Pengaruh Penggunaan Ponsel Orangtua Terhadap Perkembangan Bahasa Anak

Gak bisa dipungkiri jika saat ini penggunaan ponsel menjadi salah satu yang cukup penting karena berisikan berbagai hal krusial, mulai dari pekerjaan, penjadwalan, informasi penting, dan sebagainya. Namun, terlalu sering memainkan dan fokus pada ponsel sepanjang waktu juga bukanlah ide yang bagus.
Terlebih lagi jika kamu memiliki peran sebagai orangtua yang bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak. Akan ada banyak hal kurang baik yang bisa saja terjadi ketika kamu terlalu fokus pada ponsel saat sedang bersama anakmu, salah satunya minim interaksi.
Akibatnya, ini bisa menjadikan anak punya lebih sedikit kesempatan untuk belajar hal baru seperti kemampuan berbahasanya. Nah, di bawah ini ada penjelasan lebih lanjut mengenai pengaruh penggunaan ponsel orangtua terhadap perkembangan kemampuan berbahasa anak. Yuk, simak dan pahami!
1. Peran orangtua terhadap perkembangan bahasa anak

Orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap tumbuh kembang anak, salah satunya dalam kemampuan berbahasa. Fondasi bicara dan berbahasa anak dimulai di rumah, sejak ia masih bayi.
Sehingga, sangat penting untuk terus mengajaknya berbicara meskipun anak masih belum paham dan mampu mengucapkan sepatah kata pun. Dikutip Parents, Leanne Sherred, ahli patologi wicara, mengungkapkan penelitian yang menyebutkan, ketika orangtua sering bicara pada bayinya, kemampuan verbalnya akan semakin kuat seiring bertambahnya usia.
Sebaliknya, saat perhatian orangtua terganggu karena ponsel, secara keseluruhan anak akan merasa kurang terhubung. Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya komunikasi yang menyebabkan ia kehilangan peluang penting untuk tumbuh.
2. Pengaruh penggunaan ponsel terhadap interaksi anak dan orangtua

Jeanne Williams, seorang psikolog anak dan terapis, dilansir dari Today's Parent, menyebutkan, pembelajaran berbasis interaksi dimulai jauh sebelum anak bisa bicara secara verbal. Penggunaan ponsel berlebih pun bisa memicu gangguan bagi hubungan orangtua dan anak, bahkan untuk hal sesederhana seperti kontak mata.
Meskipun tampak sederhana, nantinya ini akan semakin parah jika terus dibiarkan. Sebab, berdasarkan penelitian disebutkan bahwa, tatapan memberikan sinyal yang kuat pada bayi bahwa orangtua tertarik untuk berkomunikasi.
Di saat inilah bayi akan mulai mengeluarkan lebih banyak vokalisasi serta upaya yang lebih besar untuk berinteraksi. Peluang yang terlewatkan tersebut akan terus berlanjut hingga ia memasuki usia anak-anak dan bisa merespons emosi melalui percakapan.
"Sering kali, efek melihat ke bawah layar dapat menghilangkan kesempatan dan ruang yang dibutuhkan anak-anak untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka,” ujar Williams.
3. Dampak buruk yang diberikan terhadap karakteristik anak

Gangguan interaksi orangtua dengan anak karena teknologi memang bukan sesuatu yang baru. Namun, teknologi terkini seperti ponsel dirancang untuk terus menarik kamu dan mengikutimu kemana pun pergi. Hal tersebut berdampak buruk pada kemampuan kamu untuk fokus terhadap hal lain, seperti tumbuh kembang anak.
Brandon McDaniel, asisten profesor di bidang Perkembangan Manusia dan Ilmu Keluarga, dikutip dari Today's Parent, mengungkapkan, semakin banyak orangtua terganggu oleh teknologi, semakin banyak anak yang bertingkah kurang baik. Ini bisa menumbuhkan siklus yang lebih besar. Ketika anak berperilaku kurang baik, orangtua rawan terkena stres dan "lari" pada teknologi, sehingga bisa memicu lebih banyak masalah lagi.
4. Cara mengurangi waktu penggunaan ponsel

Sebenarnya gak ada yang salah dengan penggunaan ponsel selama dilakukan sewajarnya saja. Artinya, kamu perlu punya batasan yang jelas untuk bisa mengelola penggunaan teknologi dengan lebih baik lagi. Sehingga, baik pekerjaan dan peranmu sebagai orangtua, keduanya bisa berjalan seperti semestinya.
"Luangkan waktu untuk membuat strategi guna mengelola penggunaan teknologi dengan lebih baik. Saya memutuskan untuk menetapkan zona bebas teknologi di meja makan dan di kamar tidur saya. Saya mendorong keluarga untuk mempertimbangkan kapan dan di mana waktu bebas teknologi paling cocok bagi mereka," ungkap McDaniel.
5. Hal yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi masalah ini

Jika saat ini kamu merasa bahwa telah berlebihan bermain ponsel saat sedang bersama anak, gak perlu panik dan khawatir karena ada langkah-langkah untuk mengatasinya. Karena, terkadang penggunaan ponsel jadi sangat penting dan kamu gak harus mematikannya secara total, cukup mengurangi intensitasnya saja.
Sherred menyarankan, sebaiknya atur jadwal kapan kamu melepaskan teknologi dan fokus pada anak. Selain itu, kamu juga bisa melakukan langkah lain seperti menghidupkan mode notifikasi bisu agar waktu kalian gak terganggu dengan suara pemberitahuan ponsel yang cukup mengganggu. Kemudian, jika masih perlu menggunakan ponsel di tengah waktu bersama anak, pastikan untuk memberikan penjelasan yang bisa ia pahami dan terima.
Untuk mencegah dampak buruk pada kemampuan berbahasa anak, meminimalisir penggunaan ponsel saat tengah bersama sangat penting untuk dilakukan. Interaksi langsung dan komunikasi terbuka jadi hal yang bisa anak dapatkan di momen ini.