5 Hal Pemicu Anak Menjadi Malas Sejak Adanya School from Home

Orangtua pasti merasakan sekali dampaknya

Sejak merebaknya COVID-19 di Indonesia pada awal tahun 2020 lalu, segala kegiatan
belajar-mengajar dialihkan ke rumah masing-masing dengan istilah school from home. Adanya program sekolah dari rumah ini diharapkan bahwa anak-anak masih
tetap dapat mengikuti pembelajaran seperti biasa. Hanya saja, diawasi dan diajari langsung oleh orangtua.

Namun, school from home ini juga memicu perdebatan dikalangan para orangtua. Dianggap terlalu merepotkan, karena tidak semua orangtua memiliki waktu untuk mengajari dan menemani si buah hati dalam mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Tidak semua orangtua memiliki kesabaran dan ketelatenan dalam membimbing anak-anak mereka, seperti halnya seorang guru.

Belum lagi para orangtua juga harus bekerja, sehingga tidak heran bila mereka lebih memilih jalan pintas untuk menyelesaikan tugas-tugas anak yang menumpuk. Selain itu, kebiasaan orangtua berikut ini juga menjadi pemicu anak menjadi malas belajar selama school from home, lho

1. Semua tugas dikerjakan oleh orangtua

5 Hal Pemicu Anak Menjadi Malas Sejak Adanya School from Homeilustrasi ibu menahan amarah (pexels.com/@keira-burton)

Saat di sekolah dan belajar dengan tatap muka, dalam sehari anak-anak akan mendapatkan tiga hingga empat mata pelajaran. Sedangkan saat school from home, tugas yang diberikan bisa dikerjakan sewaktu-waktu asalkan dikumpulkan tepat waktu.

Tanpa disadari, sebenarnya banyaknya tugas yang diberikan guru pada muridnya terbilang dalam jumlah yang sama saat school from home ataupun tidak. Hanya saja yang membedakan adalah tidak ada guru yang turut membimbing, sehingga semua ditanggung oleh orangtua.

Untuk dapat segera menyelesaikan tumpukan tugas-tugas ini, kebanyakan orangtua
mengambil jalan pintas dengan mengerjakannya sendiri dan si anak tinggal menulis ulang dibuku tugas.

Kebiasaan ini membuat anak kehilangan tanggung jawabnya untuk menyelesaikan tugas. Sehingga anak pun akan memilih menunggu jawaban dari orangtua daripada mencoba untuk menyelesaikannya sendiri.

2. Menyalahkan guru karena penjelasan yang diberikan kurang bisa dipahami 

5 Hal Pemicu Anak Menjadi Malas Sejak Adanya School from Homeilustrasi belajar di kelas (pexels.com/Max Fischer)

Keterbatasan media mengajar membuat guru cukup kesulitan dalam menjelaskan materi
kepada para muridnya. Hingga akhirnya para guru hanya bisa membuat video penjelasan singkat yang biasanya akan dibagikan pada grup belajar melalui aplikasi pesan.

Tentu saja, penjelasan yang diberikan pun tidak maksimal, karena adanya durasi yang tidak terlalu panjang dan juga tidak bisa melakukan tanya jawab secara langsung. Dalam hal ini, peran orangtua sangatlah dibutuhkan supaya anak dapat memahami apa yang dijelaskan oleh guru.

Tidak semua anak bisa belajar dan memahami hanya dari sebuah video berdurasi singkat. Orangtua bisa menjelaskan ulang maksud dari penjelasan guru pada si anak supaya bisa dipahami sebelum mengerjakan soal.

Sayangnya, masih banyak orangtua yang langsung menyalahkan guru ketika anak-anaknya tidak dapat memahami dan tidak bisa mengerjakan tugas dengan baik. Bukan hanya anak-anak saja yang perlu memahami dan beradaptasi dengan media belajar yang baru, tapi orangtua juga harus bisa segera menyesuaikan demi kemajuan belajar si buah hati juga.

