8 Tanda Remaja sedang Stressed Out, Pastikan Beri Perhatian Lebih!

Orangtua atau kakak harus memperhatikan kondisi mereka

Kehidupan remaja memang hanya seputar sekolah dan keluarga. Mereka tidak memiliki tanggung jawab besar lainnya seperti layaknya orang dewasa. Namun, mereka sama seperti orang dewasa dalam hal tuntutan. Mereka yang menerima tuntutan pendidikan terlalu berat dapat memicu stres atau depresi jika tidak segera terdeteksi.

Untuk itu, sebagai orangtua atau saudara yang berusia lebih tua dari mereka, kamu bisa  mempelajari delapan tanda yang menunjukkan bahwa seorang remaja sedang mengalami stressed out berikut ini. Supaya kamu dapat memberikan solusi sesegera mungkin demi perkembangan psikologis mereka.

1. Sakit kepala dan sakit perut

8 Tanda Remaja sedang Stressed Out, Pastikan Beri Perhatian Lebih!ilustrasi orang sedang sakit kepala (pexels.com/olly)

Stres yang terlalu kuat biasanya akan memicu penurunan kesehatan fisik seseorang. Pikiran yang terbebani tentu akan mengakibatkan penurunan daya konsentrasi, minat, bahkan selera makan. Tentu hal ini akan sangat mudah memicu kondisi seperti sakit perut dan sakit kepala. 

Jika kamu mendapati anak atau adik kamu mengalami sakit kepala atau sakit perut dengan frekuensi yang cukup sering, maka kamu perlu waspada. Sebab, itu bisa jadi itu adalah tanda bahwa mereka sedang mengalami stres atau depresi yang cukup parah.

Selain memberikan pengobatan fisik, kamu juga perlu memberi perhatian lebih pada kondisi kesehatan mental mereka. Kamu juga bisa mencari tahu apa yang menyebabkan mereka menjadi terbebani dan stres.

2. Bermasalah dengan tidur

8 Tanda Remaja sedang Stressed Out, Pastikan Beri Perhatian Lebih!ilustrasi orang yang kurang tidur (pexels.com/olly)

Orang yang mengalami stressed out akan lebih sulit tidur. Kualitas tidur mereka akan memburuk dan ini tidak hanya terjadi satu hari, tapi berlangsung cukup sering. Remaja yang sedang stres atau depresi juga akan menunjukkan tanda seperti ini.

Jika kamu melihat mereka langsung tidur sepulang sekolah atau bahkan sering mendapati mereka terlihat sangat kelelahan di pagi hari karena tidak bisa tidur, itu bisa jadi salah satu tanda bahwa mereka perlu mendapat perhatian khusus dari orang-orang terdekat. 

3. Masalah pendidikan

8 Tanda Remaja sedang Stressed Out, Pastikan Beri Perhatian Lebih!ilustrasi murid tidak kosentrasi saat belajar (pexels.com/olly)

Nilai sekolah yang terlihat semakin menurun, daftar kehadiran yang tidak penuh, atau kurangnya partisipasi pada kegiatan ekstrakurikuler bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami depresi atau stres. 

Tuntutan yang terlalu besar dari keluarga, persaingan yang terlalu ketat dengan lingkungan sekitar atau kehidupan sosial di sekolah yang buruk sangat mungkin berdampak pada penurunan kualitas akademis seorang remaja. Alih- alih berjuang untuk belajar lebih giat, mereka justru merasa terbebani dan kondisi psikologis yang akhirnya terganggu.

4. Mudah tersinggung

8 Tanda Remaja sedang Stressed Out, Pastikan Beri Perhatian Lebih!ilustrasi seseorang berteriak (pexels.com/olly)

Istilah labil memang sangat melekat dengan kehidupan para remaja. Hal itu dikarenakan secara alami mereka akan mengalami perubahan mood yang cukup sering.

Namun, jika kamu melihat mereka sering bersikap tidak biasa, seperti sangat mudah tersinggung atau murung hanya karena hal kecil, itu bisa jadi adalah tanda bahwa mereka sedang stres atau depresi.

Hormon yang tidak stabil dan pemahaman yang belum sempurna menjadi faktor pendukung mereka untuk mengalami burn out saat ada perubahan atau tantangan yang  terjadi dalam hidup mereka. Untuk itu, pendampingan orangtua dan keluarga sangat diperlukan.

dm-player

Baca Juga: 6 Kegiatan Baru untuk Kurangi Stres, Mulai dari Sekarang!

