saja, tetapi anak tengah kamu mungkin sangat menghargai sesuatu yang baru, terutama barang penting, seperti mantel atau jaket," tulis Kevin Leman, Ph.D., dalam buku The Birth Order Book: Why You Are the Way You Are, dilansir Parents.
Baca Juga: 5 Cara Atasi Imposter Sindrom biar Gak Lagi Menghambat Kesuksesan
4. Berikan pilihan
Memberikan pilihan kepada anak tengah mampu menghindari perasaan terabaikan. Oleh karena itu, libatkanlah suara mereka dalam mengambil sebuah keputusan.
Misalnya, tanyakan mengenai makanan yang ingin mereka makan hari ini, tempat makan yang cocok untuk makan bersama keluarga, ataupun pakaian yang ingin mereka kenakan. Hal ini dapat mendorong kepercayaan diri dan membantu anak mengambil keputusan.
5. Jangan jadikan anak tengah sebagai orangtua ketiga
Sering kali, anak tengah dijadikan penengah ketika kakak dan adiknya sedang bertengkar. Meskipun baik untuk mengajarkan ia cara mengatasi konflik, tetapi hal tersebut juga bisa membuat mereka mengutamakan perasaan orang lain daripada dirinya.
Anak tengah juga akan merasa bahwa hanya mereka yang bertanggung jawab menjaga keharmonisan dalam keluarga. Oleh karena itu, posisikanlah diri sebagai orangtua yang bijak dalam menangani konflik anak.
Nah, itulah cara menghindari middle child syndrome yang sering terjadi di anak tengah. Jangan sampai anak kamu juga mengalami sindrom serupa, ya!
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki Sindrom Good Girl, Jangan Terlalu Paksakan Diri!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.