6 Cara Mendorong Anak Agar Berbicara dengan Percaya Diri, Ajarkan!

Beri kenyamanan bagi mereka untuk mengutarakan pikirannya

Membangun kemampuan berbicara dengan percaya diri pada anak merupakan investasi berharga untuk membentuk individu yang kuat dan mandiri di masa depan. Dalam upaya ini, peran orangtua tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator untuk menciptakan lingkungan yang mendukung ekspresi diri anak.

Orangtua dapat memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan panduan yang positif, memotivasi anak untuk merasa nyaman dalam berbicara, dan menyampaikan pandangan mereka. Biar anak dapat berbicara dengan percaya diri, cari tahu lewat artikel di bawah ini, yuk!

1. Berikan ruang bagi anak untuk berbicara

6 Cara Mendorong Anak Agar Berbicara dengan Percaya Diri, Ajarkan!ilustrasi murid sekolah Internasional (pexels.com/rdne)

Orangtua mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang menjawab pertanyaan atau berbicara mewakili anak, tanpa memberikan kesempatan pada anak untuk menjawab sendiri. Untuk melatih anak berbicara dengan percaya diri kepada orang lain, orangtua perlu membiarkan anak menjawab sendiri pertanyaan yang diberikan kepadanya.

Contoh, ketika seorang teman bertanya kepada anak tentang keadaannya atau ketika seorang pelayan di restoran bertanya kepada anak apa yang ingin dipesan, berikan kesempatan pada anak untuk berbicara sendiri dan mengungkapkan pendapat atau keinginan mereka. Inilah cara untuk memberdayakan anak, memperkuat suara mereka, dan membantu mereka belajar untuk berkomunikasi secara mandiri.

"Orangtua ingin memudahkan hidup anak-anak mereka, terutama jika mereka pemalu, sehingga mereka mewakili anak untuk menjawab pertanyaan mereka. Menghentikan kebiasaan ini, orangtua memberikan dorongan positif pada anak bahwa pentingnya dalam berbicara dan menyampaikan pendapat, serta menggunakan suara mereka dalam berbagai situasi yang mungkin baru atau beragam," kata Marcie Beigel, BCBA-D, spesialis perilaku dan pendiri Behavior and Beyond di New York, dilansir Parents.

2. Sisihkan waktu untuk diskusi dengan anak

6 Cara Mendorong Anak Agar Berbicara dengan Percaya Diri, Ajarkan!ilustrasi ibu dan anak bermain laptop di tempat tidur (pexels.com/olly)

Penting bagi orangtua mengalokasikan waktu secara khusus setiap hari untuk melakukan percakapan yang mendalam dengan anak-anak. Beigel memberikan saran agar menentukan momen-momen tertentu, seperti saat makan atau berjalan-jalan bersama keluarga, sebagai waktu yang baik untuk berbicara. 

"Ajak anak-anak berbicara tentang topik yang penting bagi keluarga dan tanyakan apa yang mereka pikirkan, kemudian tunggu mereka menjawab," kata Beigel.

Dilansir laman yang sama, Mia Rosenberg, LCSW, seorang psikoterapis dan pemilik Upsider Therapy di New York, menyarankan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu yang dapat merangsang pemikiran anak lebih dalam. Bisa seperti, "Dari mana kamu belajar itu?" dan "Bagaimana kamu sampai pada pemikiran itu?".

Cara tersebut dapat merangsang refleksi dan membuka ruang bagi anak untuk membagikan lebih banyak tentang sumber atau pemikiran mereka. Rosenberg juga menyarankan agar orangtua tidak hanya memberikan tanggapan umum yang dapat mengakhiri percakapan dengan cepat.

3. Hindari untuk menghakimi anak

6 Cara Mendorong Anak Agar Berbicara dengan Percaya Diri, Ajarkan!ilustrasi orangtua menasihati anak (pexels.com/gabbyk)

Pastikan untuk menghindari sikap yang bersifat penilaian atau menghakimi sebisa mungkin, terutama ketika berkomunikasi dengan anak-anak. Mia Rosenberg menjelaskan, bahwa anak-anak secara hati-hati memilih momen ketika mereka merasa nyaman membicarakan topik yang sulit. 

Ketika anak-anak merasa dihakimi atau dinilai, mereka mungkin cenderung menutup diri atau enggan untuk berbicara lebih lanjut. Mia juga mengatakan bahwa orangtua sebaiknya tidak mengajukan pertanyaan yang dapat memicu respons defensif dari anak atau membuat mereka merasa tidak nyaman.

"Penting bahwa ketika anak-anak mencoba membuka topik, orangtua dapat mendengarkan tanpa bersikap menghakimi," kata Rosenberg.

