5 Tips Jaga Silaturahmi agar Tak Terputus, Bukan Pinjam Dulu Seratus

- Jangan malu menyapa dan tanya kabar duluan, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
- Jaga ucapan agar tidak menyakiti hati orang lain, karena perkataan yang kasar dapat merusak hubungan.
- Bersikap netral dalam pertemanan dan persaudaraan, sehingga semua orang merasa nyaman berinteraksi denganmu.
Kamu bisa jadi termasuk gampang mendapatkan teman baru. Pembawaanmu yang supel memudahkan kamu berkenalan dengan orang-orang dan menjalin pertemanan. Namun, apakah hubungan itu terjaga dalam waktu lama?
Merawat silaturahmi supaya tidak terputus seiring waktu bisa menjadi tantangan. Terutama ketika kalian tak lagi sering bertemu. Masing-masing sudah punya kesibukan dan tinggal di tempat yang berjauhan. Tidak jarang hubungan lama tinggal menjadi kenangan.
Seyogianya pengalaman pertemanan atau persaudaraan yang merenggang mendorongmu untuk lebih menjaga hubungan baik dengan siapa pun. Kali ini kamu gak boleh lagi kehilangan jejak mereka. Biar gak kejadian, lakukan saja tips jaga silaturahmi berikut ini!
1. Jangan malu menyapa dan tanya kabar duluan

Malu wajar dirasakan apabila kamu sama sekali belum pernah berkenalan dengan seseorang. Bila kalian bahkan sudah berteman sekian lama semestinya tidak ada lagi rasa sungkan seperti itu. Apalagi hingga kamu memilih untuk acuh tak acuh padanya.
Walaupun kalian sudah lama tidak bertemu, kebersamaan beberapa tahun seharusnya gak hilang begitu saja dari ingatan. Jika pun seseorang belum melihatmu, dirimu saja yang duluan menghampiri.
Sapa serta tanyakan kabarnya. Ini juga bisa dilakukan via telepon atau chat apabila kalian lama sekali tidak berjumpa. Untuk mengurangi perasaan aneh kamu mendadak tanya kabar, dapat dengan mengomentari statusnya di media sosial. Lalu lanjut ke pesan yang lebih privat.
2. Jaga ucapan biar tak menyakiti hati

Silaturahmi tidak hanya dilemahkan oleh kesibukan masing-masing dan jarak yang berjauhan. Kalau lisanmu tak dijaga sehingga dirimu suka berbicara tanpa menimbang perasaan orang juga berbahaya. Mungkin akibatnya gak langsung tampak.
Orang yang sebetulnya merasa sakit hati dan tersinggung masih menyembunyikan perasaannya. Lama-kelamaan baru terasa ketika sikapnya mulai berubah padamu. Dia seperti menghindarimu dengan segala cara.
Kebiasaan ngomong sembarangan sampai melukai hati orang juga membangun batasan permanen di antara kalian. Dirimu berusaha mendekatinya lagi seperti apa pun, kemungkinan besar akan gagal. Ia menjadi antipati terhadapmu. Dia tak mau lagi kembali disakiti oleh perkataanmu yang kejam.
3. Netral dalam pertemanan dan persaudaraan

Netral tidak bermakna kamu tak mempunyai sikap apa pun atas segala yang terjadi di sekitarmu. Secara pribadi sudah pasti dirimu punya pandangan. Akan tetapi, kamu tidak dalam posisi membela kubu mana pun.
Jika dirimu ditanya terkait suatu peristiwa, kamu tak menjadi corong siapa pun. Kamu mewakili pandanganmu sendiri. Dirimu juga berusaha menjaga kedekatan dengan semua orang. Bukan hanya menekankan hubungan baik dengan sekelompok orang.
Orang yang mampu bersikap netral di tengah sesamanya akan dilihat sebagai pemersatu. Setiap orang nyaman berinteraksi denganmu. Kamu tak tampak sebagai ancaman bagi sebagian orang. Tidak perlu lagi usaha yang terlalu besar supaya hubunganmu dengan siapa pun awet hingga bertahun-tahun lamanya.
4. Jangan keluar dari grup kalau gak ada masalah amat serius

Keluar dari grup WA atau komunitas offline memang bisa menjadi solusi apabila kamu benar-benar gak nyaman di sana. Terlalu banyak masalah dan drama. Dirimu tidak memperoleh manfaat seperti yang diharapkan ketika bergabung dengan grup tersebut.
Namun, perhatikan betul persoalannya. Pada dasarnya tak ada kelompok apa pun yang bebas dari masalah. Kesalahpahaman kecil pasti sesekali terjadi. Hindari bersikap terlalu sensitif dengan sedikit-sedikit keluar sebagai anggota.
Malah baik sekali kalau kamu dapat berkontribusi untuk mencari pemecahannya. Atau, dirimu membantu mendamaikan pihak-pihak yang bertikai. Sebab out dari grup tanpa permasalahan yang amat berat terkesan kamu menganggap anggota lain gak penting. Pertemanan kalian secara pribadi rentan ikut berakhir.
5. Hindari suka mengabaikan chat dan undangan

Mungkin kamu lebih menikmati menjadi silent reader. Dirimu sengaja mematikan tanda centang biru agar orang lain tidak tahu kamu sudah membaca pesannya atau belum. Ini juga sering dijadikan cara supaya dirimu gampang berdalih belum membaca pesan. Sekalipun sebetulnya kamu telah membacanya dan cuma bingung mau menjawab apa. Segala bentuk pengabaian pesan tidak baik dalam hubungan. Terlalu banyak prasangka yang dapat bermunculan di benak orang lain tentang sikapmu.
Ke depan kamu juga pasti menjadi sungkan bila hendak menghubunginya. Demikian pula aneka undangan yang ditujukan padamu jangan dicueki. Undangan dari orang lain ialah tanda mereka menghormati keberadaanmu. Selama gak ada halangan yang serius, penuhi undangan tersebut. Kalaupun kamu lagi tidak bisa datang, jawab undangannya dengan sopan. Jangan diam saja yang membuat orang merasa kecewa dan berpikir macam-macam terkait ketidakhadiranmu.
Tips jaga silaturahmi tentu butuh proses. Usahanya mungkin sederhana, tapi kudu dilakukan secara konsisten dari masa ke masa. Bukan sekadar suatu hari kamu kembali mendekati seseorang dengan akrab sekali, menghilang, lalu kapan-kapan mengulanginya lagi. Sikap tersebut justru bikin orang merasa dipermainkan.