7 Tanda Anak Memiliki Kepribadian Narsistik, Waspadai!

Mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan keinginan untuk dipuji merupakan sifat normal yang terjadi pada anak. Sebab, terkadang anak-anak cenderung berfokus pada diri sendiri, kebutuhan, dan keinginannya.
Namun, apabila sifat tersebut menjadi berlebihan, bahkan sampai menghilangkan rasa empati kepada orang lain, maka orangtua perlu waspada. Melansir Choosing Theraphy, seorang konselor kesehatan mental, Maggie Holland, MA, MHP, LMHC menyebutkan bahwa kondisi tersebut dikenal sebagai gangguan kepribadian narsistik atau Narssistic Personality Disorder (NPD).
Ini merupakan salah satu gangguan mental yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Sebab, kepribadian narsistik tidak hanya mengubah perilaku anak menjadi lebih buruk, tetapi juga bisa membawa kerugian untuk dirinya di masa depan.
Ada beberapa tanda yang mengindikasikan kalau seorang anak memiliki kepribadian narsistik. Berikut telah kami rangkum tujuh tanda-tanda kepribadian narsistik pada anak yang perlu diwaspadai.
1.Angkuh dan cenderung meremehkan orang lain

Dikutip Cleveland Clinic, seorang psikolog klinis, Brianne Markley, PhD, menyebutkan bahwa salah satu tanda kepribadian nersisme adalah sombong dan angkuh. Individu dengan gangguan kepribadian ini bisa bertindak merendahkan atau bahkan meremehkan orang-orang di sekitarnya.
Namun, penting diketahui bahwa anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar belum benar-benar memahami kalau memberikan kritik yang buruk kepada anak lain bisa menimbulkan masalah. Akan tetapi, bila anak sudah memasuki usia remaja dan mengerti akan dampak negatif dari memberi komentar buruk, namun tetap melakukannya, maka itu bisa menjadi tanda mereka memiliki kepribadian narsistik.
“Orang narsistik tidak dapat mentolerir kesuksesan orang lain jika disandingkan dengan kesuksesan diri mereka sendiri. Sayangnya, mereka melakukan ini tanpa merasa bersalah,” ujar Jeanette Raymond, PhD, selaku psikolog klinis berlisensi dan pakar hubungan di Los Angeles, dikutip Parents.
2.Keegoisan yang tinggi

Jika kamu mendapati anakmu selalu mementingkan dirinya sendiri, maka kamu perlu waspada. Sebab, ini bisa menjadi tanda bahwa anak kamu memiliki kepribadian narsistik.
“Orang dengan gangguan kepribadian narsistik adalah orang yang egois, tidak peka, dan kurang empati,” jelas Dr. Mary Ann Little, selaku psikolog klinis, dilansir Purewow.
Hal ini terjadi karena anak narsisme selalu memandang dirinya lebih unggul dibandingkan anak lain, merasa berhak memiliki apa yang mereka mau, dan pantas mendapatkan perlakuan khusus. Tentu, sikap seperti ini bisa membuat anak cenderung mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang-orang di sekitarnya.
3.Kurang empati

Selain memiliki sifat egoisme yang tinggi, anak dengan kepribadian narsistik juga mempunyai rasa empati yang rendah. Menurut Dr. Markley, empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami perasaan orang lain dan ikut merasakan perasaan tersebut.
Namun, bagi anak yang memiliki kepribadian narsistik akan sulit atau bahkan tidak ingin mengenali, memahami, atau merespons emosi yang dirasakan oleh orang lain. Mereka juga mungkin cenderung meremehkan atau tidak peduli ketika orang lain mengutarakan perasaannya.
4.Ingin selalu dipuji dan menjadi pusat perhatian

Ini merupakan salah satu tanda yang dimiliki oleh kepribadian narsistik. Di mana mereka memiliki keinginan yang kuat untuk selalu dipuji dan menjadi pusat perhatian.
Anak-anak yang narsis juga selalu mendambakan perhatian dan pengakuan. Bukan hanya dari orangtuanya, melainkan juga dari orang-orang di sekitar mereka.
Ketika berada dalam sebuah obrolan, biasanya anak dengan kepribadian narsistik cenderung mendominasi percakapan. Mereka suka membesar-besarkan segala hal untuk menarik perhatian dan membuat orang lain terkesan.
5.Sulit mendapatkan teman dan mempertahankan persahabatan

Holland menyebutkan bahwa salah satu tanda seorang anak memiliki sifat narsisistik adalah sulit mendapatkan teman. Selain itu, mereka juga tidak mampu menjalin hubungan persahabatan yang baik.
Hal ini dikarenakan, umumnya kepribadian narsistik tidak mampu mengembangkan rasa empati kepada orang lain. Padahal, untuk bisa menciptakan hubungan persahabatan yang erat dibutuhkan sikap saling mendukung, mengasihi, dan empati yang kuat.
6.Kesulitan dalam mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri sendiri

Di balik rasa percaya diri yang tinggi dan keinginan kuat untuk selalu dipuji, ketahuilah bahwa orang yang mempunyai gangguan kepribadian narsistik sebenarnya memiliki harga diri yang rendah. Mereka mudah rapuh, bahkan dengan sedikit kritikan.
Akibatnya, orang-orang dengan kepribadian ini akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Ketika anak tidak mau menerima masukkan atau merespons nasihat dengan nada marah, maka itu bisa menandakan bahwa anak memiliki sifat narsistik.
7.Tidak mampu mengambil dan menerima tanggung jawab

Mengutip Marriage, anak yang memiliki kepribadian narsistik biasanya tidak mampu mengambil dan menerima tanggung jawab. Mereka juga cenderung melimpahkan kesalahan pada orang lain atas tindakan yang sebenarnya mereka lakukan.
Menurut Holland ini terjadi karena anak-anak narsistik percaya bahwa mereka istimewa dan kebutuhan mereka menjadi prioritas utama di atas segalanya. Akibatnya, anak-anak narsistik akan sering menolak untuk mengakui ketika mereka berbuat kesalahan.
Narsisme merupakan salah satu gangguan mental yang harus segera ditangani. Sebab, perilaku ini bisa membawa dampak buruk terhadap kehidupan sosial si kecil di masa depan. Dengan mengenali tanda-tanda di atas, orangtua bisa melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan secara tepat agar sifat narsistik tidak terus berkembang.