Baca Juga: 4 Hal yang Dialami Anak Pertama ketika Menikah dengan Anak Bungsu

dm-player

4. Bebaskan anak untuk memilih

6 Cara Mendorong Anak Agar Berbicara dengan Percaya Diri, Ajarkan!ilustrasi anak bermain (pexels.com/nicolabarts)

Penting sekali memberikan pilihan kepada anak sejak usia dini. Pertanyaan seperti "Apakah stroberi atau blueberry?" atau "Baca buku apa sebelum tidur?", menciptakan situasi di mana anak diberi kebebasan untuk membuat keputusan kecil sehari-hari. 

"Meskipun pilihan-pilihan semacam ini terlihat sederhana, namun hal tersebut dapat membantu anak-anak kecil terbiasa memilih dan menyuarakan apa yang mereka inginkan," kata Kathryn Ely, J.D., seorang konselor bersertifikat dan pendiri Empower Counseling & Coaching di Birmingham, Alabama, dilansir Parents.

Memberikan opsi terkait dengan keinginan atau yang tidak diinginkan anak merupakan langkah awal yang positif untuk mendukung anak dalam mengungkapkan perasaannya. Orangtua dapat meningkatkan keberanian anak dalam menyampaikan ide-ide mereka dengan memberikan opsi-opsi yang berdampak pada rutinitas harian. Coba beberapa ide berikut untuk membantu anak membuat lebih banyak pilihan di rumah:

  1. Ajak anak memilih makan malam keluarga satu atau dua kali seminggu.
  2. Biarkan anak memilih aktivitas keluarga selama akhir pekan.
  3. Libatkan anak dalam cara keluarga atau memilih untuk menghabiskan waktu sebagai relawan di komunitas.

5. Hindari melabeli anak

6 Cara Mendorong Anak Agar Berbicara dengan Percaya Diri, Ajarkan!ilustrasi ayah menggendong anak menangis (pexels.com/baphi)

Memberikan label atau menempatkan anak-anak dalam kategori tertentu dapat berdampak negatif pada kepercayaan diri mereka. Anak-anak cenderung mengikuti dan menginternalisasi identitas yang diberikan oleh orangtua dan hal ini dapat menghambat kemampuan anak atau remaja untuk menemukan identitas dan suara mereka sendiri.

Memberikan label dapat menyulitkan anak-anak untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan keunikan dan potensi mereka. Bahkan, anak mungkin terperangkap dalam ekspektasi yang melekat pada label tersebut.

"Anak-anak dengan mudah mengadaptasi identitas yang diberikan oleh orangtua, yang dapat membuat lebih sulit bagi anak atau remaja untuk menemukan suara mereka dan menggunakannya," kata Kathryn Ely.

Disarankan untuk menghindari perbandingan antara saudara kandung, karena anak-anak cenderung meresapi dan memperhatikan komentar-komentar yang mungkin dianggap sepele oleh orangtua. Contohnya, memanggil satu anak sebagai 'anak pintar' dan anak lain sebagai 'anak lucu' bisa memiliki dampak yang signifikan.

6. Berikan dukungan untuk anak

6 Cara Mendorong Anak Agar Berbicara dengan Percaya Diri, Ajarkan!ilustrasi ibu dan anak menghabiskan waktu bersama (pexels.com/nicolabarts)

Pujilah anak ketika mereka berbicara dengan jelas atau memberikan pendapat mereka. Fokuslah pada aspek positif dari komunikasi mereka untuk membangun kepercayaan diri. Seperti yang dijelaskan Andrew Huberman, seorang seorang profesor di Stanford School of Medicine dan neuroscientist, dilansir Fortune, memberikan pujian kepada anak-anak secara ilmiah dapat membantu.

Huberman menyarankan agar memberikan pujian untuk hal-hal, seperti usaha, karakter, atau tindakan spesifik yang bisa diperbaiki. Ini membantu anak untuk terus termotivasi belajar dan tumbuh. Serta, hindari menekankan terlalu banyak pada kemampuan tetap, seperti kecerdasan atau bakat yang dianggap tidak bisa berubah.

Sebagai alternatif, daripada berkomentar seperti, "Kamu sungguh anak yang pintar," yang mengacu pada kemampuan tetap, orangtua dapat lebih fokus pada tindakan spesifik. Contohnya, "Caramu memecahkan masalah matematika ini sangat baik. Bagaimana kamu bisa menemukan jawaban dengan cepat?". Melalui cara ini, anak diarahkan untuk melihat nilai dalam upaya mereka, bukan hanya pada kemampuan yang mungkin dianggap tetap.

Melalui pendekatan yang positif dan dukungan yang konsisten dapat membantu membentuk anak-anak menjadi individu yang percaya diri dan dapat berbicara dengan yakin di berbagai situasi. Jadi, pastikan anak mendapat dorongan serta kenyaman mengutarakan pendapatnya.

Baca Juga: 5 Tanda Trauma pada Anak-anak yang Harus Diwaspadai

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya