3 Poin dalam Problem Solving yang Mesti Diajarkan pada Anak Sejak Dini

Tidak ada hidup satu orang pun di dunia ini yang bebas tanpa masalah, sehingga penting untuk tahu bagaimana menyikapinya. Gak cuma untuk orang dewasa saja, anak yang masih kecil pun juga mesti diajarkan tentang problem solving. Tentang bagaimana dia menyikapi dan menangani suatu masalah sampai benar-benar selesai.
Mulai dari mengakui kesalahan dan perbuatan dengan gentle, mencari solusi dengan diskusi, hingga bertanggung jawab menyelesaikannya. Semua itu harus mulai dididik pada anak sejak kecil supaya dia tahu bagaimana menyikapi suatu masalah dengan benar. Gak sulit kok, untuk lebih jelasnya bisa disimak pada poin berikut ini.
1. Mengakui kesalahan dan perbuatan

Ketika ada masalah, anak harus diajarkan untuk berani mengakui kesalahan dan perbuatannya. Tentang apa yang dia lakukan sampai menyebabkan suatu masalah terjadi, sengaja atau tidaknya dia melakukan itu dan mengakui alasan di baliknya. Gak mudah memang untuk membuat seorang anak berani mengaku seperti ini, tapi memang harus ditegaskan sejak kecil.
Supaya tertanam di dirinya sikap gentle untuk mengakui perbuatan salah dan berani bertanggung jawab atas itu. Pasalnya gak sedikit orang dewasa yang lari dari masalah dan takut mengakui perbuatannya ketika terlibat masalah. Nah, supaya anak terhindar dari sifat tak bertanggung jawab, dan dapat tumbuh menjadi pribadi yang gentle menghadapi masalahnya sendiri, sikap ini memang harus ditanamkan sedari usia dini.
2. Mencari solusi terbaik dengan diskusi bersama orang yang dianggap lebih bijak

Kapasitas seorang anak kecil untuk menyelesaikan suatu masalah tentu tak sebesar orang dewasa. Sehingga perlu juga untuk mengajarkan anak berdiskusi atas masalahnya dengan orang yang dia anggap lebih bijak. Misalnya senior di sekolah, guru, orangtua dan anggota keluarga lainnya. Dengan begitu dari kecil dibiasakan untuk mencari solusi dengan tanya ke orang yang lebih berpengalaman.
Manfaat positifnya, kalau ada kesulitan dan hambatan maka ia pun punya inisiatif untuk konsultasi. Tidak diam saja dan pusing sendiri memikirkan masalah yang dihadapi. Karena ada juga orang dewasa yang seperti itu, tidak terbiasa berkonsultasi dan diskusi sehingga membuatnya stres sendiri.
3. Bertindak secara nyata untuk bertanggung jawab menyelesaikan masalah

Segala persoalan dan masalah ada jalan keluarnya, bahkan masalah sepele yang menyangkut mainan anak sekalipun. Dalam hal ini, orangtua mesti mengajarkan problem solving pada anak untuk dia bertindak secara nyata menyelesaikan masalahnya. Misalnya mainannya rusak, dia coba perbaiki dulu sendiri atau bagaimana caranya supaya masih bisa dipakai bermain.
Sederhana namun termasuk didikan penting untuk mengajarkan anak tanggung jawab menyelesaikan masalahnya sendiri. Jadi dia pun berpikir untuk mencari solusi dan cara menangani masalahnya sampai selesai, gak cuma menangis dan marah saja. Kalau dari kecil sudah terbiasa maka sampai dewasa pun juga bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Hidup ini penuh dengan masalah yang datang silih berganti, sehingga penting bagi orangtua untuk mengajarkan problem solving pada anak. Mengajarkan cara menyikapi dan menangani masalahnya sampai selesai dengan berani dan penuh tanggung jawab.