6 Jenis Perundungan pada Anak, Orangtua Harus Tahu!

Jangan sampai anak menjadi korban

Sampai saat ini bullying atau perundungan masih kerap terjadi di lingkungan anak-anak, bahkan gak jarang di sekolah mereka sendiri. Biasanya korban perundungan bisa memengaruhi kesehatan mentalnya. Itulah kenapa, sebagai orangtua harus tahu berbagai jenis perundungan agar bisa memilih cara yang tepat untuk penanganannya.

Melansir laman Very Well Mind, psikolog Cynthia Vinney, PhD yang tulisannya telah di-review Ann-Louise T. Lockhart, PsyD, ABPP seorang psikologi anak dan remaja serta kesehatan mental, berikut jenis perundungan pada anak yang perlu kamu tahu. Simak ulasannya sampai selesai di bawah ini!

1. Perundungan secara fisik

6 Jenis Perundungan pada Anak, Orangtua Harus Tahu!Ilustrasi bullying (pexels.com/RODNAE Productions)

Jenis perundungan ini melibatkan penyerangan dalam bentuk apa pun terhadap tubuh seseorang, termasuk memukul, menendang, mendorong, dan lainnya. Hal ini juga dapat berupa gerakan tangan yang tidak pantas atau mencuri atau merusak barang milik korban.

Perundungan fisik dilakukan oleh individu atau kelompok yang lebih besar atau lebih kuat dari individu yang menjadi sasarannya. Jika pertengkaran fisik terjadi antara dua orang yang memiliki ukuran dan kekuatan yang sama, hal tersebut tidak dianggap sebagai penindasan fisik.

Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih mungkin terlibat dalam intimidasi fisik dibandingkan perempuan. Misalnya, sebuah penelitian terhadap anak-anak berusia 7 sampai 14 tahun ditemukan bahwa anak laki-laki lebih mungkin untuk dipukul, ditinju, atau ditendang dan barang-barang mereka dirampas dibandingkan anak perempuan. Penelitian lain terhadap anak-anak berusia antara 7 sampai 10 tahun menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih mungkin menjadi pelaku perundungan fisik dibandingkan anak perempuan.

2. Perundungan secara verbal

6 Jenis Perundungan pada Anak, Orangtua Harus Tahu!Ilustrasi bullying (pexels.com/RODNAE Productions)

Perundungan secara verbal biasanya dengan menggunakan kata-kata maupun tulisan yang menghina atau mengintimidasi korban. Ini bisa berupa pemanggilan nama, ejekan, bahkan ancaman.

Penelitian menunjukkan bahwa perundungan secara verbal dengan menggunakan kata-kata hinaan adalah bentuk penindasan yang paling umum dialami oleh anak-anak berusia 7 hingga 10 tahun. Anak laki-laki juga lebih mungkin untuk ditindas secara verbal dibandingkan anak perempuan.

Perundungan verbal ini sulit untuk dikenali. Selain itu, pelaku intimidasi biasanya menganggap sebagai ejekan yang bersifat ‘baik’ antar teman. Akibatnya, korban sulit membuktikannya. Oleh karena itu, bentuk perundungan ini bisa menjadi sumber stres dan kecemasan jangka panjang.

3. Perundungan relasional

6 Jenis Perundungan pada Anak, Orangtua Harus Tahu!Ilustrasi bullying (freepik.com/rawpixel-com)

Perundungan relasional merupakan bentuk penindasan secara tidak langsung. Biasanya terjadi di belakang korban. Tujuan utama biasanya untuk merusak reputasi atau hubungan korban. Hal ini bisa seperti mempermalukan korban di depan umum, menyebarkan rumor, dengan sengaja menjauhkan mereka dari situasi sosial, mengucilkan mereka, dan lain sebagainya.

dm-player

Jenis perundungan ini biasanya lebih licik dan berbahaya karena melibatkan manipulasi sosial. Penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan lebih sering menjadi korban perundungan relasional dibandingkan anak laki-laki. Perundungan ini bisa menyebabkan isolasi diri, kesepian, depresi, dan kecemasan sosial.

Baca Juga: Kisah Anggana Rizki, Ubah Bully Jadi Kunci Sukses Meniti Profesi

4. Perundungan siber atau cyber bullying

6 Jenis Perundungan pada Anak, Orangtua Harus Tahu!ilustrasi tidak punya teman (freepik.com/freepik)

Cyber bullying adalah jenis perundungan yang terjadi melalui perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, maupun tablet. Hal ini dapat terjadi melalui pesan teks, media sosial, aplikasi, atau forum online dan melibatkan pengeposan atau pengiriman konten berbahaya, termasuk pesan dan foto, serta berbagi informasi pribadi yang menyebabkan penghinaan.

Perundungan secara langsung memang masih lebih umum dibandingkan di dunia maya. Tapi cyber bullying adalah masalah yang terus berkembang. Pelaku biasanya sulit untuk diketahui dan perundungan ini sangat merugikan korbannya.

5. Perundungan secara seksual

6 Jenis Perundungan pada Anak, Orangtua Harus Tahu!ilustrasi bullying (freepik.com/master1305)

Perundungan secara seksual adalah bentuk penindasan baik secara online atau langsung dengan cara komentar atau tindakan seksual. Hal ini termasuk lelucon bernada seksual, pemanggilan nama, tindakan kasar, menyebarkan rumor seksual, mengirimkan foto atau video seksual, dan menyentuh atau memegang tanpa izin.

Sebuah studi pada tahun 2019 menemukan bahwa 81 persen perempuan dan 43 persen pria pernah mengalami pelecehan atau perundungan secara seksual pada hidup mereka. Sementara itu sexting berupa mengirim atau menerima pesan maupun foto seksual antar perangkat elektronik semakin umum terjadi. Ketika hal ini dilakukan tanpa persetujuan, seperti foto atau video pribadi seseorang dibagikan secara luas antara kelompok sebaya, hal ini dapat menyebabkan intimidasi seksual dan kekerasan seksual.

6. Prejudicial bullying

6 Jenis Perundungan pada Anak, Orangtua Harus Tahu!Ilustrasi bullying (pexels.com/Mikhail Nilov)

Perundungan ini sangat merugikan yang dilakukan secara online atau langsung berdasarkan ras, etnis, suku, agama, atau orientasi seksual tertentu. Hal ini didasarkan pada stereotip dan keyakinan bahwa beberapa orang pantas diperlakukan kurang hormat dibandingkan orang lain.

Perundungan ini bersifat prasangka. Selain itu dampaknya bisa merugikan secara langsung. Itulah kenapa jenis bullying ini cukup berbahaya karena bisa mengundang kejahatan rasial.

Itulah tadi berbagai jenis perundungan pada anak yang harus diketahui orangtua. Menurut Cynthia, korban perundungan bisa mengalami banyak masalah jangka pendek dan panjang seperti depresi dan kecemasan. Mereka biasanya akan menarik diri dari pergaulan, kesulitan di sekolah atau pekerjaan bahkan bunuh diri. Itulah kenapa perilaku ini harus diperangi bersama.

Baca Juga: 5 Tips Hadapi Bullying saat Meninggalkan Pergaulan Toksik

Topik:

  • Pinka Wima
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya