Prestasi anak tidak hanya membanggakan untuk diri dan sekolahnya. Orangtua sering kali lebih bangga lagi melihat anak mendapat nilai tertinggi atau menang lomba. Ini terbukti dari kesukaan orangtua membicarakan pencapaian anak.
Rasa banggamu dan pasangan atas prestasi anak sangat wajar. Bahkan itu sudah seharusnya. Jangan sampai dirimu tidak mengapresiasi kerja keras anak apalagi merendahkannya. Akan tetapi, anak pun dapat kelelahan apabila sejak dini telah berusaha keras terus mencetak prestasi.
Rasa capek fisik dan psikis itu tampak dari penurunan prestasi yang signifikan dan terus-menerus. Juga raut tidak bahagia, gampang kesal, serta mogok latihan sebagai aksi protes terhadap orangtua. Ambisi orangtua perlu dikesampingkan dulu. Buat anak lebih enjoy dalam mencetak prestasi dengan cara berikut.