5 Sebab Suami Istri Jarang Bilang Terima Kasih dan Minta Maaf

Kita tahu bahwa ada tiga kata sakti yang tidak boleh dilupakan. Yaitu terima kasih, maaf, dan tolong. Ketiga kata tersebut amat penting untuk menjaga hubungan kita dengan orang lain.
Terutama, kesediaan meminta maaf kala berbuat salah serta berterima kasih atas bantuan mereka. Namun, mengapa justru suami istri jarang bilang terima kasih dan minta maaf? Tentu bukan lantaran mereka gak pernah saling melakukan kekeliruan atau saling membantu. Ini penjelasan selengkapnya!
1. Berpikir bahwa kesalahan kecil atau tidak sengaja pasti sudah dimaafkan

Orang yang tak lagi sering minta maaf atas kesalahannya pada pasangan mungkin sudah saling mengenal karakter dengan baik. Pasangannya bukan tipe orang yang suka membesar-besarkan kekeliruannya. Mudah baginya memaafkan kesalahan kecil atau perbuatan yang tidak disengaja.
Terlalu sering meminta maaf padanya malah bisa bikin dia bingung. Ia gak mengerti kesalahan yang dimaksud dan lebih suka kalau pasangannya juga sesantai dirinya. Semoga memang karakternya begitu, ya. Apabila di dalam hatinya kesal, nanti gak baik buat hubungan ke depannya.
2. Rasanya aneh minta maaf atau berterima kasih pada orang terdekat

Setuju gak, kalau kita lebih cekatan meminta maaf pada orang yang tidak terlalu dekat daripada dengan pasangan? Hubungan yang kurang akrab menuntut kita untuk lebih berhati-hati dalam menjaga perasaan orang lain. Selain adanya keinginan buat membangun citra diri yang positif.
Namun terhadap pasangan, sikap penuh kesopanan ini telah berkurang banyak saking akrabnya. Misalnya, setelah saling memaafkan secara lisan tentang sesuatu, pasangan suami istri malah jadi bingung mau membicarakan apa. Ucapan terima kasih pun terasa terlalu formal bagi mereka yang setiap hari tinggal serumah.
3. Rasa terima kasih ditunjukkan dengan kasih sayang dan kesetiaan saja

Tidak secara langsung bilang terima kasih bukan berarti seseorang gak mensyukuri tindakan atau kehadiran pasangannya, kok. Perasaan tertolong dan berutang kebaikan tetap ada. Hanya saja, dia punya cara yang berbeda dalam mengekspresikannya.
Daripada ucapan terima kasih yang biasa banget, mending ia berusaha membuat pasangannya selalu bahagia. Misalnya, dengan memberinya perhatian, bersikap lembut padanya, dan tentunya selalu setia.
4. Salah satu atau keduanya tipe cuek

Orang cuek gak terlalu peduli dengan ucapan terima kasih maupun permohonan maaf. Saat dia berbuat salah, ada kecenderungan menormalkan perilaku tersebut sekalipun ia akan berusaha tidak mengulanginya lagi.
Pasangannya memaafkan atau tidak, terpenting dia sendiri tidak membebani diri dengan rasa bersalah yang terlampau besar. Ketika ia memperoleh kebaikan dari pasangannya pun, hal itu dianggapnya sebagai sesuatu yang semestinya dilakukan suami atau istrinya.
Ia tak mau berlebihan dalam membayangkan keharusan balas budi. Meski terkesan egois, ketika pasangannya bersalah, dia juga gak cepat marah atau kecewa. Ia pun tidak memerlukan ucapan terima kasih pasangannya atas segala pemberiannya.
5. Banyak hal lain yang harus dipikirkan dan dikerjakan

Kehidupan setelah pernikahan sangatlah berbeda dengan semasa pacaran. Saat orang berpacaran, fokusnya hanya pada pacar dan hubungan mereka. Masalah sekecil apapun akan dibahas secara mendalam.
Sampai-sampai permintaan maaf atau rasa terima kasih diutarakan dengan agak didramatisasi. Akan tetapi setelah menikah, mereka gak sempat lagi begini. Banyak sekali urusan yang kudu dipikirkan dan dikerjakan. Suami istri belajar untuk menoleransi sebanyak mungkin kesalahan serta saling memberi kebaikan secara spontan.
Kamu dan pasangan termasuk tim mana? Apakah kalian masih rutin bilang terima kasih dan meminta maaf atau berubah seperti mayoritas suami istri? Gak selalu menyampaikan permintaan maaf dan terima kasih secara terang-terangan juga tidak apa-apa, kok.
Itulah beberapa menyebab suami istri jarang bilang terima kasih dan minta maaf. Makin lama bersama, pasti kalian sudah saling memahami bahasa nonverbal masing-masing. Namun, memberi contoh pada anak-anak tentang kesopanan juga penting. Jangan lupakan sepenuhnya perihal aturan meminta maaf ketika berbuat salah dan berterima kasih atas kebaikan orang lain.