6 Langkah Menghadapi Orang dengan Kepribadian Narsistik

Santer terdengar informasi-informasi mengenai orang dengan kepribadian NPD atau narcissistic personality disorder, yakni orang dengan kepribadian narsistik. Mereka memiliki rasa kepercayaan diri yang sangat tinggi, namun sangat minim empati.
Orang narsistik ini biasanya sangat percaya bahwa mereka istimewa dan harus pula diperlakukan dengan spesial, karenanya orang dengan kepribadian ini sangat haus akan pujian.
Untuk bisa mendapatkan pujian tersebut, orang dengan NPD cenderung memanipulasi dan memanfaatkan orang lain agar tujuannya dapat tercapai. Akibat dari si narsistik yang terlalu fokus dengan dirinya, merasa dirinya sebagai pusat dunia menyebabkan mereka kesulitan untuk memahami emosi orang lain.
Sehingga ketika mereka berusaha mencari perhatian orang lain, mereka cenderung mengabaikan kondisi orang di sekitarnya yang membuat mereka terlihat minim empati terhadap sesama.
Penyebab orang mengidap NPD tentu beragam. Bisa jadi berasal dari pola asuh yang tidak seimbang dalam memenuhi kebutuhan emosi anak. Atau trauma masa lalu yang membuat mereka menciptakan tameng untuk pertahanan diri sehingga selalu berusaha terlihat pantas ada di tengah-tengah masyarakat. Dapat juga karena pencapaian di masa dewasa yang membuat kepribadian mereka menjadi lebih sombong dan arogan.
Orang-orang dengan kepribadian narsistik ini memang kesulitan dalam memahami orang lain, namun mereka tentu tetap mempunyai keluarga, teman dekat, bahkan kekasih. Pasalnya, berinteraksi dengan mereka bisa sangat menguras energi karena harus terus memenuhi keinginan mereka akan perhatian dan pujian.
Di sisi lain, sebagai orang terdekatnya, orang NPD tidak dapat memberikan perhatian yang sama sehingga hubungan sulit untuk timbal balik. Bisa jadi, orang di sekitar kalian juga mengidap gejala NPD ini.
Hubungan yang terbangun tentu toxic dan bisa berbahaya bagi kesehatan mental kita, untuk itu kita harus tahu bagaimana menghadapi mereka. Berikut langkah-langkah yang dapat kalian lakukan.
1. Terima apa adanya

Ketika menghadapi orang dengan kepribadian yang narsistik biasanya akan berujung menyebalkan. Tak jarang jika sedang mencari perhatian dan pujian, pengidap NPD tak segan melontarkan kata-kata yang menyakitkan hati. Kadang pula meremehkan lawan bicaranya demi meninggikan dirinya sendiri.
Hal tersebut adalah ciri yang umum diidap NPD. Memang cukup sulit untuk diterima begitu saja, namun tetap tanamkan dalam diri bahwa hadirnya kita tidaklah penting bagi mereka, maka hal yang mudah bagi mereka untuk berusaha menjatuhkan kita. Berusaha untuk tidak mengambil hati apapun yang mereka katakan dan anggap angin lalu.
2. Jangan mudah terbawa suasana

Pribadi narsistik berusaha membuat kita terbawa dengan suasana yang mereka ciptakan. Ketika mereka mencari perhatian dengan menjadikan kita objek bulan-bulanannya, mereka berharap kita memberi reaksi emosional. Hal tersebut membuat mereka merasa bisa mengendalikan kita dan merasa punya kontrol terhadap situasi saat itu.
Namun, jangan biarkan hal tersebut terjadi begitu saja. Jangan biarkan dirimu mengikuti alur yang dibuat oleh si narsis. Tetaplah bersikap tenang agar pikiran kita pun tidak gampang terbawa suasana.
Ingat, jangan biarkan dirimu baper dengan ucapan mereka, ya! Banyak hal yang mereka ucapkan tidak benar hanya demi meninggikan diri mereka dengan berusaha membuat orang lain merasa payah.
3. Ungkapkan pandanganmu

Bagaimana pun kalian tidak hanya bisa berdiam diri ketika berinteraksi dengan pengidap NPD. Ketika kalian memang mulai merasa tidak nyaman, cobalah untuk mengungkapkan pikiran kalian. Hal ini berlaku jika kalian memang orang terdekat mereka sehingga tidak bisa selalu menghindar untuk bertemu dan berinteraksi.
Utarakan perasaan kalian dengan lugas dan jelas karena pengidap NPD memiliki kepekaan yang rendah terhadap sesama. Jelaskan mengapa yang mereka lakukan tersebut dapat membuat orang lain tersinggung, dan resiko yang mereka dapat jika masih terus melakukan itu.
Hal ini adalah langkah kecil yang bisa dilakukan orang terdekat, namun tetap ingat bahwa NPD adalah kelainan sehingga jangan berharap lebih hanya dengan menegur. Namun, kita bisa berharap agar mereka tidak semakin buruk dari hari sebelumnya.
4. Ciptakan batasan

Memiliki hubungan dengan pengidap NPD bisa sangat toxic. Untuk itu kalian harus membuat batasan dalam berinteraksi dengan NPD. Jika sebelumnya kalian menggunakan cara halus dalam berinteraksi dengan mereka, kali ini menggunakan cara yang lebih defensive.
Kalian bisa tentukan dari sejauh apa yang kalian rasakan. Jika omongan si narsis sudah melampaui batas dan sudah masuk ke ranah-ranah pribadi, sangat boleh untuk langsung kalian tegur.
Kalian bisa mengawali juga dengan membatasi informasi yang kalian bagikan ke mereka. Pastikan ketika ngobrol, kalian tidak banyak memberikan informasi yang dapat mereka jadikan bahan untuk menjatuhkan. Latih diri kalian untuk menjawab sekenanya setiap pertanyaan mereka.
5. Perluas pergaulan

Demi menjaga kesehatan mental kalian, jangan sampai kalian hanya berteman dan berinteraksi dengan pengidap NPD. Ibarat lilin, kalian menerangi terus namun kalian pula yang habis meleleh. Perluas pergaulan kalian dan pastikan bersama mereka yang memandang kita dengan setara.
Memiliki teman yang bisa memenuhi pula kebutuhan kita menciptakan hubungan yang sehat. Mental menjadi lebih stabil, sehingga ketika kita diharuskan kembali berinteraksi dengan pengidap NPD kita bisa tetap menghadapi dengan tenang.
6. Sarankan konsultasi ke profesional

Sebagai orang dekat, tentu kita memiliki rasa iba dengan kerabat kita yang mengidap NPD. Pasalnya mereka jadi tidak punya teman yang tulus dan resiko ke depan jika mereka memutuskan berumah tangga dan memiliki anak. Tidak hanya kepada pengidap, namun juga kepada orang-orang yang harus terkena manipulasi si narsis tentu merasa dirugikan.
Untuk itu kalian bisa menyarankan si pengidap untuk berkonsultasi ke tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater. Untuk permulaan bisa menggunakan jasa psikolog secara online. Jika mulai terbiasa, bisa mulai berkonsultasi secara langsung.
Semoga dengan langkah-langkah tersebut kalian tetap bisa berinteraksi dengan sehat, ya! Tetap ingat bahwa setiap manusia memiliki kepribadian yang unik. Bisa tidaknya kalian hadapi atau tolerir, kalian sendiri yang mampu ukur. Jika dirasa tidak bisa, tetap dahulukan kesehatan mental kalian, oke?