Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Respons Orangtua setelah Diberi Hadiah oleh Anak

ilustrasi membuka hadiah
ilustrasi membuka hadiah (pexels.com/Ivan Samkov)
Intinya sih...
  • Orangtua terharu sampai speechless dan mau menangis
  • Senang sekali dan hadiah dipakai ke mana-mana
  • Bercerita pada siapa pun bahwa hadiah itu darimu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apakah kamu pernah memberikan hadiah pada orangtua? Kado itu bisa dalam rangka apa saja. Tidak hanya ulang tahunnya. Namun, dapat pula bertepatan dengan peringatan Hari Ibu atau Hari Ayah.

Mungkin juga sekadar untuk kejutan mumpung tanggal muda dan kamu baru gajian. Kado dari anak pada orangtua biasanya menimbulkan efek yang agak berbeda dari hadiah orangtua buat anak. Kalau dirimu yang memperoleh hadiah dari mereka, perasaanmu mungkin sekadar senang.

Akan tetapi, perasaan ayah atau ibumu lebih kompleks ketika mendapatkan kado darimu. Apa pun isinya, perasaan mereka seketika campur aduk. Ada rasa bahagia yang mendalam, haru, bahkan boleh jadi cemas. Inilah beragam respons orangtua setelah diberi hadiah oleh anak, jangan kaget dan tersinggung kalau gak sesuai keinginanmu, ya!

1. Terharu sampai speechless dan mau menangis

ilustrasi hadiah untuk ibu
ilustrasi hadiah untuk ibu (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Rasa haru timbul karena bahagia yang mendalam. Bukan sekadar senang yang otomatis membuat orang ingin bersorak atau tertawa terus. Malah bila orangtuamu terharu menerima kado itu, mau bicara saja susah.

Mereka langsung bingung hendak mengatakan apa. Apalagi ini baru pertama kali dirimu memberikan hadiah sehingga benar-benar tidak terduga. Bahkan kamu dapat melihat orangtua seperti hampir menangis. Kedua matanya berkaca-kaca!

2. Senang sekali dan hadiah dipakai ke mana-mana

ilustrasi membuka hadiah
ilustrasi membuka hadiah (pexels.com/Kampus Production)

Orangtua girang bukan main mendapatkan hadiah darimu. Barangkali isi kadomu sesuai sekali dengan keinginan mereka. Akan tetapi, bisa juga apa pun hadiahmu bakal tetap direspons sama. Orangtua yang berpembawaan ceria sangat mungkin bereaksi begini.

Hadiahmu langsung dipakainya ke mana-mana. Utamanya jika kado berbentuk pakaian atau alas kaki. Pakaian dan alas kaki lama seolah-olah terlupakan meski kondisinya masih bagus-bagus. Hadiahmu terasa lebih istimewa daripada seluruh koleksinya.

3. Bercerita pada siapa pun bahwa hadiah itu darimu

ilustrasi hadiah sepatu
ilustrasi hadiah sepatu (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Walaupun orangtuamu sebenarnya tak suka pamer, kali ini penting bagi mereka memberi tahu siapa pun tentang hadiah tersebut. Kamu siap-siap terkenal. Baik isi kadomu sedang dipakai orangtua atau gak, tetap saja diceritakan ke mana-mana.

Seperti pada teman arisan, kawan-kawan di komunitas olahraga, tetangga, sampai dokter pribadinya. Bila hadiahmu berupa pajangan pasti ditaruh di ruang tamu. Tujuannya agar siapa pun yang datang langsung melihatnya. Orangtua menjadi gampang menunjukkan dan menceritakannya.

4. Mengatakan hadiah terlalu mahal serta sayang uangmu

ilustrasi membuka hadiah
ilustrasi membuka hadiah (pexels.com/Vlada Karpovich)

Walaupun orangtuamu memiliki perekonomian yang cukup baik, tetap saja kadomu bisa dikomentari kemahalan. Makin tua usianya, uang yang menurutmu tidak seberapa dan sepadan dengan kualitas suatu barang akan tampak banyak sekali bagi mereka. Sebab orangtua telah jarang berbelanja di luar kebutuhan pokok.

Pada masa mereka lebih muda, uang senilai hadiahmu sudah bisa untuk membeli lebih banyak produk. Orangtua juga khawatir penghasilanmu dalam sebulan habis hanya untuk membelikannya kado itu. Biar orangtua gak cemas, yakinkan mereka bahwa kamu sudah menabung cukup lama.

5. Agak kurang percaya diri untuk memakainya

ilustrasi hadiah sepatu
ilustrasi hadiah sepatu (pexels.com/Kampus Production)

Kamu melihat raut keraguan di wajah orangtua saat hendak memakai hadiah darimu. Tenang, ini sama sekali bukan lantaran kadomu dianggapnya jelek. Mungkin cuma modelnya asing bagi orangtua. Seperti model pakaian atau sepatunya sangat kekinian.

Orangtuamu yang sudah lanjut usia khawatir gak cocok mengenakannya. Mereka takut terkesan memaksakan umur. Potongan hadiahmu sepertinya lebih pas untuk orang yang lebih muda. Kalau begini sih, mereka cuma perlu didorong supaya lebih percaya diri. Sampaikan bahwa gaya sekarang memang begitu.

6. Isi kado cuma disimpan agar awet

ilustrasi hadiah untuk ibu
ilustrasi hadiah untuk ibu (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Sebagai pemberi hadiah, kamu jelas lebih senang barang itu segera dipakai oleh orangtua. Mau buat apa lagi hadiahnya jika cuma dianggurkan? Akan tetapi, menurut orangtua malah tidak begitu.

Saking istimewanya pemberianmu, mereka ingin kado itu seawet mungkin. Pokoknya, jangan sampai rusak. Orangtua bakal sedih kalau hadiah darimu lecet, robek, atau lekas lusuh.

Padahal, andai pun itu terjadi dirimu sudah siap membelikan penggantinya. Cara agar orangtua mau memakainya ialah dengan kasih sedikit ancaman. Misalnya, kalau mereka gak mau memakainya malah dirimu bakal menangis dan mengambek.

7. Tanya terus soal toko dan harganya

ilustrasi hadiah
ilustrasi hadiah (pexels.com/cottonbro studio)

Untuk hal-hal lain, orangtuamu malah gak sekepo ini. Kamu berteman bahkan berpacaran dengan siapa pun, mereka cenderung diam. Bukan mereka tidak peduli, melainkan menghargai privasimu. Lain halnya dengan setiap kado darimu.

Orangtua seperti mendesakmu agar menjawab dengan jujur. Mereka benar-benar ingin tahu toko tempatmu membelinya. Gak cukup sampai di situ, soal harga juga terus dikoreknya. Padahal, informasi keduanya mungkin sangat ingin disembunyikan olehmu. Konsisten saja mengatakan rahasia bila kamu tidak menghendaki mereka tahu.

Sekalipun orangtua gak pernah mengharapkan apa pun darimu, tak ada salahnya kamu kasih hadiah. Terlebih setelah dirimu bekerja dan ada kelonggaran dana. Kado yang sederhana, tapi terpakai dalam keseharian orangtua pasti bermanfaat serta membuatnya gembira. Meski begitu, kalau respons orangtua setelah diberi hadiah oleh anak gak sesuai ekspektasimu, jangan sedih, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Ucapan Hari Olahraga Nasional 2025 yang Bikin Semangat Hidup Sehat

08 Sep 2025, 16:26 WIBLife