5. Perubahan perilaku sosial

8 Tanda Remaja sedang Stressed Out, Pastikan Beri Perhatian Lebih!ilustrasi menyendiri (pexels.com/freestockpro)

Jika kamu memiliki anak atau adik yang tadinya sangat ramah, mudah bergaul, dan memiliki banyak teman, tapi tiba- tiba menjadi tertutup atau penyendiri saat di usia remaja, maka kamu tidak boleh mengabaikannya begitu saja. 

Perubahan perilaku sosial pada remaja sangat mungkin dipengaruhi oleh kehidupan pertemanan mereka. Cobalah mencari tahu apakah mereka memiliki teman-teman yang baik, atau berada di lingkungan pertemanan yang tepat untuk mereka. 

6. Perubahan perilaku yang negatif

8 Tanda Remaja sedang Stressed Out, Pastikan Beri Perhatian Lebih!ilustrasi anak yang tertekan (pexels.com/gabby-k)

Bolos sekolah, berbicara kasar, pergi tanpa izin, dan berbagai perubahan perilaku negatif lainnya, bisa saja merupakan tanda bahwa anak atau adik kamu sedang merasa sangat tertekan. Sehingga mereka menjadi stres atau depresi dan melampiaskannya dengan cara yang salah.

Meski begitu, kamu juga tidak bisa menormalisasi kenakalan remaja sebagai bentuk stres yang mereka rasakan. Kamu perlu mencari tahu dan memastikan secara langsung kepada mereka apa yang sebenarnya menjadi penyebab dari perubahan perilaku tersebut. Lalu, berikan solusi yang paling tepat untuk mereka.

7. Ucapan-ucapan negatif

8 Tanda Remaja sedang Stressed Out, Pastikan Beri Perhatian Lebih!ilustrasi murung (pexels.com/liza-summer)

Seorang remaja yang memiliki tekanan yang terlalu besar hingga menjadi stres dan depresi biasanya akan mengucapkan kalimat-kalimat negatif. Ini merupakan cerminan dari apa yang sedang mereka rasakan.

Jika mereka terlalu sering berkata seperti, "tidak ada yang mau berteman denganku", "aku murid yang paling bodoh di kelas" atau "aku selalu menyusahkan orang lain", maka bisa jadi itu pertanda bahwa mereka sangat merasa terbebani. Itulah mengapa mereka akhirnya selalu menilai diri sendiri dengan buruk.

8. Khawatir yang sangat berlebihan

8 Tanda Remaja sedang Stressed Out, Pastikan Beri Perhatian Lebih!ilustrasi menyendiri (pexels.com/mart-production)

Remaja harusnya bisa melewati masa tersebut dengan menyenangkan. Sebab di masa itu biasanya mereka paling mudah untuk berteman dengan siapa saja, belajar hal-hal baru dan bertemu dengan orang-orang baru setiap harinya. Mereka seharusnya tidak terlalu mengkhawatirkan banyak hal.

Namun, jika kamu mendapati anak atau adikmu justru lebih sering mengkhawatirkan beberapa hal dari biasanya, maka kamu perlu memberikan perhatian lebih kepada mereka karena bisa jadi itu merupakan tanda stres atau depresi.

Misalnya, mereka sangat khawatir nilai mereka akan jelek, teman yang akan pergi, atau khawatir akan dibenci guru jika melakukan kesalahan sedikit saja di sekolah. 

Segera cari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan mereka. Komunikasi adalah kunci utamanya. Ajaklah mereka bicara dan dengarkan apapun yang mungkin akan mereka ceritakan kepadamu tentang hal- hal di sekolah yang tidak kamu ketahui.

Meskipun sudah bukan anak-anak lagi, mereka tetap butuh pendampingan dan kasih sayang yang cukup dari keluarga. Sehingga masa remaja tersebut dapat dilalui dengan lebih baik.

Baca Juga: 5 Alasan Remaja Jaga Jarak dengan Keluarga, Orangtua Harus Tahu!

Shera Suprapto Photo Verified Writer Shera Suprapto

Sharing useful, attractive and entertaining informations to you

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya