Tak hanya orang dewasa, kematian orang terdekat juga menyebabkan kesedihan yang bagi anak-anak. Bahkan, terkadang perasaan mereka jauh lebih mendalam dibanding perasaan orang dewasa.
Tidak jarang, ada beberapa anak yang menjadi trauma dan tenggelam dalam emosinya. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan sebagai orangtua untuk mengatasi trauma pada anak akibat kematian orang terdekatnya.
Membantu mengatasi trauma anak akibat kematian orang terdekat, bisa dilakukan dengan mempertahankan rutinitas harian yang ada. Ini bertujuan agar perhatian anak teralihkan sehingga mereka tidak terlarut dalam kesedihan yang mendalam.
Selain itu, rutinitas yang dilakukan seperti biasa dapat mendorong pemikiran anak bahwa hidup yang ia jalani, akan baik-baik saja ke depannya. Jika anak mengalami sulit beradaptasi dengan rutinitasnya, cobalah mencari bantuan ahli atau orang yang profesional!
Kamu juga bisa membantu mengatasi trauma anak dengan mengajaknya melakukan berbagai macam kegiatan yang menyenangkan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa cemas dan takut yang menyelimuti anak. Dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan, mereka akan lebih santai dan tenang.
Salah satu cara untuk membantu mengatasi trauma anak akibat kematian orang terdekat adalah dengan membuatnya merasa aman. Kamu bisa memberi perilaku atau sentuhan yang bersifat menenangkan. Misalnya, pelukan, tepukan punggung, dan sebagainya.
Membicarakan perasaan yang dimiliki anak secara langsung, bisa jadi pilihan tepat. Meski awalnya sulit, lambat laun mereka pasti mengungkapkan apa yang dirasakan tentang kejadian tersebut. Jika momen itu terjadi, cobalah untuk memberikan dukungan dan membuatnya nyaman!
Kunci mengatasi trauma yang dimiliki anak adalah mengalihkan perhatian mereka. Untuk itu, kamu bisa ajak anak melakukan berbagai kegiatan baru yang menyenangkan. Selain mengalihkan perhatian, melakukan hal baru bisa meningkatkan kreativitas dan kemampuan anak.
Itulah beberapa tips mengatasi trauma pada anak akibat kematian orang terdekatnya. Jika ketika melakukannya kamu merasa kewalahan, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada orang lain atau psikolog anak!