7 Manfaat Playdate untuk Perkembangan Sosial Anak

- Belajar berbagi dengan teman, mengajarkan anak tentang kebersamaan dan kepedulian.
- Melatih cara berkomunikasi yang baik, membantu anak belajar merangkai kalimat dan merespons orang lain.
- Menumbuhkan empati dan kepedulian, membuat anak belajar mengenali emosi orang lain dan meresponsnya dengan tepat.
Di usia dini, anak-anak sedang dalam masa emas untuk belajar banyak hal, termasuk bagaimana cara bersosialisasi, lho. Sayangnya, gak semua anak langsung bisa akrab dengan orang lain. Nah, salah satu cara menyenangkan untuk membantu anak belajar bersosialisasi adalah lewat playdate, alias waktu bermain bareng teman seusianya di luar rutinitas sekolah. Entah itu diundang main ke rumah teman, ke taman, atau ke playground bareng, playdate bisa memberi pengalaman sosial yang berharga untuk tumbuh kembang anak.
Kalau selama ini kamu sebagai orangtua masih ragu melakukannya, baca manfaat playdate untuk perkembangan sosial anak di artikel ini sampai habis, ya! Kalau dilakukan dengan rutin dan tahu cara pasnya, anak dan orangtua bisa sama-sama dapat benefit, lho!
1. Belajar berbagi dengan teman

Salah satu hal tersulit buat anak kecil adalah berbagi. Apalagi kalau harus berbagi mainan kesayangannya. Tapi saat playdate, mereka "dipaksa" berhadapan dengan situasi di mana mainan, camilan, atau ruang bermain harus digunakan bersama.
Dari situlah anak belajar bahwa memberi kesmepatan ke teman untuk main juga bukan berarti kehilangan haknya. Meskipun awalnya mungkin masih berat atau nangis karena harus bergantian, lama-lama anak akan memahami konsep berbagi sebagai bagian dari kebersamaan dan kepedulian.
2. Melatih cara berkomunikasi yang baik

Di rumah, anak mungkin sudah terbiasa menyampaikan keinginan pada orangtua dengan gesture atau tangisan. Tapi saat playdate, mereka butuh mengutarakan keinginan secara verbal ke teman seusianya. Misalnya, mereka harus bilang "aku mau main itu," atau "aku boleh ikut?" saat mau bermain dengan teman-temannya.
Playdate jadi ajang latihan komunikasi lewat praktik langsung. Anak mulai belajar merangkai kalimat, menyampaikan perasaan, dan memahami respons orang lain. Kemampuan ini akan sangat berguna nanti saat mereka masuk sekolah atau berada di lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Menumbuhkan empati dan kepedulian

Saat bermain bareng, anak bisa melihat langsung ekspresi teman saat senang, kecewa, marah, atau sedih. Dari situ, mereka mulai belajar mengenali emosi orang lain dan bagaimana meresponsnya dengan tepat. Misalnya, saat melihat temannya jatuh dan menangis, anak bisa belajar untuk bertanya "kamu gak apa-apa?" atau sekadar memeluk. Ini adalah bibit-bibit empati yang penting dibentuk sejak dini agar anak tumbuh jadi pribadi yang peduli dan tidak egois.
4. Belajar menghadapi konflik secara mandiri

Playdate gak selalu berjalan mulus. Bisa saja anak berebut mainan, berbeda ide soal permainan, atau merasa tidak adil. Tapi justru di sinilah proses belajar terjadi. Anak belajar menghadapi konflik dengan cara yang sehat. Dengan bimbingan yang tepat dari orang tua atau pengawas, anak bisa dilatih untuk menyelesaikan konflik kecil. Mereka bisa belajar cara meminta maaf, bernegosiasi, dan menyelesaikan masalah bareng. Ini akan menjadi bekal penting dalam menjalin hubungan sosial jangka panjang.
5. Melatih kesabaran dan kemampuan menunggu

Satu mainan, dua anak. Siapa duluan? Dalam situasi seperti ini, anak ditantang untuk menunggu giliran dan mengontrol keinginannya. Ini bukan hal yang mudah, apalagi buat anak kecil yang belum terlalu paham konsep waktu dan antrean. Namun melalui playdate, anak jadi terbiasa dengan hal-hal semacam ini. Mereka belajar bahwa menunggu bukan hal buruk, dan gantian itu penting agar semua senang. Ini juga bisa membantu anak mengelola frustrasi kecil dengan lebih dewasa.
6. Membangun kepercayaan diri secara perlahan

Saat anak bisa bermain dengan nyaman dan diterima oleh teman-temannya, ia akan merasa dirinya cukup baik dan layak disukai. Hal ini memperkuat rasa percaya dirinya, terutama saat dia harus memasuki lingkungan baru. Playdate memberi anak pengalaman sosial positif yang membuat mereka merasa dihargai. Lama-lama, anak jadi lebih terbuka, tidak takut mencoba hal baru, dan berani mengambil inisiatif dalam pertemanan.
7. Melatih anak mengenali dan mengelola emosi

Main bareng bisa bikin anak senang banget, tapi juga bisa menimbulkan perasaan kecewa atau kesal. Misalnya saat gak diajak main, kalah dalam permainan, atau saat waktunya pulang padahal masih pengin main.
Melalui playdate, anak belajar menghadapi berbagai emosi itu. Mereka akan tahu bahwa kecewa itu normal, dan bahwa mereka bisa menenangkan diri atau mencari solusi. Hal ini membantu mereka tumbuh jadi pribadi yang tidak meledak-ledak dan mampu meregulasi emosinya sendiri.
Setelah mengetahui manfaat playdate untuk perkembangan sosial anak, jangan ragu untuk mengajak anak melakukan aktivitas ini, ya. Lakukan secara rutin agar ia terbiasa. Bukan hanya anak saja yang dapat manfaatnya, orangtua pun bisa sambil memperluas jaringan pertemanan. Seru, kan?