ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Vlada Karpovich)
Setelah perceraian, anak bisa menunjukkan sikap yang berbeda dari biasanya. Ia mungkin akan lebih mudah marah, memilih diam, atau terlihat tidak mau bekerja sama. Sikapnya ini bukan berarti anak membencimu, ya. Ini adalah perubahan yang wajar karena anak sedang mencoba menyalurkan luka emosionalnya.
Oleh karena itu, sebagai ayah, kamu harus bisa lebih sabar dalam menghadapi perubahan ini. Jangan langsung menegur tanpa memahami perasaan yang ada di balik sikap anak. Tunjukkan kasih sayangmu tanpa syarat, bukan karena anak berperilaku baik, melainkan karena dia adalah anakmu. Dengan menerima anak apa adanya, kamu sedang menciptakan ruang aman untuk anak agar bisa sembuh dan tumbuh dengan lebih tenang.
Bercerai tidak akan pernah membuat peranmu sebagai ayah berakhir. Justru ini bisa menjadi awal baru untuk mencintai dan membimbing anak dengan cara yang berbeda. Kamu tidak perlu menjadi sosok yang sempurna, kok, cukup hadir dan berusaha dengan sepenuh hati. Jika kamu masih bingung bagaimana caranya, coba tips jadi ayah tunggal usai cerai seperti pada penjelasan di artikel ini.
Bagi anak, kehadiran yang tulus jauh lebih berarti daripada pemberian materi yang melimpah. Dengan cinta, konsistensi, dan komitmen, kamu tetap bisa menjadi sosok ayah yang dibanggakan dan diandalkan oleh anak-anakmu. Sehingga, anakmu tidak kehilangan figur ayah dalam hidupnya.