Baca Juga: 5 Manfaat Penting dari Belajar Sembari Bermain bagi Anak-anak

dm-player

3. Berusaha mendapatkan nilai yang baik dengan segala cara 

5 Hal Pemicu Anak Menjadi Malas Sejak Adanya School from Homeilustrasi mengerjakan soal (unsplash.com/@greg_rosenke)

Orangtua tentunya menginginkan segala hal yang terbaik untuk anaknya, termasuk dalam bidang akademik. Sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan penilaian kemampuan si anak.

Tidak semua anak terlahir pintar dalam bidang akademik, tapi setiap anak dilahirkan dengan berbagai bakat dan kemampuannya. Untuk mendapatkan hasil yang bagus tentunya dimulai dari nilai-nilai tugas harian dan ujian yang harus mendapatkan nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Tidak adanya pengawasan dari sekolah pada murid, membuat orangtua menggampangkan semua tugas anak-anaknya. Mulai dari menyontek siswa lain, orangtua yang mengerjakan, hingga mencari jawabannya di internet.

Kebiasaan seperti ini seharusnya tidak terjadi, terlebih harapan besar orangtua yang ditanamkan pada si kecil. Pahami terlebih dahulu kemampuan si kecil, ketahui bakat terpendamnya dan hobi yang bisa menunjang masa depannya kelak, bantu arahkan.

4. Mengasihani anak ketika tugas menumpuk 

5 Hal Pemicu Anak Menjadi Malas Sejak Adanya School from Homeilustrasi anak belajar (unsplash.com/@comparefibre)

Tugas yang diberikan guru setiap harinya selalu sesuai dengan jadwal yang telah disediakan. Apabila dalam satu hari terdapat tiga mata pelajaran, maka akan ada tigas tugas juga yang diberikan. Supaya tugas tidak menumpuk, pentingnya manajemen waktu pun sangat dibutuhkan.

Bila satu tugas dianggap mudah dan anak memilih untuk menunda menyelesaikannya, maka tugas-tugas yang lain pun akan menumpuk. Jadi, sebisa mungkin dampingi dan biasakan anak untuk menyelesaikan tugas di hari yang sama saat tugas diberikan. Dengan begini, maka anak juga belajar dalam membagi waktunya.

5. Tidak mengapresiasi pencapaian kecilnya 

5 Hal Pemicu Anak Menjadi Malas Sejak Adanya School from Homeilustrasi menemani anak belajar (pexels.com/August de Richelieu)

Anak-anak, terutama yang masih duduk di bangku sekolah dasar lebih sering
menunggu perintah orangtua untuk melakukan sesuatu. Terlebih lagi ketika orangtua
menyuruh anaknya untuk mengerjakan tugas yang ditambah dengan emosi negatif. Hal ini membuat anak semakin enggan untuk menyelesaikan tugasnya, lho.

Ketika anak telah memiliki rasa tanggung jawab dan mulai belajar untuk mengerjakan
tugasnya tanpa disuruh, itu sudah menjadi nilai tambah untuknya. Walaupun jawaban yang ditulis lebih banyak yang salah, hindari untuk memarahinya karena anak juga masih dalam proses belajar.

Berikan apresiasi seperti ucapan yang mampu memotivasinya untuk terus melakukan hal
tersebut. Apresiasi tidak harus dalam bentuk hadiah, sebuah tindakan dengan tersenyum atau mengelus kepalanya sudah bisa membangkitkan semangatnya lagi, lho.

Seberat apa pun hari-hari orangtua, usahakan selalu meluangkan waktu untuk mendampingi si kecil melaksanakan school from home. Apabila memang dirasa waktu terlalu padat untuk dibagi, lebih baik gunakan jasa les privat supaya anak tidak ketinggalan pelajaran. Dukung si kecil dalam berbagai kegiatannya, ya.

Baca Juga: 7 Efek Buruk Jika Orangtua Merokok Dekat Anak, Bahaya!

sunny haze Photo Verified Writer sunny haze

content-writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya