5 Dampak Negatif Apabila Orangtua Memarahi Anak, Bisa Trauma!

Memarahi anak bisa menimbulkan efek trauma tersendiri

Semua orang tentunya mengakui bahwa menjadi orangtua bukanlah sesuatu yang mudah. Ada banyak sekali tantangan yang kerap dialami oleh para orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan baik.

Pada beberapa situasi yang sulit mungkin orangtua pernah mengalami rasa kesal dan pada akhirnya justru memarahi anak secara berlebihan. Sebetulnya, jika orangtua sampai terlalu sering memarahi anak, maka bisa menyebabkan beberapa dampak negatif berikut ini.

Baca Juga: 7 Kesalahan Orangtua Saat Memarahi Anak, Jangan Diulangi! 

1. Anak mudah temperamen

5 Dampak Negatif Apabila Orangtua Memarahi Anak, Bisa Trauma!ilustrasi anak marah (pexels.com/Allan Mas)

Orangtua tentu tidak ingin apabila anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang temperamen dalam berinteraksi sehari-hari. Pada kenyataannya sifat tempramen tersebut bisa muncul melalui apa yang didengar dan dilihat oleh anak secara langsung, termasuk melalui sikap yang ditunjukkan oleh orangtua.

Anak yang mudah temperamen bisa diakibatkan apabila orangtua terlalu sering memarahinya setiap hari. Anak akan menangkap energi negatif yang dikeluarkan dari orangtuanya sehingga menjadikan hal tersebut sebagai contohnya dalam bersikap.

2. Anak bisa menormalisasi bullying

5 Dampak Negatif Apabila Orangtua Memarahi Anak, Bisa Trauma!ilustrasi bullying (unsplash.com/yang miao)

Orangtua pasti memiliki kekhawatiran tersendiri terhadap bullying atau perundungan yang mungkin terjadi pada anak. Bukan hanya kekhawatiran bahwa anak akan dijadikan korban bullying saja, namun tidak menutup kemungkinan bahwa anak bisa saja menjadi pelaku bullying terhadap teman-teman yang ada di sekitarnya.

Jika orangtua terlalu sering memarahi anak secara berlebih, maka hal ini akan membuat anak tidak menormalisasi tindakan bullying terhadap teman-temannya. Oleh sebab itu, orangtua perlu lebih bijak lagi dalam bersikap agar anak tidak sampai salah persepsi dalam bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

3. Efek trauma yang dimiliki

5 Dampak Negatif Apabila Orangtua Memarahi Anak, Bisa Trauma!ilustrasi anak nangis (unsplash.com/Caleb Woods)

Semua orang pasti paham betul bahwa dimarahi oleh orangtua akan menyebabkan rasa sedih dan trauma tersendiri. Efek trauma tersebut tentunya akan berbeda-beda pada setiap anak, sebab ada yang mungkin mengalami trauma ringan dan ada pula yang cenderung berat hingga menimbulkan depresi.

Efek trauma pada anak bukan hanya akan mempengaruhi perilaku dalam bersosial, namun juga akan mempengaruhi kognitif yang dialami. Oleh sebab itu, jangan sampai orangtua marah pada anak karena akan menyebabkan efek trauma yang mendalam pada dirinya.

Baca Juga: 5 Bahaya Memarahi Anak di Depan Umum, Bisa Bikin Trauma 

4. Anak sulit bersosialisasi

5 Dampak Negatif Apabila Orangtua Memarahi Anak, Bisa Trauma!ilustrasi anak introvert (unsplash.com/Joseph Gonzalez)

Orangtua harus sadar betul bahwa anak merupakan makhluk sosial yang juga perlu bersosialisasi sehari-hari. Aktivitas sosialisasi yang dilakukan anak mungkin akan berbeda-beda, sebab ada yang mudah dekat dengan temannya dan ada pula yang justru membutuhkan waktu lama.

Tanpa orangtua sadari, ternyata kebiasaan memarahi anak secara berlebih bisa menjadi salah satu alasan mengapa anak sampai sulit untuk bersosialisasi. Oleh sebab itu, orangtua harus lebih cermat lagi dalam bersikap agar nantinya tidak sampai menimbulkan dampak negatif bagi anak.

5. Kedekatan anak dan orangtua jadi buruk

5 Dampak Negatif Apabila Orangtua Memarahi Anak, Bisa Trauma!ilustrasi anak menonton TV (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Orangtua dan anak semestinya memiliki kedekatan yang erat satu sama lain. Kedekatan inilah yang membuat orangtua dan anak jadi mampu membangun kualitas bonding-nya dengan baik, sehingga hubungan baik tersebut akan terus terjalin sampai anak tumbuh dewasa nanti.

Pada beberapa situasi ternyata kualitas bonding tersebut bisa sulit terbangun apabila orangtua gemar sekali memarahi anak setiap hari. Pada akhirnya, kedekatan antara anak dan orang tua jadi renggang, sehingga membuat hubungan tersebut rentan canggung dan tidak dekat.

Orangtua yang gemar memarahi anak harus siap dengan beragam konsekuensi yang mungkin dihadapi. Bagaimana pun juga perilaku dan karakter yang dimiliki anak akan secara tidak langsung dipengaruhi oleh perilaku dan kebiasaan orangtuanya. Menegur anak tidak perlu sampai harus memarahinya secara berlebihan!

Baca Juga: 5 Sikap Orangtua yang Membuat Anak Sukses dan Pantang Menyerah

Tresna Nur Andini Photo Verified Writer Tresna Nur Andini

Senang menulis dan berbagi pengetahuan dengan banyak orang.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya